WELCOME 3:)

LETS ROCK WITH THE WORLD
MAKING WORLD KNOW WHO US
and SHOWING REASON for OUR EXISTENCE

Total Pageviews

Saturday, February 26, 2011

Penjaga Budaya dan Pencipta Kader (ESSAY MMLC)

Penjaga Budaya dan Pencipta Kader
Berkembang pesatnya era globalisasi diiringi dengan gaya hidup yang semakin modern menciptakan suatu ketidakterbatasan ruang. Hal ini mengakibatkan mengalirnya adat-istiadat dan gaya hidup dari suatu negara ke negara lain, dari suatu bangsa ke bangsa lain yang akhirnya menghilangkan originalitas gaya hidup suatu kaum. Ini tidak dapat dipungkiri dengan dapat dilihatnya bagaimana sudah budaya bangsa Indonesia yang dulu islami kini tercemar dan terkontaminasi dengan budaya asing.
Budaya Islam di Indonesia bukan hanya menjadi ciri khas atau identitas bangsa Indonesia semata, tetapi juga menjadi suatu hal yang menghubungkan seorang hamba dengan Tuhannya. Oleh karena itu dibutuhkanlah suatu pengembalian budaya Islam yang telah hilang. Budaya Islam yang telah hilang akan makin baik jika dapat ditambah dengan penerapan nilai-nilai agama Islam.
“Dakwah” adalah satu kata yang mengandung banyak manfaat atau dapat dikatakan memiliki manfaat yang tidak terbatas. Dakwah dapat mengembalikan jiwa, ghirah, ilmu, paradigma dan keyakinan kita. Perubahan itu dapat membuat hal-hal yang sudah menyimpang dapat kembali kepada keadaan normalnya. Karena itu dibutuhkanlah lembaga dakwah agar dapat memfasilitasi kegiatan berdakwah sehingga pengembalian budaya yang telah hilang bisa kembali tercapai.
“Aku” adalah seorang mahasiswa di Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran. Aku melihat bahwa “posisi” atau “masa” mahasiswa adalah masa yang paling baik dalam menciptakan kader-kader yang berperan dalam perubahan kembali budaya Islam yang telah lama kita lupakan. Selain itu juga perubahan budaya dapat pula diharapkan menambah ilmu-ilmu agama dan sifat-sifat terpuji yang harus direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Semua keinginan dan pemikiran tersebut terealisasikan dengan adanya Lembaga Dakwah Fakultas Kedokteran (LDFK) yang menjadi wadah, tempat, fasilitas, dan juga media dalam kegiatan dakwah fakultas. Lembaga Dakwah Fakultas Kedokteran sangat berperan besar dalam penetapan perilaku Islami bagi para mahasiswa sehingga dapat mencegah efek berbahaya dari globalisasi. Selain itu lembaga dakwah fakultas memiliki peran yang sangat besar dalam penciptaan kader-kader.
“Dewan Keluarga Mesjid (DKM) Asy-Syifa”, itulah nama LDFK pada Fakultas Kedokteran UNPAD. Tidak dapat dipungkiri bahwa DKM-lah yang mengatur keseimbangan spritual di dalam fakultas. Sebagaimana diketahui bahwa “inti” dari kehidupan itu adalah hubungan manusia dengan Tuhannya. Tanpa hubungan manusia dengan Tuhan, maka kehidupan yang nyata ini hanyalah fana. DKM lah yang menjadi suatu wadah yang menghubungkan manusia dengan sang penciptanya.
DKM juga memberikan suatu rasa kekeluargaan yang sangat luar biasa antara sesama muslim, dan secara tidak langsung telah menguatkan suatu budaya dan nilai-nilai Islam pada fakultas. Standarisasi budaya-budaya dan nilai-nilai Islam oleh DKM ini telah menciptakan hal yang luar biasa yang mengarah kepada terciptanya prestasi dan kepemimpinan yang baik.
Jika kita melirik kepada fungsi LDFK sendiri untuk Indonesia, maka terdapat dua hal utama. Pertama adalah penjaga dan pengembali budaya Islam, dan yang kedua adalah penciptaan kader-kader Islam penerus bangsa. Fungsi kedua ini merupakan fungsi tarbiah DKM dalam menciptakan “kader”.
Penciptaan kader ini akan membawa seorang mahasiswa menjadi seorang muslim sejati. Penciptaan muslim sejati inilah yang diharapkan dapat membawa perubahan kepada Indonesia. Hal ini dapat diprediksi dengan cara melihat kemajuan Islam 10-13 abad silam yang tidak lepas dari kemampuan para muslimnya dalam membangun peradaban dan pemerintahan melalui ilmu dan tuntutan Islam. Oleh karena itu diharapkan munculah para generasi penerus yang mampu membawa bangsa ini menuju perubahan dengan tata cara dan ajaran-ajaran Islam.
Beberapa tahun belakangan juga telah dibentuk sebuah lembaga yang menghubungkan antara LDFK dari satu FK dengan LDFK dari FK lain. Hal ini dikarenakan adanya pemikiran perlu adanya kerja sama antara LDFK dari tiap-tiap FK. Lembaga ini disebut FULDFK atau kepanjangannya Forum Ukhuwah Lembaga Dakwah Fakultas Kedokteran. Hal ini akan sangat berguna dalam mengikat tali silaturahmi antara LDFK dari masing- masing fakultas kedokteran. Hal ini akan makin menguatkan pembangunan kader-kader sehingga diharapkan cita-cita yang dituju bersama dapat terwujud dengan baik dan sinergis.
FULDFK memiliki tujuan utama “memperjuangkan Islam demi kemaslahatan umat yang berbasis kompetensi kesehatan”. Diharapkan dengan basis kompetensi kesehatan ini akan makin menambah hasil dari dakwah yang dilakukan oleh FULDFK.
Jika kita melirik ulang sejarah maka akn kita lihat bagaimana kemajuan Islam pada masanya. Harun Al-Rasyid, Avicenna (Ibnu Sina) adalah beberapa dari banyaknya nama tokoh Islam pada masa itu. Hal itu dikarenakan mereka menjunjung tinggi perintah Allah dalam Al-Qur’an yang mereka aplikasikan dengan budaya, cara hidup, dan pemerintahan pada masa mereka. Dampak dari itu semua dapat dilihat dari hasil yang mereka peroleh.
Aku sebagai seorang mahasiswa melihat bahwa LDFK, dan FULDFK merupakan titik awal dan juga jawaban dari permasalahan yang muncul di Indonesia selama ini. Diharapkan lembaga dakwah tersebut dapat mengembalikan kebudayaan Indonesia yang nyaris hilang menjadi budaya Islam yang menjunjung tinggi nilai agama. Selain itu diharapkan pembentukan kader juga dapat membawa bangsa ini menuju perubahan yang dicita-citakan.

No comments:

Post a Comment

Komentar yang banyak
Kritik dan saran diperlukan dalam pengembangan Blog ini agar menjadi lebih baik