WELCOME 3:)

LETS ROCK WITH THE WORLD
MAKING WORLD KNOW WHO US
and SHOWING REASON for OUR EXISTENCE

Total Pageviews

Saturday, February 5, 2011

Aku Diri dan Aku Untuk Senat

Muhammad Shanan Asyi
1301-1010-0008

Aku Diri dan Aku untuk Senat

Kehidupan memang merupakan jalan yang sangat panjang. Saking panjangnya jalan tersebut sampai-sampai kita menjadi tidak tahu sejauh mana kita akan berjalan. Namun perjalanan ini bukanlah perjalanan yang terikat oleh waktu, melainkan ini adalah sebuah perjalanan yang tidak terikat oleh waktu. Sejauh mana seseorang individu berjalan tidak didasarkan dengan seberapa lama dia telah hidup di dunia, melainkan apa saja yang telah dia lakukan didunia. Jika kita ibaratkan bahwa ditiap-tiap jalan itu memiliki hambatan, dan hambatan itulah yang harus kita selesaikan.
Aku sebagai seseorang hamba Allah yang telah diciptakan olehnya, harus hidup dengan memilih jalan. Jalan mana yang harus kupilih adalah takdir yang tidak bisa kulawan dan aku akan bersyukur atas setiap jalan tersebut. Setelah jalan dipilih yang harus kulakukan adalah menjalaninya, membuang segala rintangan yang mencegah jalan, dan terus berjalan hingga finish terakhir. Untuk itulah aku ada di dunia ini.
Pada kesempatan yang ada sekarang, pada umur sekarang, dan pada lingkungan sekarang aku melihat adanya sebuah wadah yang sangat luar biasa. Wadah dimana aku bisa mengeluarkan kreativitas dan bakatku, dan mengembangkannya setinggi-tinnginya. Wadah ini sangat menarik minatku, dan untuk itu aku memutuskan untuk bergabung.
Senat memang merupakan organisasi, tapi senat bukanlah hanya organisasi semata. Senat merupakan tempat bagi orang yang ingin mengatur dan mengurus rumahnya, yaitu Fakultas Kedokteran. Senat juga merupakan keluarga Mahasiswa. Senat dapat menyatukan semua angkatan yang sebelumnya jarang untuk saling bertemu. Senat jugamerupakan media pengembangan potensi untuk seluruh mahasiswa FK UNPAD.
Berdasarkan alasan inilah aku ke Senat. Aku ingin menjadi pengurus Senat untuk berbuat. Berbuat banyak kepada keluarga ini. Mengembangkan dan memanfaatkan seluruh potensi yang ada pada diriku, terutama itu merupakan rasa syukur yang kupanjatkan kepada Allah SWT atas apa yang telah diberikannya kepadaku.
“Have you ever think”, pernahkah kalian berpikir bahwa Senat itu membawa sejuta keuntungan. Jika kita dapat men-logikakan keuntungan senat tersebut, maka mungkin semua orang yang berpikir seperti ini akan terburu-buru untuk masuk senat. Senat akan memanfaatkan skill yang selama ini ada dalam diri kita menjadi berbagai keuntungan. Contoh-contoh keuntungan tersebut adalah meningkatkan relasi, membuat kita jadi dikenal, menghasilkan prestasi, menjadi delegasi, mendapatkan penghargaan, dan terlebih lagi meningkatnya skill-skill tersebut. Hal ini terbiilang merupakan keuntungan yang sangat sayang jika ditinggalkan sebagaimana kita ketahui jika kita tidak ikut Senat maka skill-skiil tersebut akan terbuang sia-sia.
Jika aku menggunakan konsep “aku diri” aku melihat sangat banyak sekali potensi yang bisa kulakukan untuk Senat. Aku pada masa SMA merupak seorang siswa yang sangat aktif dengan prestasi yang Alhamdulillah terbilang banyak. Dalam pelajaran sekolah intrakurikular aku mendapat posisi sepuluh besar. Dalam bidang ekstrakurikular aku melakukan banyak hal. Menjadi juara Olimpiade Biologi tingkat provinsi, menjadi juara Cerdas Cermat, dan menjadi finalis berbagai kejuaraan Biologi tingkat nasional lainnya seperti Indonesian Bioscience Competition dan Pesta Sains IPB. Terlebih lagi aku memiliki bidang yang baik dalam menulis dan meneliti. Dalam hal penelitian aku memperlihatkannya dengan menjadi Juara II Lomba Karya Tulis Ilmiah BKKBN Provinsi yang dikuti oleh umum. Dalam bidang jurnalistik atau menulis aku membuktikannya dengan menjuarai Injeksi Essay Competition tingkat Provinsi. Bukan hanya potensi dari bidang akademik yang kumiliki, aku juga merupakan anggota Purna Paskibraka Indonesia, sebuah kelompok yang pernah mengebarkan “sang saka” pada hari peringatan kemerdekaan.
Bukan hanya potensi dalam bentuk prestasi yang kumiliki, aku juga aktif berorganisasi di SMA. Dalam satu periode kepengurusan yaitu 2008-2009, aku menjabat di tiga organisasi sekaligus yaitu OSIS SMA, ROHIS SMA, dan IT Community. Satu hal yang kubanggakan, aku dapat membagi waktu pada ketiga organisasi tersebut dengan baik. Selain berorganisasi, aku juga sering mengikuti berbagai macam kepanitiaan acara-acara intra sekolah maupun ekstra sekolah pada saat SMA. Satu hal lagi yang menunjukkan keaktifanku dalam bersosialisasi, aku juga sering mewakili sekolah ku untuk mengikuti seminar, bahkan seminar tingkat nasional dimana aku ditunjukkan menjadi delegasi mewakili sekolahku di UGM.
Dengan konsep “aku diri” tersebutlah aku berani untuk memilih memantapkan jalan yang akan kulalui di SENAT. Walaupun mungkin aku terlihat kurang aktif pada saat awal masuk kuliah, mungkin itu dikarenakan anti-klimaks dari diriku pada saat SMA yang over aktif. Sehingga dalam mengikuti kaderisasi dan pembinaan seperti MABIM aku jarang bersifat aktif parsitipatif, dalam artian jarang menanya dan berbicara didepan umum.
Namun kusadari aku tidak harus selamanya istirahat. Setelah masa anti-klimaks selesai maka aku harus kembali menjadi diriku yang dulu. Diri yang bersifat aktif parsitipatif dan kritis terhadap apa yang terjadi di depan mata dan yang terpintas di benakku. Masa istirahat telah cukup menurutku dan aku mulai harus kembali menjadi pribadi yang dulu, bahkan lebih lagi.

No comments:

Post a Comment

Komentar yang banyak
Kritik dan saran diperlukan dalam pengembangan Blog ini agar menjadi lebih baik