WELCOME 3:)

LETS ROCK WITH THE WORLD
MAKING WORLD KNOW WHO US
and SHOWING REASON for OUR EXISTENCE

Total Pageviews

Sunday, February 27, 2011

[close]

Six Thinking Hats Enam Topi Berpikir
From Wikipedia, the free encyclopedia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Jump to: navigation , search Langsung ke: navigasi , cari

The de Bono Hats system (also known as "Six Hats" or "Six Thinking Hats") is a thinking tool for group discussion and individual thinking. The de Bono Topi sistem (juga dikenal sebagai "Enam Topi" atau "Enam Topi Berpikir") adalah alat berpikir untuk diskusi kelompok dan pemikiran individu. Combined with the idea of parallel thinking which is associated with it, it provides a means for groups to think together more effectively, and a means to plan thinking processes in a detailed and cohesive way. Dikombinasikan dengan gagasan pemikiran paralel yang berkaitan dengan itu, ia menyediakan sarana bagi kelompok-kelompok untuk berpikir bersama lebih efektif, dan sarana untuk merencanakan proses berpikir dengan cara yang rinci dan kohesif. The method is attributed to Dr. Edward de Bono and is the subject of his book, Six Thinking Hats [ 1 ] . Metode ini dikaitkan dengan Dr Edward de Bono dan merupakan subjek bukunya, Enam Topi Berpikir [1] .

The paternity of this method is disputed by the School of Thinking. [ 2 ] Siapa ayah dari metode ini adalah sengketa oleh Fakultas Berpikir. [2]

The method is finding some use in the UK innovation sector, is offered by some facilitation companies and has been trialled within the UK civil service . [ 3 ] Metode ini menemukan beberapa digunakan di Inggris inovasi sektor, yang ditawarkan oleh beberapa fasilitasi perusahaan dan telah diujicobakan di Inggris pegawai negeri sipil . [3]
Contents Isi
[hide]

* 1 Underlying principles 1 Underlying prinsip-prinsip
* 2 Parallel thinking 2 Paralel berpikir
* 3 Strategies and Programs 3 Strategi dan Program
o 3.1 Example programs [4] Contoh program 3.1 [4]
* 4 Types of hat 4 Jenis topi
o 4.1 White hat – Facts & Information 4.1 White topi - Fakta & Informasi
o 4.2 Red hat – Feelings & Emotions 4.2 Red topi - Perasaan & Emosi
o 4.3 Black hat – Being Cautious 4.3 Black topi - Menjadi Waspada
o 4.4 Yellow hat – Being Positive and Optimistic 4.4 Kuning topi - Menjadi Positif dan Optimis
o 4.5 Green hat – New Ideas 4.5 Hijau topi - Gagasan Baru
o 4.6 Blue hat – The Big Picture 4.6 Blue topi - The Big Picture
* 5 Application Method 5 Aplikasi Metode
* 6 Summary 6 Ringkasan
* 7 Publication data 7 Publikasi Data
* 8 See also 8 Lihat juga
* 9 References 9 Referensi

[ edit ] Underlying principles [ sunting ] prinsip-prinsip yang mendasari

The premise of the method is that the human brain thinks in a number of distinct ways which can be identified, deliberately accessed and hence planned for use in a structured way allowing one to develop strategies for thinking about particular issues. Premis dari metode ini adalah bahwa otak manusia berpikir dalam beberapa cara berbeda yang dapat diidentifikasi, sengaja diakses dan maka direncanakan untuk digunakan dalam cara yang terstruktur yang memungkinkan seseorang untuk mengembangkan strategi untuk berpikir tentang isu-isu tertentu. Dr de Bono identifies six distinct states in which the brain can be "sensitised". Dr de Bono mengidentifikasi enam negara yang berbeda di mana otak dapat menjadi "sensitif". In each of these states the brain will identify and bring into conscious thought certain aspects of issues being considered (eg gut instinct, pessimistic judgment, neutral facts). Dalam masing-masing negara otak akan mengidentifikasi dan membawa ke sadar aspek-aspek tertentu memikirkan masalah yang sedang dipertimbangkan (usus insting misalnya, penilaian pesimis, fakta-fakta netral).

A compelling example presented is sensitivity to "mismatch" stimuli. Sebuah contoh menarik yang disajikan adalah kepekaan terhadap rangsangan "mismatch". This is presented as a valuable survival instinct, because, in the natural world, the thing that is out of the ordinary may well be dangerous. Ini disajikan sebagai naluri bertahan hidup yang berharga, karena, di dunia alam, hal yang luar biasa mungkin berbahaya. This state is identified as the root of negative judgment and critical thinking . Keadaan ini diidentifikasi sebagai akar dari penilaian negatif dan berpikir kritis .

Six distinct states are identified and assigned a color: Enam negara yang berbeda diidentifikasi dan ditugaskan warna:

* Information: (White) - considering purely what information is available, what are the facts? Informasi: (Putih) - murni mempertimbangkan informasi apa yang tersedia, apa fakta?
* Emotions (Red) - instinctive gut reaction or statements of emotional feeling (but not any justification) Emosi (Red) - reaksi usus naluriah atau laporan perasaan emosional (tapi bukan pembenaran ada)
* Bad points judgment (Black) - logic applied to identifying flaws or barriers, seeking mismatch Bad poin penghakiman (Black) - logika digunakan untuk mengidentifikasi kekurangan atau hambatan, mencari ketidakcocokan
* Good points judgment (Yellow) - logic applied to identifying benefits, seeking harmony Good poin penghakiman (Kuning) - logika diterapkan untuk mengidentifikasi manfaat, mencari harmoni
* Creativity (Green) - statements of provocation and investigation, seeing where a thought goes Kreativitas (Green) - laporan provokasi dan investigasi, melihat di mana pikiran pergi
* Thinking (Blue) - thinking about thinking Berpikir (Blue) - berpikir tentang berpikir

Coloured hats are used as metaphors for each state. topi berwarna digunakan sebagai metafora untuk masing-masing negara. Switching to a state is symbolized by the act of putting on a coloured hat , either literally or metaphorically. Beralih ke negara adalah dilambangkan oleh tindakan mengenakan berwarna topi , baik secara harfiah atau kiasan. These metaphors allow for more complete and elaborate segregation of the states than the preconceptions inherent in people's current language. Metafora ini memungkinkan untuk lebih lengkap dan rumit pemisahan negara-negara daripada prasangka yang melekat dalam bahasa saat ini orang-orang. All of these thinking hats help for thinking more deeply. Semua topi berpikir bantuan untuk berpikir lebih mendalam. The six thinking hats indicate problems and solutions about an idea or a product you might come up with. Keenam topi berpikir menunjukkan masalah dan solusi tentang gagasan atau produk Anda mungkin datang dengan. Furthermore, Dr de Bono asserts that these states are associated with distinct chemical states of the brain — however, no details or evidence of this are presented. Selanjutnya, Dr de Bono menegaskan bahwa negara-negara ini berhubungan dengan negara kimia otak yang berbeda - namun, tidak ada rincian atau bukti dari hal ini adalah disajikan.
[ edit ] Parallel thinking [ sunting ] berpikir Paralel

In ordinary, unstructured thinking this process is unfocussed; the thinker leaps from critical thinking to neutrality to optimism and so on without structure or strategy. Dalam biasa, berpikir tidak terstruktur proses ini unfocussed; lompatan pemikir dari berpikir kritis untuk netralitas untuk optimisme dan seterusnya tanpa struktur atau strategi. The Six Thinking Hats process attempts to introduce parallel thinking . Enam Topi Berpikir upaya untuk memperkenalkan proses berpikir paralel .

Many individuals are used to this and develop their own habits unconsciously. Banyak orang digunakan untuk ini dan mengembangkan kebiasaan mereka sendiri tidak sadar. Sometimes these are effective, other times not. Kadang-kadang efektif, kali lain tidak. What is certain is that when thinking in a group these individual strategies will not tend to converge. Yang pasti adalah bahwa ketika berpikir dalam suatu kelompok strategi-strategi individu tidak akan cenderung untuk berkumpul. As a result, discussion will tend not to converge. Akibatnya, diskusi akan cenderung untuk tidak menyatu. Due to the power of the ego and the identified predilection to black hat thinking in the majority of western culture , this can lead to very destructive meetings. Karena kekuatan ego dan kegemaran diidentifikasi untuk topi hitam berpikir dalam sebagian besar budaya barat , hal ini dapat mengakibatkan merusak pertemuan sangat. Even with good courtesy and clear shared objectives in any collaborative thinking activity there is a natural tendency for "spaghetti thinking" where one person is thinking about the benefits while another considers the facts and so on. Bahkan dengan kesopanan yang baik dan tujuan bersama yang jelas dalam kegiatan berpikir kolaboratif ada kecenderungan alami untuk "spaghetti berpikir" mana satu orang yang berpikir tentang manfaat sementara yang lain mempertimbangkan fakta-fakta dan sebagainya. The hats allow this to be avoided so that everyone together considers the problems, or the benefits, or the facts, reducing distractions and supporting cross pollination of thought. Topi membiarkan ini dihindari sehingga semua orang bersama-sama mempertimbangkan masalah, atau manfaat, atau fakta-fakta, mengurangi gangguan dan mendukung penyerbukan silang pemikiran. This is achieved because everyone will put on one hat, eg, the white hat, together, then they will all put on the next hat together. Hal ini dicapai karena semua orang akan memakai topi, misalnya, topi putih, bersama-sama, maka mereka semua akan memakai topi berikutnya bersama-sama. In this way all present think in the same way at the same time. Dengan cara ini semua yang hadir berpikir dengan cara yang sama pada waktu yang sama. The only exception being the facilitator who will tend to keep the blue hat on all the time to make sure things progress effectively. Pengecualian hanya menjadi fasilitator yang akan cenderung untuk menjaga topi biru pada semua waktu untuk membuat kemajuan memastikan hal-hal yang efektif. The blue hat tends to be the outward-looking, leader/trail blazing hat that attracts the leaders of all groups. Topi biru cenderung menjadi pemimpin, luar-tampak / jejak menyala topi yang menarik para pemimpin dari semua kelompok.
[ edit ] Strategies and Programs [ sunting ] Strategi dan Program

Having identified the six states that can be accessed, distinct programs can be created, these are sequences of hats which encompass and structure the thinking process toward a distinct goal. Setelah mengidentifikasi enam negara bagian yang dapat diakses, program yang berbeda dapat dibuat, ini adalah rangkaian topi yang mencakup struktur dan proses berpikir menuju tujuan yang berbeda. A number of these are included in the materials provided to support the franchised training of the six hats method; however it is often necessary to adapt them to suit an individual purpose. Sejumlah ini termasuk dalam materi yang disediakan untuk mendukung pelatihan waralaba dari metode topi enam, namun sering perlu untuk menyesuaikannya dengan sesuai tujuan yang individu. Also, programs are often "emergent" which is to say that the group might plan the first few hats then the facilitator will see what seems to be the right way to go. Selain itu, program yang sering "muncul" yang mengatakan bahwa kelompok dapat merencanakan beberapa topi pertama kemudian fasilitator akan melihat apa yang tampaknya menjadi cara yang tepat untuk pergi.

Sequences always begin and end with a blue hat; the group agrees together how they will think, then they do the thinking, then they evaluate the outcomes of that thinking and what they should do next. Urutan selalu dimulai dan diakhiri dengan topi biru; kelompok setuju bersama bagaimana mereka akan berpikir, kemudian mereka berpikir, maka mereka mengevaluasi hasil dari berpikir itu dan apa yang harus mereka lakukan selanjutnya. Sequences (and indeed hats) may be used by individuals working alone or in groups. Urutan (dan memang topi) dapat digunakan oleh individu yang bekerja sendiri atau dalam kelompok.
[ edit ] Example programs [ 4 ] [ sunting ] Contoh program [4]
This article may contain original research . Artikel ini mungkin berisi riset asli . Please improve it by verifying the claims made and adding references . Harap memperbaikinya dengan memverifikasi klaim yang dibuat dan menambahkan referensi . Statements consisting only of original research may be removed. Laporan hanya terdiri dari riset asli bisa dihapus. More details may be available on the talk page . (December 2008) Rincian lebih lanjut dapat tersedia pada halaman pembicaraan . (Desember 2008)

* Initial Ideas - Blue, White, Green Ide awal - Biru, Putih, Hijau
* Choosing between alternatives - Blue, White, Green, Yellow, Black, Red Memilih antara alternatif - Biru, Putih, Hijau, Kuning, Hitam, Merah
* Identifying Solutions - Blue, White, Black, Green Solusi Mengidentifikasi - Biru, Putih, Hitam, Hijau
* Quick Feedback - Blue, Black, Green, White Quick Feedback - Biru, Hitam, Hijau, Putih
* Strategic Planning - Blue, Yellow, Black, White Perencanaan Strategis - Biru, Kuning, Hitam, Putih
* Process Improvement - Blue, White, (Other peoples views) Yellow, Black, Green, Red Proses Perbaikan - Biru, Putih, (orang lain views) Kuning, Hitam, Hijau, Merah
* Solving Problems - Blue, White, Green, Red, Yellow, Black Memecahkan Masalah - Biru, Putih, Hijau, Merah, Kuning, Hitam
* Performance Review - Blue, Red, White, Yellow, Black, Green Kinerja Review - Biru, Merah, Putih, Kuning, Hitam, Hijau

[ edit ] Types of hat [ sunting ] Jenis topi

Included below is a brief description of each of the hats and the thinking processes that they represent. Termasuk di bawah ini adalah penjelasan singkat dari masing-masing topi dan berpikir proses yang mereka wakili. Their use is illustrated by examples from a typical commercial environment and also through the analysis of a simple classroom issue - "Students are talking while their teacher is talking". [ 5 ] Penggunaannya diilustrasikan dengan contoh-contoh dari lingkungan komersial yang khas dan juga melalui analisis masalah kelas sederhana - Siswa berbicara sementara mereka adalah guru berbicara "." [5]
[ edit ] White hat – Facts & Information [ sunting ] White hat - Fakta & Informasi

Participants make statements of fact, including identifying information that is absent and presenting the views of people who are not present in a factual manner. Peserta membuat pernyataan fakta, termasuk mengidentifikasi informasi yang tidak hadir dan penyajian pandangan orang-orang yang tidak hadir secara faktual. In many thinking sessions this occurs immediately after an initial blue hat, and is often an extended action with participants presenting details about their organization and the background to the purpose of the thinking session. Dalam sesi banyak pemikiran ini terjadi segera setelah sebuah topi biru awal, dan sering suatu tindakan diperpanjang dengan peserta menampilkan rincian tentang organisasi mereka dan latar belakang dengan tujuan dari sesi berpikir. The key information that represents the inputs to the session are presented and discussed. Informasi utama yang merupakan masukan untuk sesi disajikan dan dibahas. Key absences of information (ie information needs) can also be identified at this point. absensi kunci informasi (kebutuhan informasi yaitu) juga dapat diidentifikasi pada saat ini.

Commercial examples are: contoh Komersial adalah:

* Total sales of this product are €x pa Total penjualan produk ini adalah € x pa
* Our sales data are two years old penjualan kami data dua tahun
* Energy efficiency legislation is expected to impact our ability to run our business in the next five years Undang-undang energi efisiensi diharapkan mempengaruhi kemampuan kita untuk menjalankan bisnis kami dalam lima tahun ke depan
* The number of elderly people in Europe is increasing Jumlah orang tua di Eropa meningkat

Examples in the referenced article are: Contoh dalam artikel yang dirujuk adalah:

* Students are talking while the teacher is talking Siswa berbicara sementara guru berbicara
* There is noise and therefore other students are distracted and can't hear the teacher Ada kebisingan dan oleh karena itu siswa lain terganggu dan tidak bisa mendengar guru
* Students don't know what to do once instructions are given Siswa tidak tahu apa yang harus dilakukan setelah instruksi yang diberikan
* Many students become distracted and off task resulting in the failure to complete work Banyak siswa menjadi terganggu dan tugas off mengakibatkan kegagalan untuk menyelesaikan pekerjaan
* Students are not understanding the focused lecture due to lack of concentration Siswa tidak memahami kuliah difokuskan karena kurangnya konsentrasi

[ edit ] Red hat – Feelings & Emotions [ sunting ] Red hat - Perasaan & Emosi

Participants state their feelings, exercising their gut instincts. Peserta menyatakan perasaan mereka, melatih insting mereka. In many cases this is a method for harvesting ideas - it is not a question of recording statements, but rather getting everyone to identify their top two or three choices from a list of ideas or items identified under another hat. Dalam banyak kasus ini adalah sebuah metode untuk panen ide - itu bukan masalah laporan rekaman, tapi semua orang lebih mendapatkan untuk mengidentifikasi atas mereka dua atau tiga pilihan dari daftar ide atau item diidentifikasi di bawah topi lain. This is done to help reduce lists of many options into a few to focus on by allowing each participant to vote for the ones they prefer. Hal ini dilakukan untuk membantu mengurangi daftar banyak pilihan ke beberapa untuk fokus pada dengan memungkinkan setiap peserta untuk memilih yang mereka inginkan. It is applied more quickly than the other hats to ensure it is a gut reaction feeling that is recorded. Hal ini diterapkan lebih cepat daripada topi lain untuk memastikan itu adalah reaksi usus perasaan yang tercatat. This method can use post-it notes to allow a quick system of voting , and creates a clear visual cue that creates rapid if incomplete agreement around an issue. Metode bisa menggunakan post-it notes untuk memungkinkan cepat sistem pemungutan suara , dan menciptakan isyarat visual yang jelas yang menciptakan cepat jika perjanjian lengkap seputar masalah.

Alternatively it may be used to state ones gut reaction or feelings on an issue under discussion - this is more common when using the hats to review personal progress or deal with issues where there is high emotional content that is relevant to discussion. Alternatif itu dapat digunakan untuk reaksi usus yang negara atau perasaan pada masalah yang sedang dibahas - ini lebih umum saat menggunakan topi untuk meninjau kemajuan pribadi atau berurusan dengan isu-isu di mana terdapat konten emosional yang tinggi yang relevan dengan diskusi.

Finally this hat can be used to request an aesthetic response to a particular design or object Akhirnya topi ini dapat digunakan untuk meminta tanggapan estetika desain tertentu atau objek

Commercial examples are: contoh Komersial adalah:

* I'm enthusiastic about getting involved in selling! Aku antusias terlibat dalam penjualan!
* That role in the company doesn't appeal to me. Bahwa peran dalam perusahaan tidak menarik bagi saya.
* I'd like to do that but I feel uncertain about it. Saya ingin melakukan itu tapi aku merasa tidak pasti tentang hal itu.
* I'm frustrated that we have let the situation get this bad! Saya frustrasi bahwa kita membiarkan situasi mendapatkan ini buruk!

Examples from the referenced article are: Contoh dari artikel yang direferensikan adalah:

* The teacher feels offended Guru merasa tersinggung
* Students become frustrated because they can't hear directions Siswa menjadi frustasi karena mereka tidak bisa mendengar arah
* Those talking enjoy joking around and being heard. Mereka berbicara menikmati bercanda dan didengar.
* It represents emotional thinking of a person. Ini merupakan pemikiran emosional seseorang.

[ edit ] Black hat – Being Cautious [ sunting ] Black hat - Menjadi Waspada

Participants identify barriers, hazards, risks and other negative connotations. Peserta mengidentifikasi hambatan, bahaya, risiko dan konotasi negatif lainnya. This is critical thinking, looking for problems and mismatches. Ini adalah pemikiran kritis, mencari masalah dan ketidakcocokan. This hat is usually natural for people to use, the issues with it are that people will tend to use it when it is not requested and when it is not appropriate, thus stopping the flow of others. topi ini biasanya alami bagi orang untuk menggunakan, masalah dengan itu adalah bahwa orang akan cenderung menggunakannya jika tidak diminta dan jika tidak sesuai, sehingga menghentikan aliran orang lain. Preventing inappropriate use of the black hat is a common obstacle and vital step to effective group thinking. Mencegah penggunaan yang tidak tepat dari topi hitam adalah hambatan umum dan langkah penting untuk berpikir kelompok yang efektif. Another difficulty faced is that some people will naturally start to look for the solutions to raised problems — they start practising green on black thinking before it is requested. Kesulitan lain yang dihadapi adalah bahwa beberapa orang secara alami akan mulai mencari solusi untuk masalah mengangkat - mereka mulai berlatih berpikir hitam hijau pada sebelum diminta.

Commercial examples are: contoh Komersial adalah:

* We will be facing strong competition in that market Kami akan menghadapi persaingan yang kuat di pasar itu
* What if we cannot get enough capital together to support the investment? Bagaimana jika kita tidak bisa mendapatkan cukup modal bersama untuk mendukung investasi?
* We might not be able to make it cheaply enough for our customers to buy it Kami mungkin tidak bisa membuatnya cukup murah bagi pelanggan kami untuk membelinya
* There will be too much political opposition to this approach Akan ada terlalu banyak oposisi politik untuk pendekatan ini
* There is a risk that new legislation will make this market unattractive Ada resiko bahwa undang-undang baru akan membuat pasar ini tidak menarik

Examples from the referenced article are: Contoh dari artikel yang direferensikan adalah:

* Time is wasted Waktu yang terbuang
* Learning is compromised Belajar adalah dikompromikan
* Those speaking feel that black hat listeners do not respect them and do not wish to hear what they are saying berbicara Mereka merasa bahwa pendengar topi hitam tidak menghormati mereka dan tidak ingin mendengar apa yang mereka katakan
* Flow of discussion is less clear Arus diskusi kurang jelas

[ edit ] Yellow hat – Being Positive and Optimistic [ sunting ] topi Kuning - Menjadi Positif dan Optimis

Participants identify benefits associated with an idea or issue. Peserta mengidentifikasi manfaat yang terkait dengan ide atau masalah. This is the opposite of black hat thinking and looks for the reasons in favor of something. Ini adalah kebalikan dari berpikir topi hitam dan mencari alasan demi sesuatu. This is still a matter of judgment - it is an analytical process, not just blind optimism. Ini masih merupakan masalah pertimbangan - itu adalah proses analisis, bukan hanya optimisme buta. One is looking to create justified statements in favor of the idea or issue. Salah satunya adalah mencari untuk menciptakan laporan dibenarkan dalam mendukung gagasan atau masalah. It is encapsulated by the idea of "undecided positive" (whereas the black hat would be skeptical - "undecided negative"). Hal ini encapsulated oleh gagasan "positif ragu-ragu" (sedangkan topi hitam akan skeptis - "bimbang negatif").
The outputs may be statements of the benefits that could be created with a given idea, or positive statements about the likelihood of achieving it, or identifying the key supports available that will benefit this course of action Output mungkin laporan manfaat yang bisa dibuat dengan ide yang diberikan, atau pernyataan positif tentang kemungkinan mencapainya, atau mengidentifikasi kunci tersedia yang akan mendukung manfaat ini tindakan

Commercial examples are: contoh Komersial adalah:

* That would be useful in market X Yang akan berguna di pasar X
* That would reduce the environmental impact of our activities Itu akan mengurangi dampak lingkungan dari kegiatan kami
* This approach will make our operations more efficient Pendekatan ini akan membuat operasi kami lebih efisien
* We could use our existing distribution channels for this product Kita bisa menggunakan yang sudah ada jalur distribusi untuk produk ini

Examples from the referenced article are: Contoh dari artikel yang direferensikan adalah:

* Everyone is able to say what is on their minds. Setiap orang dapat mengatakan apa yang ada di pikiran mereka.
* It can be fun. Hal ini dapat menyenangkan.
* Not only the 'smart kids' get to speak. Tidak hanya 'anak pintar' mendapatkan untuk berbicara.
* One doesn't have to wait to share their ideas and therefore risk forgetting information. Orang tidak harus menunggu untuk berbagi ide mereka dan oleh karena itu informasi risiko lupa.

[ edit ] Green hat – New Ideas [ sunting ] topi Green - Ide Baru

This is the hat of thinking new thoughts. Ini adalah topi pemikiran pemikiran baru. It is based around the idea of provocation and thinking for the sake of identifying new possibilities. Hal ini didasarkan di sekitar gagasan provokasi dan berpikir demi mengidentifikasi kemungkinan-kemungkinan baru. Things are said for the sake of seeing what they might mean, rather than to form a judgement. Hal-hal yang dikatakan demi melihat apa yang mereka mungkin berarti, bukan untuk membentuk penghakiman. This is often carried out on black hat statements in order to identify how to get past the barriers or failings identified there (green on black thinking). Hal ini sering dilakukan terhadap laporan topi hitam untuk mengidentifikasi cara untuk melewati hambatan atau kegagalan diidentifikasi ada (hijau pada berpikir hitam). Because green hat thinking covers the full spectrum of creativity, it can take many forms. Karena berpikir topi hijau mencakup spektrum penuh kreativitas, ia dapat mengambil banyak bentuk.

Commercial examples are: contoh Komersial adalah:

* What if we provided it for free? Bagaimana jika kami menyediakan secara gratis?
* Could we achieve it using technology X instead? Bisakah kita mencapainya menggunakan teknologi X saja?
* If we extended the course by half a day it would really help people understand Jika kita diperpanjang saja dengan setengah hari itu benar-benar akan membantu orang memahami
* How would someone from profession X view this Bagaimana seseorang dari pandangan ini profesi X
* Fish (green hat thinking can include random word stimulus methods) Ikan (topi berpikir hijau dapat termasuk metode kata stimulus acak)

Examples from the referenced article are: Contoh dari artikel yang direferensikan adalah:

* Teacher will be more aware about the amount of time they spend talking Guru akan lebih sadar tentang jumlah waktu yang mereka gunakan berbicara
* Teacher will try to incorporate interaction from a variety of different students rather than just the 'smart kids' Guru akan mencoba untuk menggabungkan interaksi dari berbagai siswa yang berbeda daripada hanya 'anak-anak pintar' yang
* Students will resist the urge to say whatever is on their mind. Siswa akan menahan keinginan untuk mengatakan apa pun yang ada di pikiran mereka. They will think about what they have to say and whether it is relevant to the topic Mereka akan berpikir tentang apa yang mereka katakan dan apakah itu relevan dengan topik
* Students will take into account whether their comment will interfere with other people's learning Siswa akan mempertimbangkan apakah komentar mereka akan mengganggu milik orang lain belajar
* Students will think of new ways to communicate rather than talking in class, for example, talk on Messenger Siswa akan memikirkan cara-cara baru untuk berkomunikasi daripada berbicara di kelas, misalnya, berbicara di Messenger
* Students will be able to develop ideas as a result of being creative in class Siswa akan dapat mengembangkan ide-ide sebagai hasil dari kreatif di kelas

[ edit ] Blue hat – The Big Picture [ sunting ] Topi Biru - The Big Picture

This is the hat under which all participants discuss the thinking process. Ini adalah topi dimana semua peserta membahas proses berpikir. The facilitator will generally wear it throughout and each member of the team will put it on from time to time to think about directing their work together. Fasilitator umumnya akan memakainya di seluruh dan setiap anggota tim akan menempatkan pada dari waktu ke waktu untuk berpikir tentang mengarahkan pekerjaan mereka bersama-sama. This hat should be used at the start and end of each thinking session, to set objectives, to define the route to take to get to them, to evaluate where the group has got to, and where the thinking process is going. topi ini harus digunakan pada awal dan akhir setiap sesi berpikir, untuk menetapkan tujuan, untuk menentukan rute untuk mengambil untuk sampai ke mereka, untuk mengevaluasi di mana kelompok ini harus, dan dimana proses berpikir yang terjadi. Having a facilitator maintain this role throughout helps ensure that the group remains focused on task and improves their chances of achieving their objectives. Memiliki fasilitator mempertahankan peran seluruh membantu memastikan bahwa kelompok tetap terfokus pada tugas dan meningkatkan peluang mereka untuk mencapai tujuan mereka. The blue hat is also an organization of thinking. Topi biru juga merupakan organisasi berpikir. What have we done so far? Apa yang telah kita lakukan sejauh ini? What can we do next? Apa yang bisa kita lakukan selanjutnya?

Commercial examples are: contoh Komersial adalah:

* We'll follow this program of thinking to start the day - does everyone agree? Kami akan mengikuti program ini berpikir untuk memulai hari - tidak semua orang setuju?
* OK time to move on to some yellow hat thinking waktu OK untuk beralih ke beberapa topi kuning pemikiran
* Stop there - you are getting into debate. Berhenti di sana - Anda masuk ke debat. Lets do some black hat and surface all the issues together first Mari kita melakukan beberapa topi hitam dan permukaan semua isu bersama pertama
* I think we need to revisit our objectives, I'm not sure that they are right in light of our work so far Saya pikir kita perlu meninjau kembali tujuan kami, aku tidak yakin bahwa mereka benar dalam terang dari pekerjaan kami sejauh ini

Examples from the referenced article are: Contoh dari artikel yang direferensikan adalah:

* Teacher learns that they need to monitor the amount of time that they spend talking within the classroom Guru belajar bahwa mereka perlu memonitor jumlah waktu yang mereka menghabiskan berbicara dalam kelas
* Teacher needs to involve all students within discussions Guru perlu melibatkan semua siswa dalam diskusi
* Teacher needs to recognize that some students need thinking time before responding. Guru perlu mengakui bahwa beberapa siswa perlu waktu berpikir sebelum menjawab. Allowing these students time to compute solutions promotes wider participation and increased learning Membiarkan ini waktu siswa untuk menghitung solusi mempromosikan partisipasi yang lebih luas dan meningkatkan pembelajaran
* Students realize that their talking makes the speaker feel unappreciated and disrespected Mahasiswa menyadari bahwa mereka berbicara membuat pembicara merasa dihargai dan dihormati
* Students realize that their comments are jeopardizing the learning of other individuals Mahasiswa menyadari bahwa komentar mereka membahayakan orang lain belajar
* Students realize that talking out of time demonstrates a lack of self-discipline and that not all comments require sharing Mahasiswa menyadari bahwa berbicara di luar waktu menunjukkan kurangnya disiplin diri dan bahwa tidak semua komentar memerlukan berbagi

[ edit ] Application Method [ sunting ] Aplikasi Metode

Whilst the ideas of the hats themselves provide significant benefits, there is more to the six hats method as applied within de Bono thinking systems and as trained under his franchise. Sementara ide-ide dari topi sendiri memberikan manfaat yang signifikan, ada lebih dengan metode topi enam seperti yang diterapkan dalam sistem de Bono berpikir dan dilatih di bawah waralaba-nya. In particular the pace at which the hats are used is highly relevant. Secara khusus kecepatan di mana topi digunakan adalah sangat relevan.

Typically in use a project will begin with an extended white hat action, as everyone gets "on the same page" creating a shared vision of the issue being addressed. Biasanya digunakan proyek akan mulai dengan tindakan topi diperpanjang putih, karena semua orang mendapat "pada halaman yang sama" menciptakan visi bersama tentang isu yang sedang dibahas. Thereafter each hat is used for a few minutes at a time only, except the red hat which is limited to a very short 30 seconds or so to ensure that it is an instinctive gut reaction, rather than a form of judgement. Setelah itu masing-masing topi digunakan selama beberapa menit pada waktu saja, kecuali topi merah yang terbatas pada 30 detik sangat singkat atau lebih untuk memastikan bahwa itu adalah reaksi usus naluriah, bukan bentuk penghakiman. This pace is believed to have a positive impact on the thinking process, in accordance with Malcolm Gladwell 's theories on " blink " thinking. langkah ini diyakini memiliki dampak positif pada proses berpikir, sesuai dengan Malcolm Gladwell teori s 'pada " berkedip berpikir ".

This ensures that groups think together in a focused manner, staying on task, it also ensures that they focus their efforts on the most important elements of any issue being discussed. Hal ini memastikan bahwa kelompok berpikir bersama dalam sebuah cara yang terfokus, tinggal pada tugas, itu juga memastikan bahwa mereka memfokuskan upaya mereka pada elemen yang paling penting dari setiap isu yang sedang dibahas. However, it also has the potential to create conflict if not well facilitated, since people can feel "railroaded". Namun, ia juga memiliki potensi untuk menciptakan konflik jika tidak difasilitasi dengan baik, karena orang bisa merasa "railroaded". To avoid this it is important to notice when there is any significant difference of opinion on the thinking process or the area in which it should focus. Untuk menghindari ini adalah penting untuk memperhatikan bila ada perbedaan yang signifikan pendapat tentang proses berpikir atau daerah di mana harus fokus.
[ edit ] Summary [ sunting ] Ringkasan

Using a variety of approaches within thinking and problem solving allows the issue to be addressed from a variety of angles, thus servicing the needs of all individuals concerned. Menggunakan berbagai pendekatan dalam berpikir dan pemecahan masalah memungkinkan masalah yang akan dibahas dari berbagai sudut, sehingga melayani kebutuhan semua individu yang bersangkutan. The thinking hats are useful for learners as they illustrate the need for individuals to address problems from a variety of different angles. Topi berpikir berguna bagi pelajar karena mereka menggambarkan kebutuhan bagi individu untuk mengatasi masalah dari berbagai sudut yang berbeda. They also aid learners as they allow the individual to recognize any deficiencies in the way that they approach problem solving, thus allowing them to rectify such issues. Mereka juga membantu peserta didik karena mereka memungkinkan individu untuk mengakui kekurangan dalam cara yang mereka pendekatan pemecahan masalah, sehingga memungkinkan mereka untuk memperbaiki masalah tersebut.

de Bono believed that the key to a successful use of the Six Think Hats methodology was the deliberate focusing of the discussion on a particular approach as needed during the meeting or collaboration session. de Bono percaya bahwa kunci untuk keberhasilan penggunaan Enam Topi Berpikir metodologi adalah sengaja fokus diskusi pada pendekatan tertentu yang diperlukan selama pertemuan atau sesi kolaborasi. For instance, a meeting may be called to review a particular problem and to develop a solution for the problem. Sebagai contoh, rapat dapat disebut untuk meninjau masalah tertentu dan untuk mengembangkan solusi untuk masalah tersebut. The Six Thinking Hats method could then be used in a sequence to first of all explore the problem, then develop a set of solutions, and to finally choose a solution through critical examination of the solution set. Enam Topi Berpikir metode kemudian dapat digunakan dalam urutan untuk pertama-tama menyelidiki masalah ini, kemudian mengembangkan seperangkat solusi, dan akhirnya memilih solusi melalui pemeriksaan kritis solusi yang ditetapkan.

So the meeting may start with everyone assuming the Blue hat to discuss how the meeting will be conducted and to develop the goals and objectives. Jadi pertemuan dapat mulai dengan asumsi semua orang topi Blue untuk mendiskusikan bagaimana pertemuan itu akan dilakukan dan untuk mengembangkan tujuan dan sasaran. The discussion may then move to Red hat thinking in order to collect opinions and reactions to the problem. Diskusi mungkin kemudian pindah ke berpikir topi Merah untuk mengumpulkan pendapat dan reaksi terhadap masalah. This phase may also be used to develop constraints for the actual solution such as who will be affected by the problem and/or solutions. Fase ini juga dapat digunakan untuk mengembangkan kendala untuk solusi sebenarnya seperti yang akan terpengaruh oleh masalah dan / atau solusi. Next the discussion may move to the ( Yellow then) Green hat in order to generate ideas and possible solutions. Selanjutnya diskusi dapat pindah ke kemudian) topi Hijau Kuning (untuk menghasilkan ide dan solusi yang mungkin. Next the discussion may move between White hat thinking as part of developing information and Black hat thinking to develop criticisms of the solution set. Selanjutnya diskusi dapat bergerak antara pemikiran topi Putih sebagai bagian dari informasi yang berkembang dan topi Black berpikir untuk mengembangkan kritik dari himpunan solusi.

Because everyone is focused on a particular approach at any one time, the group tends to be more collaborative than if one person is reacting emotionally (Red hat) while another person is trying to be objective (White hat) and still another person is being critical of the points which emerge from the discussion (Black hat). Karena semua orang terfokus pada pendekatan tertentu pada satu waktu, kelompok cenderung lebih kolaboratif daripada jika satu orang yang bereaksi emosional (Red topi) sementara orang lain mencoba untuk bersikap objektif (Putih topi) dan masih orang lain sedang kritis dari titik-titik yang muncul dari diskusi (Black topi).
[ edit ] Publication data [ sunting ] Data Publikasi

* Edward De Bono. Six Thinking Hats (1985) ISBN 0-316-17831-4 Edward De Bono. Enam Topi Berpikir (1985) ISBN 0-316-17831-4

[ edit ] See also [ sunting ] Lihat pula

* Lateral Thinking Berpikir Lateral
* Multiple Intelligence Multiple Intelligence
* Educational psychology Psikologi pendidikan
* Skill Ketrampilan
* Coloured hat Topi berwarna

[ edit ] References [ sunting ] Referensi

1. ^ de Bono, Edward (1985). Six Thinking Hats: An Essential Approach to Business Management . ^ de Bono, Edward (1985): Berpikir Enam. Hats Pendekatan Penting untuk Manajemen Bisnis. Little, Brown, & Company. ISBN 0316177911 (hardback) and 0316178314 (paperback). Little, Brown, & Company. ISBN 0316177911 (hardback) dan 0316178314 (paperback).
2. ^ Dr. ^ Dr Michael Hewitt-Gleeson: Dispute with Edward de Bono Michael Hewitt-Gleeson: Sengketa dengan Edward de Bono
3. ^ Kamal S. Birdi, No idea? ^ Kamal S. Birdi, ide No? Evaluating the effectiveness of creativity training, Journal of European Industrial Training, Vol. Mengevaluasi efektivitas pelatihan kreativitas, Jurnal Eropa Pelatihan Industri, Vol. 29 No. 2, 2005, pp. 102-111, Emerald Group Publishing Limited 29 No 2, 2005, hal 102-111, Publishing Group Limited Emerald
4. ^ Six Thinking Hats; Official training materials, DeBono Thinking Systems ^ Enam Topi Berpikir; materi pelatihan resmi, DeBono Berpikir Sistem
5. ^ Adapted from http://www.teachnet.com/how-to/manage/sixhats120800.html ^ Diadaptasi dari http://www.teachnet.com/how-to/manage/sixhats120800.html

NETWORKING

Pernahkah kalian sadari seperti apa caranya menjadi dokter yang sukses?



Dokter yang IPK tinggi kah, atau dokter yang sibuk berorganisasi?

Tentu saja bukan kedua hal tersebut.

Dokter yang sukses menurut survey dari suatu lembaga

adalah dokter yang memiliki banyak hubungan.



Oleh karena itu teman2, sudah taukan bagaimana cara menjadi dokter yang sukses?

Ya, relasi atau NETWORKING lah jawabannya



Menurut data dari Slide yang saya dapat di MMLC :D

Networjing adalah "relasi atau hubungan komunikasi dengan orang lain"



Sebagaimana terdapat dalam surat Ali - Imran: 103 yang artinya

"dan berpeganglah kamu semua pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai"



Maka jika ingin menjadi orang yang sukses, maka berjaringanlah.



Ada seseorang yang memiliki cara yang sangat unik dalam berjaringan

dia selalu membawa koran ketika menaiki bus dengan tujuan akan ada seseorang yang akan meminta koranya, dan dia akan memanfaatkan momen itu untuk berkenalan dengannya.

Cara yang juga cukup unik. Dia sesekali menginjak kaki wanita dalam bus agar memiliki momen yang tepat untuk berkenalan dengan wanita tersebut.



Haha hal2 diatas memang cukup unik dalam mencari relasi



Ini ada beberapa tip sukses untuk berelasi:

Belajar untuk mendengarkan

Berikan apa yang bisa kita berikan

Perluas pengetahuan anda

Perkuat status anda

Biasakan mengingat "nama"

Jadilah konektor



Ya itu adalah beberapa tips hangat dalam berelasi

O ya, sekedar informasi kalau sosialisasi itu hanya menyita 15% dari waktu hidup kita

so tidak ada salahnya kannn berelasi :D



Gunakan sosial networking adalah cara yang sangat baik, seperti facebook dan twitter



Bertemanlah ala sales-man, dan jangan lupa senyum karena senyum itu ibadah





Hatur nuhunnn \('-')/

Saturday, February 26, 2011

FORM DATA DIRI PENGURUS SENAT MAHASISWA FK UNPAD 2011

FORM DATA DIRI PENGURUS SENAT MAHASISWA FK UNPAD 2011
A. Data Umum
Nama
Muhammad Shanan Asyi
Alamat :
a. Tempat tinggal


b. Kos
Jl Sukagalih Kec Sukajadi Bandung Jabar



Bale 4

Telpon/ Hp

Email
shanan_az@yahoo.com
Hobi
Tenis Meja
Nama Orang Tua :
a. Ayah
b. Ibu Dr. H. Muhammad Andalas SpOG MARS

Yasthina Ratu SE
Alamat Orang Tua :
a. Ayah

b. Ibu Kp. Keuramat

Almarhumah
Telpon Orang tua
a. Ayah
b. Ibu 0811683241







B. Riwayat Pendidikan
Nama Institusi Asal Tahun Ajaran

TK Al-Ikhlas Padang 1997-1998

SD Adabiyah II Padang 1998-1999

MIN I Banda Aceh 199-2004

MTsN Model Banda Aceh 2004-2007
SMAN 10 Fajar Harapan
Banda Aceh 2007-2010

FK UNPAD Jatinangor 2010-sekarang


C. Riwayat Organisasi (Sejak SMP- sekarang)
Nama organisasi Jabatan Periode

OSIS SMA Staff Seksi Pendidikan 2008-2009

ROHIS SMA Ketua Divisi Jurnalistik 2008-2009

IT Community SMA Staff Departement Networking 2008-2009

CIMSA Local FK UNPAD Staff at SCORE 2010-sekarang

SeMA FK UNPAD LO ISMKI at Seksi Hubungan Luar 2011-sekarang

DKM Asy-Syifa Staff at MEDIS 2011-sekarang
Keluarga Muslim Staff at Media Massa 2011-sekarang
Sains and Research Center Staff 2010-sekarang
Medicinus Staff 2011-sekarang


D. Riwayat Kepanitiaan (Sejak SMP-sekarang)
Nama Acara Jabatan Tahun
MARS (1 Muharram) SMA tingkat Provinsi
Seksi keamanan 2008
EMOTICON (Maulid) SMA
Seksi Keamanan 2009

Lailaturrisalah (Perpisahan Kelas XII)
Seksi Keamanan
2009
Magang Day FKUP
Ketua Seksi Transportasi 2010

CENESTHESIA (Open House 2010)
Divisi Logistik
2010
Balai Pengobatan dan Sunatan Massal IPDN
Divisi Konsumsi 2011
SPECTRIN Divisi Konsumsi 2011

E. Riwayat Pelatihan (Sejak SMP- sekarang)
Judul / Bentuk Pelatihan Tahun
Muslim Managerial and Leadership Camp Nasional
2011

Program Persiapan Olimpiade Sains Nasional I 2008

Program Persiapan Olimpiade Sains Nasional II 2008

UKM Tenis Meja UNPAD 2010-sekarang

UKM Merpati Putih 2010-2011 (sudah non aktif)

F. Seminar (Sejak SMP- sekarang)
Judul Seminar Tahun
Seminar Biodiversity tingkat nasional 2010UGM

2010

Seminar Obat Anti Kanker nasional UGM 2010

Seminar Minuman Sehat Komersil tingkat Nasional UGM 2010

Bulan Profesi PA, Pat Klin, dan Forensik 2010

Seminar nasional SPECTRIN
2011

G. Prestasi (Sejak Kecil-sekarang & mulai dari tingkat lingkungan rumah-internasional)
Prestasi Pendidikan Tingkat
(Kampus, universitas, daerah, nasional, internasional) Tahun

Juara III Olimpiade Biologi Kota 2008

Juara I Olimpiade Biologi Provinsi 2008
Peserta Olimpiade Sains Nasional Biologi
Nasional 2008

Juara Harapan II Essay Injection FK Unsyiah Provinsi 2008

Juara II Cerdas Cermat Reproductive Health SCORA CIMSA Provinsi 2009
Juara I Olimpiade Biologi Kota 2009
Semifinalis Cerdas Cermat LBFT Provinsi 2009
Juara Harapan I Olimpiade Biologi Provinsi 2009
Purna Paskibraka Indonesia Provinsi 2009
Semifinalis LCTB IPB Nasional 2009
Finalis IBSC FB UGM Nasional 2009
Juara II Lomba karya Tulis Provinsi 2010
Juara II Lomba Cerdas Cermat MIPA Provinsi 2010
Mahasiswa Berprestasi SMAN 10 Fajar Harapan Sekolah 2010
Rangking II kelas SDN Adabiyah Padang Kelas I Caturwulan II Sekolah 1998
Rangking II kelas SDN Adabiyah Padang Kelas I Caturwulan III
Sekolah 1999
Rangking III kelas MTsN Model Banda Aceh Kelas II Smester I
Sekolah 2006
10 besar kelas SMAN 10 Fajar Harapan Banda Aceh Sekolah 2007-2010


Prestasi Seni Budaya & Olahraga Tingkat
(Kampus, universitas, daerah, nasional, internasional) Tahun
Purna Paskibraka Indonesia
Provinsi 2009

Juara I Futsal Transformer 2010 Universitas 2010

Juara I Tim Sepak Bola SMAN 10 Fajar harapan Sekolah 2008

Juara I Tim Sepak Bola SMAN 10 Fajar harapan Sekolah 2009

Juara II Bulu Tangkis SMAN 10 Fajar Harapan 2010 Sekolah 2010
Juara II Futsal Ayam Cup
Universitas 2010

H. Data Tambahan
Personality Test Type :

Harapan di Senat & Mimpi untuk Senat

Semoga Senat FKUP akan dapat membuat FKUP menjadi lebih baik kedepannya dengan dapat meningkatkan semua kemampuan dari mahasiswa FKUP dan dapat berguna bagi masyarakat nantinya


- Dapat memiliki dana sendiri yang dapat mendukung semua kegiatan FKUP
- Dapat mensejahterakan seluruh masyarakat FKUP
- Tidak adanya ketidaktahuan mahasiswa tentang senat
- Ke sinergisan senat
- FK UNPAD yang aktif dan prestatif
SWOT Diri
Strange :

- Jenius
- Cerdas
- Fisik Prima
- Pintar berbicara



Weakness :
- Sulit fokus
- Sering cemas
- Kurang tenang
Opportunity :
- Orang tua
- Teman
- FKUP





Threat :
- Pikiran akan bencana dan hal-hal negatif lainnya

Penjaga Budaya dan Pencipta Kader (ESSAY MMLC)

Penjaga Budaya dan Pencipta Kader
Berkembang pesatnya era globalisasi diiringi dengan gaya hidup yang semakin modern menciptakan suatu ketidakterbatasan ruang. Hal ini mengakibatkan mengalirnya adat-istiadat dan gaya hidup dari suatu negara ke negara lain, dari suatu bangsa ke bangsa lain yang akhirnya menghilangkan originalitas gaya hidup suatu kaum. Ini tidak dapat dipungkiri dengan dapat dilihatnya bagaimana sudah budaya bangsa Indonesia yang dulu islami kini tercemar dan terkontaminasi dengan budaya asing.
Budaya Islam di Indonesia bukan hanya menjadi ciri khas atau identitas bangsa Indonesia semata, tetapi juga menjadi suatu hal yang menghubungkan seorang hamba dengan Tuhannya. Oleh karena itu dibutuhkanlah suatu pengembalian budaya Islam yang telah hilang. Budaya Islam yang telah hilang akan makin baik jika dapat ditambah dengan penerapan nilai-nilai agama Islam.
“Dakwah” adalah satu kata yang mengandung banyak manfaat atau dapat dikatakan memiliki manfaat yang tidak terbatas. Dakwah dapat mengembalikan jiwa, ghirah, ilmu, paradigma dan keyakinan kita. Perubahan itu dapat membuat hal-hal yang sudah menyimpang dapat kembali kepada keadaan normalnya. Karena itu dibutuhkanlah lembaga dakwah agar dapat memfasilitasi kegiatan berdakwah sehingga pengembalian budaya yang telah hilang bisa kembali tercapai.
“Aku” adalah seorang mahasiswa di Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran. Aku melihat bahwa “posisi” atau “masa” mahasiswa adalah masa yang paling baik dalam menciptakan kader-kader yang berperan dalam perubahan kembali budaya Islam yang telah lama kita lupakan. Selain itu juga perubahan budaya dapat pula diharapkan menambah ilmu-ilmu agama dan sifat-sifat terpuji yang harus direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Semua keinginan dan pemikiran tersebut terealisasikan dengan adanya Lembaga Dakwah Fakultas Kedokteran (LDFK) yang menjadi wadah, tempat, fasilitas, dan juga media dalam kegiatan dakwah fakultas. Lembaga Dakwah Fakultas Kedokteran sangat berperan besar dalam penetapan perilaku Islami bagi para mahasiswa sehingga dapat mencegah efek berbahaya dari globalisasi. Selain itu lembaga dakwah fakultas memiliki peran yang sangat besar dalam penciptaan kader-kader.
“Dewan Keluarga Mesjid (DKM) Asy-Syifa”, itulah nama LDFK pada Fakultas Kedokteran UNPAD. Tidak dapat dipungkiri bahwa DKM-lah yang mengatur keseimbangan spritual di dalam fakultas. Sebagaimana diketahui bahwa “inti” dari kehidupan itu adalah hubungan manusia dengan Tuhannya. Tanpa hubungan manusia dengan Tuhan, maka kehidupan yang nyata ini hanyalah fana. DKM lah yang menjadi suatu wadah yang menghubungkan manusia dengan sang penciptanya.
DKM juga memberikan suatu rasa kekeluargaan yang sangat luar biasa antara sesama muslim, dan secara tidak langsung telah menguatkan suatu budaya dan nilai-nilai Islam pada fakultas. Standarisasi budaya-budaya dan nilai-nilai Islam oleh DKM ini telah menciptakan hal yang luar biasa yang mengarah kepada terciptanya prestasi dan kepemimpinan yang baik.
Jika kita melirik kepada fungsi LDFK sendiri untuk Indonesia, maka terdapat dua hal utama. Pertama adalah penjaga dan pengembali budaya Islam, dan yang kedua adalah penciptaan kader-kader Islam penerus bangsa. Fungsi kedua ini merupakan fungsi tarbiah DKM dalam menciptakan “kader”.
Penciptaan kader ini akan membawa seorang mahasiswa menjadi seorang muslim sejati. Penciptaan muslim sejati inilah yang diharapkan dapat membawa perubahan kepada Indonesia. Hal ini dapat diprediksi dengan cara melihat kemajuan Islam 10-13 abad silam yang tidak lepas dari kemampuan para muslimnya dalam membangun peradaban dan pemerintahan melalui ilmu dan tuntutan Islam. Oleh karena itu diharapkan munculah para generasi penerus yang mampu membawa bangsa ini menuju perubahan dengan tata cara dan ajaran-ajaran Islam.
Beberapa tahun belakangan juga telah dibentuk sebuah lembaga yang menghubungkan antara LDFK dari satu FK dengan LDFK dari FK lain. Hal ini dikarenakan adanya pemikiran perlu adanya kerja sama antara LDFK dari tiap-tiap FK. Lembaga ini disebut FULDFK atau kepanjangannya Forum Ukhuwah Lembaga Dakwah Fakultas Kedokteran. Hal ini akan sangat berguna dalam mengikat tali silaturahmi antara LDFK dari masing- masing fakultas kedokteran. Hal ini akan makin menguatkan pembangunan kader-kader sehingga diharapkan cita-cita yang dituju bersama dapat terwujud dengan baik dan sinergis.
FULDFK memiliki tujuan utama “memperjuangkan Islam demi kemaslahatan umat yang berbasis kompetensi kesehatan”. Diharapkan dengan basis kompetensi kesehatan ini akan makin menambah hasil dari dakwah yang dilakukan oleh FULDFK.
Jika kita melirik ulang sejarah maka akn kita lihat bagaimana kemajuan Islam pada masanya. Harun Al-Rasyid, Avicenna (Ibnu Sina) adalah beberapa dari banyaknya nama tokoh Islam pada masa itu. Hal itu dikarenakan mereka menjunjung tinggi perintah Allah dalam Al-Qur’an yang mereka aplikasikan dengan budaya, cara hidup, dan pemerintahan pada masa mereka. Dampak dari itu semua dapat dilihat dari hasil yang mereka peroleh.
Aku sebagai seorang mahasiswa melihat bahwa LDFK, dan FULDFK merupakan titik awal dan juga jawaban dari permasalahan yang muncul di Indonesia selama ini. Diharapkan lembaga dakwah tersebut dapat mengembalikan kebudayaan Indonesia yang nyaris hilang menjadi budaya Islam yang menjunjung tinggi nilai agama. Selain itu diharapkan pembentukan kader juga dapat membawa bangsa ini menuju perubahan yang dicita-citakan.

Motivation Letter, Curriculum Vitae, dan tugas Urgensi FULDFK

Motivation Letter
MMLC, Muslim Managerial Leadership Camp adalah suatu ajang yang dapat mengembangkan diri kita untuk menjadi seseorang yang lebih baik. MMLC ini diharapkan dapat membuat diri saya makin mengembangkan sifat kepemimpinan dan kemanajeran. Hal ini diharapkan dapat membantu diri saya kedepannya untuk menjadi khalifah di muka bumi ini.
Menambah rasa ingin tahu dan juga rasa pengalaman merupakan salah satu motivasi besar ya. Tapi dibalik itu saya memiliki hal lain yang lebih memotivasi yaitu untuk membagi ilmu-ilmu yang sudah ada kepada orang lain agar ilmu itu menjadi ilmu yang berguna dan bermanfaat.
Curriculum Vitae
1. Nama lengkap : Muhammad Shanan Asyi
2. Tempat, tanggal lahir : Banda Aceh, 30 Januari 1993
3. Fakultas, jurusan : Fakultas Kedokteran, Jurusan Pendidikan Dokter
4. Universitas : Universitas Padjajaran
5. No. telepon :
6. Email : shanan_az@yahoo.com
7. Alamat lengkap : Jl. Sukagalih no 180/182 A Sukajadi Bandung
8. Motto hidup : Hidup bukan hanya untuk sekarang tetapi untuk hari esok dan waktu yang akan datang
9. Prestasi yang telah diraih : 1. Juara III Olimpiade Biologi kota Banda Aceh 2008
2. Juara I Olimpiade Biologi prov. NAD 2008
3. Peserta Olimpiade Sains Nasional Biologi 2008
4. Juara Harapan II Essay Injection FK Unsyiah prov. NAD 2008
5. Juara II Cerdas Cermat Reproductive Health prov. NAD 2009
6. Juara I Olimpiade Biologi kota Banda Aceh 2009
7. Semifinalis Cerdas Cermat LCTB prov. NAD 2009
8. Purna Paskibraka Indonesia prov. NAD 2009
9. Semifinalis LCTB IPB nasional 2009
10. Finalis IBSC FB UGM nasional 2009
11. Juara I ESSAY BKKBN Provinsi 2010
12. Juara II Cerdas Cermat MIPA Provinsi 2010

Tugas
Visi:
Memperjuangkan Islam demi kemashlatan umat yang berbasis kompetensi
Mission:
1. Memperkuat ukhuwah Lembaga Dakwah Fakultas Kedokteran se-Indonesia.
2. Mendorong Lembaga Dakwah Fakultas Kedokteran di Indonesia untuk lebih profesional dan mapan.
3. . Mempersiapkan mahasiswa muslim fakultas kedokteran menuju dakwah profesi.

4. . Advokasi terhadap kepentingan dakwah dalam bidang kesehatan.

5. . Berperan aktif merespon dan membentuk opini masyarakat yang berkaitan dengan masalah kesehatan.

6. . Mensosialisasikan Kedokteran Islam kepada masyarakat.

7. Menjalin kerjasama dengan lembaga-lembaga yang ada baik medis maupun non medis dalam skala nasional maupun internasional.
Sejarah
Pra Fornas (5-6 Mei 2001) di UGM, Yogyakarta
Pertemuan dihadiri oleh 8 LDFK (Lembaga Dakwah Fakultas Kedokteran) yaitu :
1. LDFK Syah Kuala , Banda Aceh
2. Forum Studi Islam SMFKUI, Jakarta
3. LDFK UNPAD, Bandung
4. Keluarga Nuslim Cendikia (Kalam) UGM, Yogyakarta
5. LDFK Univ. 11 Maret, (UNS), Solo
6. LDFK Univ.Airlangga, Surabaya
7. LDFK UNEJ, Jember
8. LDFK UNIBRAW, Malang
Latar Belakang
Latar Belakang terbentuk FULDFK pada awalnya :
o Posisi mahasiswa kedokteran yang strategis dalam medan dakwah
o Kompleksnya permasalahan dakwah di Fakultas Kedokteran
o Berbagai persamaan baik dalam metode dakwah maupun permasalahan yang ada antar LDFK
o Tantangan dan hambatan, berbagai permasalahan nasional dan internasional yang berkaitan dengan kesehatan dan profesi kedokteran yang harus disikapi bersama.
o Kurangnya kerjasama antar LDFK
Hasil dari Pertemuan ke 8 LDFK tersebut berhasil menyepakati Visi dan Misi.
Visi : Menjalin Ukhuwah, mengembangkan dakwah, mewujudkan indonesia Islami
Misi :
1. Menjadi sarana memperkuat ukhuwah Lembaga Dakwah FK dan berbagi pengalaman khususnya dalam dakwah pada jalur kesehatan
2. Mewujudkan fungsi pelayanan kesehatan terhadap umat
3. Mengembangkan kultur profesional dan wadah sosialisasi kedokteran Islam
4. Menjalin kerjasama dengan lembaga-lembaga yang ada baik lembaga medis maupun non medis dalam skala nasional dna internasional
5. Terlibat aktif merespon dan membentuk opini umat yang berkaitan dengan masalah kesehatan
Struktur Organisasi:
FULDFK memiliki struktural berdasarkan anatomis dan fungsional. Pembagian anatomis berdasarkan pembagian wilayah serta pusat. Adapun, pembagian fungsional berdasarkan fungsi-fungsi yang dikembangkan di FULDFK saat ini seperti Informasi dan Teknologi (IT), fungsi kehumasan,? pemberdayaan LDFK, Finansial, KKIA, Keputrian dan sebagainya yang diaplikasikan dalam bentuk departemen pusat dan wilayah.
Kepengurusan di pusat disebut dengan Dewan Eksekutif Pusat (DEP), sedangkan untuk wilayah disebut Dewan Eksekutif Wilayah (DEW). DEP dipilih dan ditetapkan oleh Musyawarah Nasional sedangkan DEW dipilih dan ditetapkan oleh Musyawarah Wilayah. DEP terdiri dari Ketua Umum, Sekretaris Umum, Bendaharan Umum, Ketua-Ketua Departemen Pusat, dan Ketua Wilayah. DEW terdiri dari Ketua Wilayah, Sekretaris Wilayah, Bendahara Wilayah, dan Ketua-Ketua Departemen Wilayah .
Struktur wilayah
Wilayah FULDFK dibagi menjadi 5 yaitu:
• Wilayah 1 : Sumatera
• Wilayah 2 : Kalimantan, Sulawesi,
• Wilayah 3 : Banten, Jakarta, Jabar
• Wilayah 4 : Jateng & Yogya
• Wilayah 5 : Jatim, Bali, Nusa Tenggara.
Catatan : Papua dan maluku berada dibawah tanggung jawab DEP
Tujuan : Memberikan pelayanan kepada ummat dalam bidang sosial kesehatan dan mensosialisasikan FULDFK
PROGRAM KERJA 2010-2011
Forum Ukhuwah dan Lembaga Dakwah Fakultas Kedokteran Indonesia
Dewan Eksekutif Wilayah 4
NM kali ini beragendakan pemfixan proker-proker yang telah di buat oleh masing-masing divisi. Berikut proker-proker yang telah dirancang:
1. Financial
1. penjualan poloshirt fuldfk wilayah 4
insyaallah bisa dipesan pada bulan mei, desain akan di posting tanggal 1 mei
pemesanan melalui staf financial yang ada di ldf masing-masing, atau cp dari ldf yang bisa berhubungan dengan DEW4 khususnya divisi financial
sasarannya umum
PJ: UNSOED
1. penjualan jaket fuldfk
pemesanan gelombang pertama start bulan mei/ juni, tergantung dari DEP. Gelombang kedua dibulan oktober
PJ: UNSOED
1. penjualan dvd kedokteran
2. penjualan buku2 kedokteran islam, dsb
insyaallah mulai pemesanan sekitar bulan agustus/sept/oktober, karena dari pusatnya sendiri belum memiliki stok buku yang akan di jual
PJ: UMY
1. Kemuslimahan
1. Proker Wajib
1. seminar kemuslimahan
tidak mutlak harus kemuslimahan, tema pengembangan karakter
kongkritnya adalah seminar metamorfosa di UNS
tujuan untuk mengembangkan dan mempersiapkan karakter pribadi muslim muslimah yang siap menjadi klinisi yang sukses dunia akhirat
PJ: FK UNS
1. datin "database internal & informasi muslimah"
berupa kerjasama dengan sekwil DEW 4. untuk mengumpilkan “data muslimah di tiap LDF”
tujuannya: Memudahkan komunikasi dan pegorganisasian seluruh akhwat setiap LDF
PJ: ukh nina UMY
1. kolom kemuslimahan
yaitu partisipasi kemuslimahan DEW 4 dalam mengisi kolom kemuslimahan medicalzone, rencananya sebulan 2x
tujuannya:
• meramaikan web fuldfk dengan artikel kemuslimahan yang bermanfaat dan berbobot
• untuk mengasah kreativitas dalam menulis dan berkarya dan komunikasi
PJ: Ulfa UMS
1. All info for all/atau jarkom
yaitu melalui media komunikasi Membantu publikasi semua informasi dari DEP maupun DEW, sudah dibuat. Tapi jarkom kemuslimahan seluruh anggota DEW masih dlm proses
1. Proker Inovasi
1. NISSA CORNER
yaitu mengisi materi kemuslimahan di universitas melalui media power point secara berkala
tujuannya: memberi dan membagi pengetahuan kemuslimahan yang komprehensif bagi seluruh kemuslimahan di wilayah kerja dew 4
PJ: ukh vitri UII
1. muslimah's day
yaitu mengisi hari-hari besar yang berkaitan dengan kewanitaan dengan nilai-nilai islami
tujuannya: untuk meramaikan dan mewarnai hari-hari besar yang berkaitan dengan kewanitaan dengan kegiatan-kegiatan positif dan nilai-nilai luhur islam
PJ: Rima UGM
1. “Muslimah Clinician Contest”
still in progress, masih akan di konsulkan dengan DPO dan kemuslimahan DEP
tujuannya untuk: memberikan motivasi kepada muslimah di dew 4 untuk berlomba-lomba dalam kebaikan dan menemukan sosok teladan yang bisa menjadi contoh bagi muslimah di dew4
PJ: Rizka UMY
1. DPL
1. Pembentukan LDF Fakultas Kedokteran di beberapa universitas berikut ini:
1. UNIMUS (Universitas Muhammadiyah Semarang)
Pembentukan Lembaga Da’wah Fakultas Kedokteran di UNIMUS akan di PJ-kan oleh FK UNDIP dan FK UNISSULA.
1. UMP (Universitas Muhammadiyah Purwokerto)
Pembentukan Lembaga Da’wah Fakultas Kedokteran di UMP akan di pegang oleh FK UNSOED.
1. UKDW (Universitas Kristen Duta Wacana)
FK UKDW adalah salah satu pendatang baru di Yogyakarta, dan baru akan menerima angkatan 1 pada tahun 2010. DPL mengambil kebijakan untuk hanya mengenalkan bahwa di Indonesia ada FULDFK yang bisa mengayomi aktivitas da’wah Islam di Fakultas Kedokteran. Sebagai PJ nya akan diampuh oleh UUI, UGM, dan UMY.
1. Kaderisasi
DPL sebagai kepanjangan tangan dari Kaderisasi pusat FULDFK Indonesia, dan di DEW 4 akan di DPL DEW 4 dan Forum Mas’ul.
Nantinya, DPL dalam hal kaderisas akan lebih mengurus ke pelaksaan program MMLC DEW4, sedangkan untuk pendekatan & pendayagunaan Kader akan diampu oleh Mas’ul tiap-tiap LDF.
1. Questioner dan Database
Deskripsi kegiatannya adalah Pengumpulan data questioner dan database tiap-tiap LDF di DEW 4 dan nantinya akan disetorkan langsung ke Kadep DPL Pusat FULDFK. Dengan questioner ini diharapkan kita tahu mana LDF yang sudah mapan dan mana yang belum, sehingga akan ada suatu usaha dari kita untuk meningkatkan kualitas LDF yang belum mapan. Peran DPL DEW nanti disini yaitu mendistribusikan questioner yang dibuat oleh DPL ke masing-masing LDF yang ada di DEW 4 dan mengembalikannya lagi ke DPL.
Kriteria LDF yang mantap nanti bisa ditentukan dengan pengisian kuisioner yang akan diberikan dari DEP
1. Forum Mas’ul
1. Sharing & Solve Problem
Bentuk dari kegiatan ini adalah Laporan perkembangan tiap bulan dari program-program yang sedang berjalan dan sharing masalah yang perlu pendangan dari LDF lain.
Waktu pelaksanaan dari agenda ini adalah pecan ke-2 awal tiap bulan, tapi tidak menutup kemungkinan dalam pelaksanaanya nanti melihat situasi terlebih dahulu, jadi incidental saja.
1. Koordinasi kegiatan yang ada di DEW 4
Maksud diadakannya poin ini adalah bahwa ketika DEW 4 mau mengadakan suatu agenda, maka untuk penentuan tanggal-nya sebisa mungkin melalui forum ini dulu, sehingga diharapkan ketika suatu agenda berlangsung, peserta yang datang dari tiap-tiap LDF itu ada, sehingga rasa kekeluargaan yang ada di DEW 4 sendiri bisa terjalin dengan adanya perwakilan tiap-tiap LDF pada suatu acara tersebut.
4. Humas
1. Sosialisasi tentang FULDFK dan kegiatannya
Rincian: bekerja sama dengan divisi Humas LDF untuk mempromosikan LOGO FULDFK di setiap kegiatan yang diselenggarakan LDF
1. Baksoswil
Rincian: membantu terlaksananya kegiatan dengan melakukan kerjasama dan koordinasi dengan panitia penanggung jawab baksoswil. Bentuk baksoswil:
1. Tenda tensi
2. Sirkumsisi
3. Penyuluhan cara menyikat gigi yang baik
4. Penyuluhan kesehatan reproduksi
5. Bedah minor
6. Penyuluhan IKM
7. Pelayanan Kesehatan gratis/murah
8. Donor darah
(Universitas sebagai penanggung jawab ditentukan saat muskerwil)
1. Sosialisasi tentang ID CARD FULDFK di DEW 4
Rincian: mensosialisasi dan membantu terlaksananya kegiatan, yang notabene adalah proker humas DEW
1. FULDFK tanggap bencana
Rincian: terintegrasi dengan kegiatan tanggap bencana yang diadakan oleh div. Humas DEP
1. Buletin DEW 4
Rincian: ada 3 usulan:
1. Membuat suatu artikel kajian kedokteran islam yang singkat dan menarik (mencantumkan logo FULDFK), kemudian bekerjasama dengan setiap LDF agar artikel tsb dimuat di bulletin bulanannya,
2. Dikirim tiap 2 bulan dalam bentuk soft file, penangung jawab: ukt sarah (UII)
3. Dimasukkan ke tiap bulletin ldf masing-masing anggota fuldfk dew4
4. Program SMS “Care and Share”
Rincian: membuat sms motivasi dari isi Al-quran dan Al hadits, kemudian bekerjasama dgn humas LDF dan semua Ka.subdiv. DEW4. Humas LDF dan Ka.subdiv. tersebut akan menyebarkan sms tsb via jarkom organisasi. Dilakukan (1 minggu 1x)
1. Mengkoordinasikan pengumpulan database pengurus FULDFK DEW 4 tahun kepengurusan 2010-2011
2. ID card
selain sosialisasi ID CARD ada juga sosialisasi member card ID CARD khusus pengurus FULDFK member card itu diberikan ke semua mahasiswa mahasiswi muslim FK se Indonesia pembuatan ID dan member tanggung jawab DEP DEW hanya mensosialisasikan saja nanti kalau sudah jadi designnya akan di berikan ke kadep humas dew untuk disosialisasikan bisa lewat grup fb/ blog atau media apapun di dew 4
ID card ini juga sebagai member card dan bagi pengurus FULDFK only member card ini juga buat kartu diskon kalau membeli produk dari dep. financial
5. IT
1. Membantu mengelola website FULDFK yang baru
Rincian: membuat atau mencari bahan artikel ttg:
1. Aktivitas LDF yang menarik
2. Artikel kedokteran, penelitan ilmiah tentang kandungan-kandungan di al-quran, dll
3. Info Kedokteran, misal: SEMINAR, SYMPOSIUM, dll
4. Artikel Islam, misal: tausiyah, sejarah islam, biografi tokoh islam, dll
5. Kegiatan DEW 4: foto kegiatan, notulensi rapat, hasil musykerwil di DEW 4 dll
6. Menghidupkan forum DEW 4 di website FULDFK
7. Kemudian berkoordinasi dengan div. IT DEP supaya di upload ke website
8. Sosialisasi website FULDFK
Rincian:
- membuat link pada setiap website komunitas kedokteran,misal: website BEM FK, website LDF FK, website komunitas dan organisasi kedokteran lainnya (blog mahasiswa kedokteran)
- sosialisasi melalui media IT lain, misal: facebook
- Melakukan koordinasi dengan divisi lain di DEW 4 dalam usaha meng-Up to Date kan website FULDFK
6. KKIA
1. CC (Core Competence)
adalah kurikulum kedokteran islam yang merupakan kurikulum bagi semua LDF agar dakwah yg dijalankan sinergis. CC ini insyaAllah akan dilaunching saat ANTIBIOTIK di Padang atau pada MMLC nasional di UNJANI (fleksibel)
Tugas KKIA adalah untuk mengkoordinasi tersebarnya CC ke seluruh LDF sehingga dalam pelaksanaan kegiatan dapat sesuai dengan kurikulum yang ada, kira-kira November karena Oktober baru pengesahan CC saat Antibiotik
1. Posting artikel sebagai srana pembelajaran yang akan di publikasikan di med.zone
Kaitannya dengan CC yaitu CC sebagai acuan untuk membuat artikel. Karena semua LDF belum punya CC maka, dalam pelaksanannya, hasil dari kajian kampus ataupun hasil dari pencarian.
Dilakukan 1x sebulan
1. Motivasi LDF di DEW 4 untuk terlibat aktif di IMSF
dlakukan 3 hari sebelum IMSF, dengan menghubungi pj masing-masing ldf
1. sharing KKIA
Ruang lingkup sasaran sesuai dengan CC, juga lingkupnya kedokteran islam, dan sasaran seluruh LDF yang ada di DEW 4.Sharingnya bisa dibagi lagi sesuai dengan daerah-daerahnya
Sasarannya mahasiswa kedokteran
Tema: “Awrah and interaction between genders in medical tarining and medical practice"
Penjelannya:
kepengurusan 1 taun 8 bulan, di buat sekali sharing dalam forum yang besar, waktunya di laksanakan saat kegiatan baksoswil
7. Bendahara
Seperti yang sudah ditetapkan sebelumnya, untuk kepengurusan tahun ini, iuran total yang di keluarkan ldf sebesar Rp 600.000,00. Dengan rincian:
Rp 300.000,00 à iuran DEP, setengahnya (Rp 150.000,00) harus sudah lunas maksimal bulan agustus
Rp 120.000,00 à iuran kas
Rp 180.000,00 à iuran tender

Rundown MMLC Nasional

LAMPIRAN 4
SUSUNAN ACARA

Hari Pertama
6.00-18.00 : Kedatangan dan registrasi Peserta
18.00-19.30 : Persiapan Pembukaan, shalat Magrib, shalat Isya. makan malam
19.30-20.30 : Pembukaan
20.30-22.00 : Perkenalan dan Bonding Peserta

Hari Kedua
3.20-4.20 : Qiyamul Lail
4.20-4.50 : Shalat Subuh + Al Matsurat
4.50-5.50 : Kuliah Shubuh Urgensi Dakwah
5.50-7.05 : Waktu Bebas
7.05-7.20 : Persiapan apel pagi
7.20-7.35 : Apel Pagi
7.45-8.15 : Pre Test materi hari pertama
8.20-9.50 : Perkembangan Islam
(Shirah Nabi hingga kondisi kini, peran kita untuk melanjutkan sejarah)
9.55-10.15 : Shalat Dhuha













9.20-12.05 : Pemuda Muslim ( Peranan Pemuda dalam Mengisi dan mengubah zaman)
12.10-13.10 : Shalat. Istirahat. Makan
13.10-13.40 : Diskusi Materi yang sudah lewat bersama Fasilitator
13.40-15.25 : Islamic Leadership
15.25- 15.55 : Istirahat Shalat Ashar
16.00-16.20 : Ice Breaking
16.20-17.20 : Nasyid + Movie profil FSIK
17.25-18.00 : Istirahat refresh diri
18.00-19.30 : Shalat Magrib. Shalat Isya. Makan Malam
19.35-21.00 : Manajemen SDM
21.05-21.40 : Diskusi Materi yang sudah lewat bersama Fasilitator

Hari Ketiga
3.20-4.20 : Qiyamul Lail
4.20-4.50 : Shalat Subuh + Al Matsurat
4.50-5.50 : Kuliah Shubuh Ghawzul Fikr
5.50-7.05 : Waktu Bebas
7.05-7.20 : Persiapan apel pagi
7.20-7.35 : Apel Pagi
7.45-8.15 : Pre Test materi hari kedua












8.20-10.20 : Kekhasan Dakwah FK (DiskusiPresentasiKesimpulan)
10.20-11.50 : Networking
11.55-12.55 : Shalat. Istirahat. Makan
13.00-17.30 : Wisata
17.30-18.00 : Istirahat refresh diri
18.00-19.30 : Istirahat. Shalat Magrib. Shalat Isya. Makan Malam
19.35-21.30 : Persatuan LDFK
21.30-22.00 : FULDFKRiwayatmu dulu dan kini serta mimpi untukIndonesia

Hari Keempat
3.20-4.20 : Qiyamul Lail
4.20-4.50 : Shalat Subuh + Al Matsurat
4.50-5.50 : Kuliah Shubuh Ikhlas dalam beramal dan menjalankan amanah
5.50-7.05 : Waktu Bebas
7.05-7.20 : Persiapan apel pagi
7.20-7.35 : Apel Pagi
7.45-8.15 : Pre Test materi hari ketiga
8.15-9.00 : Kedokteran Islam









9.05-9.35 : Dikusi bersama fasilitator untuk internalisai materi
9.40-10.00 : Shalat Dhuha
10.05-11.50 : Tugas kelompok membuat kajian tentang Kedokteran IslamKonsep dan Aplikasi serta Peran FULDFK dalam menfasilitasi secara nasional
11.55-12.55 : Shalat. Istirahat. Makan
13.00-15.00 : Presentasi Hasil Kajian Kedokteran Islam kesimpulan presentasi
15.05- 15.40 : Istirahat Shalat Ashar
15.40-17.50 : RPO
18.00-19.30 : Istirahat. Shalat Magrib. Shalat Isya. Makan Malam
19.35-20.00 : Kristalisasi Materi oleh SC
20.00-21.00 : Istirahat refresh diri

Hari kelima
3.20-4.20 : Qiyamul Lail
4.20-4.50 : Shalat Subuh + Al Matsurat
4.50-5.50 : Kuliah Shubuh
5.50-7.05 : Waktu Bebas












7.05-7.20 : Persiapan apel pagi
7.20-7.35 : Apel Pagi
7.40-11.20 : Outbound untuk materi Leadership and Team Building
11.20-13.00 : Shalat. Istirahat. Makan
13.00-13.30 : Penutupan

Curriculum Vitae

Curriculum Vitae

Nama: Muhammad Shanan Asyi
Tempat tanggal lahir: Banda Aceh, 30 Januari 1993
Jenis Kelamin: laki-laki
Anak ke: 2 dari 3 bersaudara
Nama orang tua: Dr. H. Muhammad Andalas SpOG
Yasthina Ratu SE
Alamat: Jl Sukagalih Kecamatan Sukajadi Bandung Jawa Barat
Riwayat Pendidikan: TK Al – Ikhlas Padang 1997-1998
SD Adabiyah 2 Padang 1998 – 1999
MIN 1 Banda Aceh 1999-2004
MTsN Model Banda Aceh 2004-2007
SMAN 10 Fajar Harapan Banda Aceh 2007-2010
Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran 2010-attending
Email: shanan_az@yahoo.com
Hanphone:


Riwayat Organisasi:
Staff at Seksi Pendidikan OSIS SMAN 10 Fajar Harapan 2008-2009
Chief at Divisi Jurnalistik ROHIS SMAN 10 Fajar Harapan 2008-2009
Staff at Departement Networking IT Community SMAN 10 Fajar Harapan 2008-2009
Staff at SCORE CIMSA Local FK UNPAD 2010-Attend
LO ISMKI at Seksi Hubungan Luar 2011-Attend
Staff at Divisi Medis Asy-Syifa 2011-Attend
Member at Science and Research Center 2011-Attend
Member at Medicinus 2011-Attend
Staff at Media Massa Medical Muslim Brotherhood 2010 2011-Attend

Riwayat Kepanitiaan:
Staff at Seksi Keamanan MARS (Peringatan 1 Muharram) tingkat Provinsi 2008
Staff at Seksi Keamanan EMOTION (Peringatan Maulid) 2009
Staff at Seksi Keamanan Lailatur Risalah (Perpisahan Generasi V) 2009
Chief at Seksi Transportasi Magang Day 2010
Staff at Divisi Logistik CENESTESIA 2010
Staff at Seksi Konsumsi Balai Pengobatan dan Sunatan Massal di IPDN 2011
Staff at Seksi Konsumsi SPECTRIN tingkat nasional 2011

Seminar yang telah diikuti
Seminar Biodiversity tingkat nasional 2010
Bulan Profesi PA, Pat Klin, dan Forensik 2010
Seminar nasional SPECTRIN 2011

Prestasi yang telah diraih:
1. Juara III Olimpiade Biologi kota Banda Aceh 2008
2. Juara I Olimpiade Biologi prov. NAD 2008
3. Peserta Olimpiade Sains Nasional Biologi 2008
4. Juara Harapan II Essay Injection FK Unsyiah prov. NAD 2008
5. Juara II Cerdas Cermat Reproductive Health prov. NAD 2009
6. Juara I Olimpiade Biologi kota Banda Aceh 2009
7. Semifinalis Cerdas Cermat LBFT prov. NAD 2009
8. Juara Harapan I Olimpiade Biologi prov. NAD 2009
9. Purna Paskibraka Indonesia prov. NAD 2009
10. Semifinalis LCTB IPB nasional 2009
11. Finalis IBSC FB UGM nasional 2009.
12. Juara II Lomba karya Tulis prov. 2010
13. Juara II Lomba Cerdas Cermat MIPA prov. 2010
14. Mahasiswa Berprestasi SMAN 10 Fajar Harapan 2010
15. Rangking II kelas SDN Adabiyah Padang Kelas I Caturwulan II
14. Rangking II kelas SDN Adabiyah Padang Kelas I Caturwulan III
15. Rangking III kelas MTsN Model Banda Aceh Kelas II Smester I
16. 10 besar kelas SDN Adabiyah Padang
17. 10 besar kelas MIN I Banda Aceh
18. 10 besar kelas MTsN Model Banda Aceh
19. 10 besar kelas SMAN 10 Fajar Harapan Banda Aceh
20. Juara I Futsal Transformer 2010
21. Juara I Tim Sepak Bola SMAN 10 Fajar harapan 2009
22. Juara II Bulu Tangkis SMAN 10 Fajar Harapan 2010

Riwayat Delegasi:
Ketua Delegasi FK UNPAD pada Muslim Managerial adand Leadership Camp (MMLC) Nasional pertama di Unjani

Saturday, February 5, 2011

Aku Diri dan Aku Untuk Senat

Muhammad Shanan Asyi
1301-1010-0008

Aku Diri dan Aku untuk Senat

Kehidupan memang merupakan jalan yang sangat panjang. Saking panjangnya jalan tersebut sampai-sampai kita menjadi tidak tahu sejauh mana kita akan berjalan. Namun perjalanan ini bukanlah perjalanan yang terikat oleh waktu, melainkan ini adalah sebuah perjalanan yang tidak terikat oleh waktu. Sejauh mana seseorang individu berjalan tidak didasarkan dengan seberapa lama dia telah hidup di dunia, melainkan apa saja yang telah dia lakukan didunia. Jika kita ibaratkan bahwa ditiap-tiap jalan itu memiliki hambatan, dan hambatan itulah yang harus kita selesaikan.
Aku sebagai seseorang hamba Allah yang telah diciptakan olehnya, harus hidup dengan memilih jalan. Jalan mana yang harus kupilih adalah takdir yang tidak bisa kulawan dan aku akan bersyukur atas setiap jalan tersebut. Setelah jalan dipilih yang harus kulakukan adalah menjalaninya, membuang segala rintangan yang mencegah jalan, dan terus berjalan hingga finish terakhir. Untuk itulah aku ada di dunia ini.
Pada kesempatan yang ada sekarang, pada umur sekarang, dan pada lingkungan sekarang aku melihat adanya sebuah wadah yang sangat luar biasa. Wadah dimana aku bisa mengeluarkan kreativitas dan bakatku, dan mengembangkannya setinggi-tinnginya. Wadah ini sangat menarik minatku, dan untuk itu aku memutuskan untuk bergabung.
Senat memang merupakan organisasi, tapi senat bukanlah hanya organisasi semata. Senat merupakan tempat bagi orang yang ingin mengatur dan mengurus rumahnya, yaitu Fakultas Kedokteran. Senat juga merupakan keluarga Mahasiswa. Senat dapat menyatukan semua angkatan yang sebelumnya jarang untuk saling bertemu. Senat jugamerupakan media pengembangan potensi untuk seluruh mahasiswa FK UNPAD.
Berdasarkan alasan inilah aku ke Senat. Aku ingin menjadi pengurus Senat untuk berbuat. Berbuat banyak kepada keluarga ini. Mengembangkan dan memanfaatkan seluruh potensi yang ada pada diriku, terutama itu merupakan rasa syukur yang kupanjatkan kepada Allah SWT atas apa yang telah diberikannya kepadaku.
“Have you ever think”, pernahkah kalian berpikir bahwa Senat itu membawa sejuta keuntungan. Jika kita dapat men-logikakan keuntungan senat tersebut, maka mungkin semua orang yang berpikir seperti ini akan terburu-buru untuk masuk senat. Senat akan memanfaatkan skill yang selama ini ada dalam diri kita menjadi berbagai keuntungan. Contoh-contoh keuntungan tersebut adalah meningkatkan relasi, membuat kita jadi dikenal, menghasilkan prestasi, menjadi delegasi, mendapatkan penghargaan, dan terlebih lagi meningkatnya skill-skill tersebut. Hal ini terbiilang merupakan keuntungan yang sangat sayang jika ditinggalkan sebagaimana kita ketahui jika kita tidak ikut Senat maka skill-skiil tersebut akan terbuang sia-sia.
Jika aku menggunakan konsep “aku diri” aku melihat sangat banyak sekali potensi yang bisa kulakukan untuk Senat. Aku pada masa SMA merupak seorang siswa yang sangat aktif dengan prestasi yang Alhamdulillah terbilang banyak. Dalam pelajaran sekolah intrakurikular aku mendapat posisi sepuluh besar. Dalam bidang ekstrakurikular aku melakukan banyak hal. Menjadi juara Olimpiade Biologi tingkat provinsi, menjadi juara Cerdas Cermat, dan menjadi finalis berbagai kejuaraan Biologi tingkat nasional lainnya seperti Indonesian Bioscience Competition dan Pesta Sains IPB. Terlebih lagi aku memiliki bidang yang baik dalam menulis dan meneliti. Dalam hal penelitian aku memperlihatkannya dengan menjadi Juara II Lomba Karya Tulis Ilmiah BKKBN Provinsi yang dikuti oleh umum. Dalam bidang jurnalistik atau menulis aku membuktikannya dengan menjuarai Injeksi Essay Competition tingkat Provinsi. Bukan hanya potensi dari bidang akademik yang kumiliki, aku juga merupakan anggota Purna Paskibraka Indonesia, sebuah kelompok yang pernah mengebarkan “sang saka” pada hari peringatan kemerdekaan.
Bukan hanya potensi dalam bentuk prestasi yang kumiliki, aku juga aktif berorganisasi di SMA. Dalam satu periode kepengurusan yaitu 2008-2009, aku menjabat di tiga organisasi sekaligus yaitu OSIS SMA, ROHIS SMA, dan IT Community. Satu hal yang kubanggakan, aku dapat membagi waktu pada ketiga organisasi tersebut dengan baik. Selain berorganisasi, aku juga sering mengikuti berbagai macam kepanitiaan acara-acara intra sekolah maupun ekstra sekolah pada saat SMA. Satu hal lagi yang menunjukkan keaktifanku dalam bersosialisasi, aku juga sering mewakili sekolah ku untuk mengikuti seminar, bahkan seminar tingkat nasional dimana aku ditunjukkan menjadi delegasi mewakili sekolahku di UGM.
Dengan konsep “aku diri” tersebutlah aku berani untuk memilih memantapkan jalan yang akan kulalui di SENAT. Walaupun mungkin aku terlihat kurang aktif pada saat awal masuk kuliah, mungkin itu dikarenakan anti-klimaks dari diriku pada saat SMA yang over aktif. Sehingga dalam mengikuti kaderisasi dan pembinaan seperti MABIM aku jarang bersifat aktif parsitipatif, dalam artian jarang menanya dan berbicara didepan umum.
Namun kusadari aku tidak harus selamanya istirahat. Setelah masa anti-klimaks selesai maka aku harus kembali menjadi diriku yang dulu. Diri yang bersifat aktif parsitipatif dan kritis terhadap apa yang terjadi di depan mata dan yang terpintas di benakku. Masa istirahat telah cukup menurutku dan aku mulai harus kembali menjadi pribadi yang dulu, bahkan lebih lagi.

Tagedi 65 (Pemuda, Pikirkan Renungkan Temukan dan Sembuhkan Luka)

Menyembuhkan Luka Sejarah
Refleksi Kaum Muda atas Tragedi 1965



Pemuda, Pikirkan Renungkan Temukan
dan Sembuhkan Luka




Rangkuman:
Tragedi 1965 merupakan luka yang menghiasi sejarah bangsa Indonesia. Terlebih lagi tragedi ini terjadi setelah kemerdekaan yang sudah diupayakan dengan susah payah tercapai. Namun sayangnya banyak orang yang masih belum mengetahui tragedi 1965 secara pasti. Banyak orang uga yang masih belum dapat melihat kejanggalan-kejanggalan dari tragedi 1965 ini. Tragedi 1965 memang sudah terjadi dan tidak mungkin dihilangkan. Namun tragedi 1965 dapat disembuhkan. Oleh karena itu dibutuhkannya peran segenap bangsa terutama pemuda dalam menyembuhkan luka ini. Dapat dimulai dari hal-hal kecil yang dimana akan mencegah munculnya sistem pemerintahan non-demokratis dan otoriter nantinya.




Tragedi 1965, suatu peristiwa yang sangat luar biasa yang pernah menghiasi sejarah bangsa Indonesia setelah kemerdekaan. Tragedi yang sangat kompleks, rumit, dan melibatkan berbagai pihak ini telah banyak menimbulkan korban. Terlebih lagi, korban-korban tersebut baru dapat diketahui sekarang-sekarang ini setelah sang diktator yang diduga-duga sebagai dalang utama tragedi tersebut turun dari kursi tertinggi. Sejak saat itulah kasus yang sebelumnya dipalsukan mulai terungkap kebenarannya.
Banyak orang mungkin yang masih awam dengan tragedi 1965. Mereka hanya mengetahui bahwa tragedi yang terjadi pada tahun 1965 itu adalah tragedi ketika Gerakan 30 September (G30S) datang dan menghabisi enam Jendral (ditambah juga dengan seorang Letnan Satu). Mereka hanya mengira bahwa tragedi itu hanyalah suatu tragedi yang didalang-dalangi oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) dan Letkol Untung sebagai pelaku utamanya. Padahal sebenarnya orang-orang yang mereka sebut-sebut sebagai pelaku hanyalah merupakan korban dari sebuah kepentingan politik seorang putra Indonesia.
Keinginan untuk menjadi pemimpin, keinginan untuk menjadi yang nomor satu, telah membutakan hati seorang yang memiliki kemampuan politik yang luar biasa yang terlahir di Indonesia yaitu Soeharto. Walaupun belum dapat dipastikan secara pasti, tapi jika ditinjau baik-baik dapat dilihat adanya peran campur tangan dari Soeharto dalam hal ini.
Kejanggalan sudah mulai dapat dilihat dari posisi para tokoh kunci dari Gerakan 30 September itu sendiri. Sebagaimana yang sering kita dengar bahwa G30S merupakan gerakan yang dilakukan PKI untuk membunuh dan menhancurkan lawan politiknya. Tetapi tidak terlihat adanya hubungan antara tokoh kunci G30S dengan PKI. Letkol Untung, Kolonel Abdul Latief dan Brigjen Soepardjo merupakan tokoh kunci dalam Gerakan 30 September, namun meraka bukan berasal dari PKI, melainkan dari Angkatan Darat. Selain dari kejanggalan tersebut kita dapat melihat berbagai kejanggalan lainnya. Kenapa jendral Soeharto yang memiliki pangkat Pangkostrad (Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat), dimana Pangkostrad merupakan posisi yang sangat penting dalam Angkatan Darat pada saat itu tidak dibunuh. Lalu dari masalah dugaan adanya pesta harum bunga oleh Gerwani (Gerakan Wanita Indonesia) dimana dikatakan bahwa mata mereka dicongkel, penis mereka dipotong, dan tubuh mereka disayat-sayat tidak terbukti berdasarkan keterangan dari dokter Brigjen TNI dr Rubiono Kertapati (ketua tim dokter autopsi jenazah korban) dalam laporan visum et repertum-nya.
Hal diatas merupakan beberapa contoh kejanggalan dari versi-versi yang beredar sebelum pasca G30S dan selama masa pemerintahan Soeharto. Setelah Soeharto turun dari jabatan kepresidenan, versi lain dari tragedi ini (atau mungkin versi yang sebenarnya dari tragedi ini) mulai terungkap.
Dalam versi yang baru dikatakan bahwa sebenarnya G30S adalah gerakan yang dilakukan untuk membungkan para Jendral kontra revolusioner yang ingin mengadakan kudeta terhadap pemerintahan Presiden Soekarno. Ini terbukti dengan ditemukannya Dokumen Gilchrist. Dalam dokumen itu dikatakan mengenai rencana sebuah gerakan penggulingan Sukarno dengan bantuan, "our local army."
G30S dibentuk oleh para perwira progresif dimana Soeharto termasuk salah satu darinya. Oleh sebab itu Kolonel Abdul Latief telah melaporkan kepada Pangkostrad Soeharto sebelum melakukan penyerangan dan juga penyergapan, akan tetapi yang jadi pertanyaan mengapa Soeharto tidak melaporkan kepada Presiden Soekarno sebagai panglima tertinggi TNI ketika itu? Sedangkan gerakan itu dilakukan dalam rangka menyelamatkan kepemimpinan Soekarno.
Terlepas dari kejanggalan-kejanggalan tersebut, puncak dari semuanya adalah pembantaian massal orang-orang yang diduga sebagai oknum PKI dan juga masyarakat simpatisan PKI. Pembantaian dilakukan hampir diseluruh tempat di Indonesia. Lebih dari itu, pembantaian pasca G30S ini disebut-sebut sebagai pembantaian yang kedua terkejam setelah neonazinya Hitler dimana pada tragedi 1965 jumlah korban yang meninggal mencapai lebih dari 2 juta jiwa.
Pembantaian tersebut berasal dari keluarnya Supersemar (Surat Perintah Sebelas Maret). Supersemar adalah surat yang dikeluarkan oleh Presiden Soekarno dalam rangka untuk menenangkan keadaan politik Indonesia yang sedang panas dan kacau balau pada saat itu. Namun Soeharto menyalahgunakannnya dan menggunakannya sebagai senjata untuk menghabisi antek-antek PKI. Jika kita dapat menelusuri secara jelas sejarah-sejarah yang mulai terungkap, dapat dengan jelas tampak bahwa Gerakan 30 September dan pembantaian massal oknum PKI dan massa simpatisan PKI pada tahun 65-66 merupakan bagian dari rencana yang dikepalai oleh Pangkostrad Soeharto untuk menghancurkan lawan politiknya dan menggulingkan pemerintahan Soekarno. Walaupun belum ada sesuatu yang dapat memastikannya, tapi bukti-bukti yang ada telah menunjukkan kearah sana.
Tragedi 1965 sudah lama terlewati. Sekarang sudah terhitung 45 tahun sejak saat itu. Sudah saatnya pionir-pionir bangsa ini menyembuhkan luka-luka yang telah timbul di masa yang telah lalu. Memang benar bahwasanya tragedi tersebut menimbulkan luka yang sangat besar dalam sejarah hidup bangsa Indonesia, apalagi hal tersebut terjadi setelah kemerdekaan yang susah payah diperoleh telah tercapai. Namun dengan hanya mengenang akan sakitnya hal tersebut tidaklah cukup. Terdapat satu hal yang sangat essensial yang harus dilakukan yaitu menyembuhkan.
Menyembuhkan luka sejarah adalah tugas segenap penduduk bangsa ini terutama pemuda. Dapat dimulai dengan melakukan hal-hal yang kecil seperti mencoba berlaku adil sejak dini, berlaku fair, dan tidak tenggelam dengan keserakahan. Karena sesungguhnya bangsa ini kedepan akan dipimpin oleh kita, para pemuda yang ada saat ini. Melihat atau melakukan unjuk rasa secara baik-baik jika melihat adanya kejanggalan atau pelanggaran yang ada di pemerintahan Republik Indonesia ini juga dapat dilakukan. Unjuk rasa yang baik bisa dengan memberikan surat ke anggota DPR ataupun DPRD. Melihat sejak dini adanya bentuk Pemerintahan yang bersifar non-demokratis dan otoriter adalah salah satu hal yang paling baik untuk dilakukan agar mencegah terjadinya hal tersebut di kemudian hari.
Pemuda merupakan kunci suatu bangsa. Pemuda jugalah yang dapat memajukan suatu bangsa. Dengan adanya pemuda maka bangsa ini akan terus memiliki harapan untuk maju. Dengan pemuda jugalah bangsa ini dapat menyembuhkan luka-luka lama yang pernah menghiasinya. Sebagaimana kata bung Karno, “Berikanlah kepadaku sepuluh orang pemuda, maka aku akan mengubah dunia!”.








Lembar Pernyataan Orisinalitas Karya

Judul Naskah Essay : Pemuda, Pikirkan Renungkan Temukan dan Sembuhkan Luka
Nama Penulis/Peserta : Muhammad Shanan Asyi
Tempat dan Tanggal Lahir : Banda aceh, 30 Januari 1993
Pekerjaan : Mahasiswa
Domisili (Alamat Surat) : Jalan Raya bandung Sumedang Km 21 Kampus Unpad Jatinangor Bale 4, Jawa Barat, indonesia 45363
Alamat Email : shanan_az@yahoo.com
Telepon, Ponsel : 085277539788
Dengan ini saya menyatakan bahwa tulisan/naskah yang saya ikutkan adalah benar-benar hasil karya saya sendiri dan belum pernah diikutkan dalam segala bentuk perlombaan serta belum pernah dimuat dimanapun. Apabila dikemudian hari terjadi tulisan/naskah saya tidak sesuai dengan pernyataan tersebut diatas, maka serta merta tulisan/naskah saya dianggap gugur. Pernyataan ii saya buat dengan sebenarnya.

Acute and Chronic Inflamation

ACUTE AND CHRONIC INFLAMATION
Inflamasi adalah reaksi jaringan hidup terhadap semua bentuk injury. Dalam reaksi ini ikut berperan pembuluh darah, saraf, cairan, dan sel-sel tubuh di tempat terjadinya injury.

A. Radang Akut
Radang akut merupakan respon langsung dan dini terhadap terjadinya injury. Respon ini relatif singkat, hanya berlangsung beberpa menit, jam, atau beberapa hari saja. Radang memiliki beberapa komponen penting :

1. Perubahan penampang pembuluh darah yang mengaikabtkan peningkatan aliran darah.
2. Perubahan struktural pada pembuluh darah mikro yang memungkinkan protein plasma dan leukosit meninggalkan sirkulasi darah.
3. Agregasi leukosit di lokasi terjadinya injury.

Cairan kaya protein dan sel darah putih yang tertimbun dalam ruang ekstravaskular sebagai akibat reaksi radang disebut eksudat. Kejadian-kejadian yang berhubungan dengan proses radang akut, sebagian besar dimungkinkan oleh produksi dan pelepasan berbagai macam mediator kimia. Meskipun jenis pengaruh injury dapat bermacam-macam dan jaringan yang menyertai radang berbeda, mediator yang dilepaskan sama sehingga respon terhadap radang tampak stereotip. Jadi, injury karena kuman, panas, dingin, atau tenaga radiasi, listrik atau bahan kimia dan trauma mekanik semua akan memberikan reaksi radang akut yang sama. Meskipun pada dasarnya proses radang itu stereotip, intensitas dan luasnya tergantung pada derajat parahnya jejas yang terjadi dan kemampuan bereaksi tuan rumah. Radang akut hanya terbatas pada tempat jejas dan menimbulkan tanda-tanda dan gejala lokal. Atau dapat ekstensif dan menyebabkan tanda dan gejala sistemik maupun mengikutsertakan pertahanan tubuh sekunder seperti jaringan limfoid.
Perubahan Pembuluh Darah
Respon vaskular pada tempat jejas merupakan sesuatu yang mendasar untuk reaksi radang akut. Tanpa pasokan darah yang memadai, jaringan tidak dapat memberikan reaksi radang.
a. Perubahan Aliran Darah
Segera setelah jejas, terjadi dilatasi arteriol lokal yang didahului oleh vasokontriksi singkat. Kemudian vaskulatur mikro melebar dan mengakibatkan darah yang mengalir lambat, gumpalan sel darah merah terdapat di bagian sentral aliran dan sel darah putih terutama neutrofil terletak ditepi aliran (marginasi).
b. Perubahan Permeabilitas Vaskular-Eksudasi
Perubahan permeabilitas vaskular disertai keluarnya protein plasma dan sel-sel darah putih ke dalam jaringan, disebut eksudasi dan merupakan gambaran utama reaksi radang akut.
c. Peristiwa Sel Darah Putih
- Marginasi dan susunan berlapis  sel darah putih dalam aliran darah akan menuju ke samping dan bergerak menggulung pada permukaan endotelium pembuluh darah dan kemudian melekat sehingga membentuk lapisan pada endhotelium pembuluh darah.
- Emigrasi  merupakan proses perpindahan sel darah putih yang bergerak keluar dari pembuluh darah. Meskipun semua sel darah putih dapat bergerak, tetapi yang paling aktif adalah neutrofil dan monosit dan yang paling lamban adalah limfosit. Emigrasi leukosit merupakan proses aktif yang memerlukan energi.
- Kemotaksis  migrasi sel-sel darah putih menuju ke arah utama lokasi jejas. Faktor-faktor kemotaksis yang paling penting untuk neutrofil adalah :
1. C5a komponen sistem komplemen
2. Leukotrin B4 , hasil metabolisme asam arakidonat
3. Produk-produk kuman.
- Faktor kemotaksis yang berasal dari bakteri adalah peptide dengan asam amino terminal N-formil metionin. Agen kemotaksis yang bekerja pada monosit dan makrofag adalah C5a, leukotrin B4 , faktor-faktor bakteri, fraksi-fraksi yang berasal dari neutrofil, limfokin yang timbul oleh pengaruh antigen terhadap limfosit yang telah sensitif dan fragmen-fragmen fobronektin. Neutrofil mungkin melalui peptide dasar yang terdapat dalam lisosomnya, berperan besar dalam pembentukan kemotaksis bagi makrofag. Kenyataan ini dapat menerangkan mengapa neutrofil yang pertama bermigrasi dan memungkinkan stimulus berlanjut untuk migrasi monosit. Faktor-faktor kemotaksis juga berpengaruh terhadap eosinofil. Pada reaksi hipersensitivitas tertentu (tipe 1), eksudat radang, yang kaya akan eusinofil, dipengaruhi oleh dilepaskannya faktor kemotaksis untuk eosinofil pada reaksi anafilaksis (ECI-A) dari basofilia jaringan dan juga produk tertentu metabolisme asam arakidonat seperti prostaglandin D2.
- Fagositosis  diuraikan menjadi 3 tahap :
1. Perlekatan partikel pada permukaan fagosit
2. Pelahapan
3. Pemusnahan dan penghancuran jasad renik atau partikel yang dimakan (pembunuhan dan degradasi) yang dibagi menjadi mekanisme yang bergantung pada oksigen dan mekanisme yang tidak bergantung pada oksigen.
Pada proses pertahanan tubuh peran leukosit sangat penting, maka cacat fungsi leukosit yang bersifat genetik ataupun yang didapat dari menyebabkan seseorang mudah terkena infeksi. Beberapa cacat leukosit diantaranya :
1. Cacat kemotaksis
a. Cacat sel intrinsik  contoh pada sindrom chediak-higashi dan diabetes melitus.
b. Ekstrinsik  misalnya cacat pembentukan faktor-faktor kemotaksis seperti keadaan defisiensi komplemen.
2. Cacat dalam fagositosis
a. Intrinsik  misalnya disfungsi aktin neutrofil pada DM
b. Ekstrinsik  misalnya defisiensi immunoglobulin atau komplemen yang berakibat kegagalan opsonisasi.
3. Cacat aktifitas mikrobisidal  misalnya pada bakteri S. Aureus yang mempunyai enzim katalase
4. Cacat campuran

B. Radang Kronik
Radang kronik disebabkan oleh rangsang yang menetap, seringkali selam beberapa minggu atau bulan menyebabkan infiltrasi mononuklir dan proliferase fibroblas. Eksudat mononuklear yang ditemukan pada radang kronik ini membedakannya dengan radang akut.
Radang kronik dapat timbul melalui dua jalan :
1. Menyusul radang akut  bila respon radang akut tidak dapat reda, disebabkan agen penyebab jejas yang menetap atau terdapat gangguan pada proses penyembuhan normal.
2. Radang kronik sejak awal. Sering disebabkan oleh :
a. Infeksi persisten oleh mikroorganisme intrasel tertentu
b. Kontak dengan bahan kimia yang tidak mudah hancur
c. Reaksi autoimun.
Proses terjadinya radang kronik sama dengan radang akut, hanya saja stimulus yang terjadi lebih lama dan radang kronik ditandai dengan adanya sel-sel mononukli, yaitu makrofag, limfosit, dan sel-sel plasma, kadang terdapat kolagen dan kolagen yang bercampur dengan sel radang kronik.
Perbedaan antara radang akut dan kronik:
Morphology Acute Chronic
Serous inflammation + -
Fibrinous inflammation + -
Purulent inflammation + -
Mononuclear and granuloma - +
Angiogenesis - +
Increased vascular permeability + -
Fibrin destruction - +
Macrophage-lymphocyte interaction - +

Keterangan : + = lebih banyak
- = lebih sedikit

Kejadian Mediator atau mekanisme
Vasodilatasi Histamine
Bradikinin
Prostaglandin-PGI2, PGE2, PGD2, PGT2α
Peningkatan permeabilitas vascular Histamine
Bradikini
C3a dan C5a (anafilaktoksin)
Leukotrin
Aceter-PAF
Metabolit Oksigen
Marginasi LTB4
C5a
Kemotaksis LTB4
C5a
Produk-produk bakteri
Kation protein neurofil
Limfokin
Demam Pirogen endogen-IL-1
PGE2
Nyeri PGE2
Bradikinin