WELCOME 3:)

LETS ROCK WITH THE WORLD
MAKING WORLD KNOW WHO US
and SHOWING REASON for OUR EXISTENCE

Total Pageviews

Saturday, February 5, 2011

Efek Samping Obat / Adverse Drug Reaction

Adverse Drug Reaction
Efek obat yang tidak dinginkan dalam pemberian obat yang bertujuan untuk terapi dengan dosis yang sesuai.
Efek samping sangan penting untuk diobservasi, bagaimana itu bisa terjadi dan kita harus mengantisipasi atau mencegahnya seminimal mungkin. Ada efek samping yang tidak bisa diantisipasi tetapi ada juga yang bisa diantissipasi.
Hal-hal yang harus dilakukan:
Monitoring = Reporting, recording, evaluation
Pharmacovigilance= Proses monitoring, penelitian, pencegahan efek samping
Post marketing surveilance=Pengawasan obat setelah dipasarkan
Monitoring centre= Departemen pemerintah yang mengevaluasi laporan ADR
Klasifikasi:
1 Suherman dkk:

- Inherent anomalies (genetik)
Ex: allergy, erupsi kulit, edema, asthma, dan faktor genetic lainnya
- Acquired anomalies (penyakit)
Ex: Disebabkan oleh penyakit hepar dan ginjal
- Drug presentation + administration (abnormalitas obat)
Ex: Pemberian obat dengan bioavaibilitas yang berbeda dan pemberian dosis yang berlebihan
- Interaksi obat
Efek samping jumlahnya proporsional dalam pemberian obat


2 Rewlins dan Thompson: Tipe A dan B, Bateman: Tipe A, B, C, D, dan E

A . Augmented (predictable)
-Peningkatan efek farmakologi melebihi normal suatu obat pada dosis terapi yang dianjurkan. Ex: Bradikardia pada pengguna antagonis beta-adrenoseptor
- Mudah diduga melalui pengenalan efekl farmakologi obat
- Biasanya trergantung pada dosis yang dianjurkan
- Morbiditas tinggi tapi mortalitas rendah
- Sering timbul akibat perubahan farmakokinetik obat oleh penyakit atau farmako terapi yang bersamaan
B. Bizzare (Unpredictable)
- Sangat menyimpang dari efek farmakologi pada dosis terapi yang dianjurkan dan cara penggunaan yang normal. Ex: Hypethermia malignant pada obat anestesi
- Sulitt diduga (prektibilitas rendah)
- Tidak terdeteksi pada pemeriksaan toksikologi yang konvensional
- Morbiditas rendah mortalitas tinggi
C. Chronic (terapi jangka panjang)
-Efek kronik akibat terjadi jangka panjang
D. Delayed (terapi dihentikan)
-Efek lambat yang terjadi beberapa tahun setelah terapi
E. Ending (terapi selesai)
Efek yang terjadi pada akhir terapi jika obat dihentikan secara mendadak

Faktor predisposisi:
- Mula kerja
- Umur
- Patofisiologi
- Cara penggunaan obat
- Jenis kelamin
- Riwayat alergi
- Terapi polifarmasi
- Ras dan genetic
Adverse Drug Reaction Monitoring
Cara pelaporan (reporting), pencatatan (recording), dan evaluasi (evaluating) secara sistemik mengenai efek samping obat (baik obat melalui resep atau tanpa resep)
Tujuan:
- Identifikasi ADR secara dini
- Menentuksn frekuensi Insidensi ADR
- Identifikasi semua faktor yang mungkin mempengaruhi perkembangan ADR

Reaksi-reaksi yang perlu dilaporkan
- Setiap efek samping yang dicurigai akibat obat terutama efek samping yang tidak pernah dihubungkan dengan obat yang bersangkutan.
- Setiap reaksi efek samping yang dicurigai akibat interaksi obat
- Setipa reaksi efek samping serius. Ex: reaksi anafilatik, aitmia jantunag
- Setiap reaksi ketergantungan. Ex: yang berkaitan dengan obat golongn opiate

No comments:

Post a Comment

Komentar yang banyak
Kritik dan saran diperlukan dalam pengembangan Blog ini agar menjadi lebih baik