WELCOME 3:)

LETS ROCK WITH THE WORLD
MAKING WORLD KNOW WHO US
and SHOWING REASON for OUR EXISTENCE

Total Pageviews

Saturday, December 4, 2010

Pemuda Islam Perlihatkanlah Jati Dirimu

Tema : Eksistensi Pemuda Islam dalam Mengembangkan Peradaban Islam di Tengah Era Globalisasi Subtema : Melejitkan Potensi Pemuda Muslim untuk Berprestasi
Pemuda Islam Perlihatkanlah Jati Dirimu!
Pernahkah kita mendengar nama-nama seperti Ibnu Sina, Harun Al- Rasyid, Ali bin Abi Thalib, para pemuda Islam yang mengibarkan nama-nama Islam pada masanya, yang membawa Islam berada pada puncak kejayaannya. Saat itu Islam benar-benar berkibar di dunia, tanpa ada yang dapat menyainginya. Peradaban Islam pada saat itu merupakan peradaban yang sangat luar biasa yang pernah tercatat dalam sejarah. Namun sekarang, adakah pengganti nama-nama tersebut. Sehebat apakah peradaban Islam sekarang? Siapakah ilmuwan terkemuka Islam saat ini? Apakah ilmu pengetahuan dan penemuan-penemuan yang muncul berasal dari seorang pemuda Islam?
Sejarah telah memperlihatkan bahwa sekitar abad 7-13 M itulah masa-masa puncak kejayaan Islam, dimana semua ilmu pengetahuan dan penemuan-penemuan berasal dari Islam, sebut saja contoh penemuan kertas dan aspal. Pada saat itu juga ilmu kedokteran berkembang dengan sangat pesat dan beberapa dokter terkemuka lahir pada saat itu. Salah seorang diantaranya adalah Ibnu Sina (dibarat dikenal dengan nama Avicenna). Selain Avicenna, masih banyak tokoh-tokoh yang lain yang muncul dari berbagai bidang seperti Ibnu Rushd (Averroes), Abu Raihan Al-Biruni, Abu Al-Qasim Al-Zahrawi (Albucasis), Al-Khwarizmi, dan juga Al-Kindi. Setelah masa-masa keemasan tersebut itu kontribusi ilmuwan-ilmuwan Islam dalam membangun peradaban menurun. Hampir tidak ada ilmuwan muslim yang menjadi ilmuwan besar setelah masa tersebut. Puncak kejayaan ilmu pengetahuan dan peradaban yang sebelumnya berada di tangan kita umat muslim, kini telah jatuh ke tangan orang barat.
Sebenarnya terdapat beberapa hal yang merupakan pemicu utama dari hal tersebut. Dalam film “Islam: Empire of Faith” disebutkan bahwa penyebab hilangnya para ilmuwan Islam dikarenakan pada abad 13 M pada saat umat Islam sedang dipunjak kejayaan kekuasaan dan ilmu pengetahuan Islam merubah orientasinya dari yang dulunya sains atau ilmu menjadi kekuasaan. Itulah awal mulanya melemahnya prestasi pemuda Islam lalu dilanjutkan dengan terjadinya periode Reneisans (kelahiran kembali peradaban serta budaya Romawi dan Yunani) yang makin menurunkan semangat para pemuda Islam untuk meraih ilmu pengetahuan. Kejayaan ilmuwan-ilmuwan barat dalam mengembangkan penemuan-penemuan yang modern juga membuat umat Islam merasa makin dibawah dan tidak sanggup untuk melewati mereka. Perasaan pesimis ini membuat para pemuda Islam menjadi terpuruk jiwanya. Belum lagi berkembang pesatnya peradaban barat meninggalkan peradaban Islam makin menanam kuat rasa itu. Padahal menurut sejarah peradaban barat itu tidak akan ada tanpa adanya peradaban Islam.
Jika kita menghitung dari abad 13 hingga saat ini, terhitung telah beberapa abad terlewati dan kita telah berada dalam sebuah kesalahan selama beberapa abad. Kita para pemuda Islam menciptakan suatu kesia-siaan dalam jangka waktu yang relatif panjang. Sekarang adalah saatnya bagi kita para pemuda Islam untuk menunjukkan jati diri kita. Kita harus mengembalikan kejayaan umat Islam 10 abad silam untuk menunjukkan siapakah umat terbaik yang pernah ada di muka bumi ini dan memperlihatkan kepada dunia seperti apa kekuatan yang muncul dari Iman.
Dilihat dari segi “untuk apa” umat Islam memiliki tujuan yang berbeda dibandingkan umat lain. Umat Islam melakukan segala sesuatu untuk “Yang Maha Kuasa” dan tidak ada sesuatupun yang bersifat sia-sia dalam apa yang kita lakukan. Sedangkan bagi orang kafir, suatu hal bisa menjadi sia-sia jika hal yang mereka lakukan tidak membuahkan hasil. Keyakinan akan Allah SWT selalu bersama kita akan membuat kita makin kuat, bahkan 1000 kali lebih kuat yang membuat menghilangnya rasa takut kita dalam menghadapi segala sesuatu.
Banyak yang dapat dilakukan untuk mengembalikan kejayaan itu. Pertama, yang harus kita lakukan adalah melihat kembali siapa diri kita sebenarnya. Kita adalah hamba Allah yang diciptakan Allah untuk menjadi khalifah di muka bumi ini. Khalifah adalah seorang pemimipin dan sudah merupakan keharusan seorang pemimpin untuk berada diatas. Seorang pemimpin tidak seharusnya berada dibawah orang lain karena dia harus mengatur urusan tiap insan yang dipimpinnya. Kedua marilah kita lihat kembali pedoman hidup kita yaitu Al-qur’an dan Hadits. Disana secara jelas tertulis tentang tuntutan untuk menuntut ilmu dan bagaimana tingginya derajat seorang penuntut ilmu. Maka dari itu tuntutlah ilmu dan ciptakan prestasi sebanyak-banyaknya. Jika kita selalu hidup dengan mengikuti pedoman hidup atau guide book kita, Insya Allah kita akan selamat dari apa yang kita jalani. Seperti yang dijelaskan dalam surat Al-Anfaal ayat 73 yang artinya:
"Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka menjadi pelindung bagi sebagian yang lain. Jika kamu (hai para muslimin) tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah itu, niscaya akan terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar." (QS. AL ANFAAL:73)
Ayat diatas menerangkan dengan sangat jelas bahwa jika kita mengikuti perintah Allah yang tertera dalam Al-Qur’an dan Hadits maka kita akan selamat di muka bumi ini. Ingat guide book menuntun kita untuk menuntut ilmu, ilmu akan membawa kita menuju prestasi yang besar, prestasi merupakan modal utama dalam berinovasi (make something new) dan discovery (find something new), inovasi dan discovery akan menjadi modal utama kita dalam membangun peradaban. Bukanlah hal sulit untuk menciptakan prestasi dan membangun peradaban, hanya dengan kembali ke Al-Qur’an dan Hadits kita dapat menghasilkan hal tersebut.
Hal diatas merupakan cara-cara yang membawa kita para pemuda untuk dapat merefleksikan diri kita agar menciptakan prestasi. Namun apakah yang membutuhkan hal tersebut hanyalah pemuda saja? Apakah seseorang yang sudah tidak lagi muda tidak perlu melakukan hal tersebut? Pemuda bukanlah remaja saja, pemuda tidaklah terkait dengan faktor umur. Tidak semua remaja adalah pemuda dan tidak semua pemuda adalah remaja. Seseorang yang memiliki rasa keinginan untuk mengubah, keinginan untuk membuat suatu kebaikan, keinginan untuk memperjuangkan sesuatu di hatinya dengan semangat penuh bergelora termasuk dalam kategori pemuda. Untuk itu sudah seharusnyalah seluruh umat Islam merubah pola pikirnya, merubah persepsinya, dan merubah jiwanya menjadi jiwa seorang pemuda sejati. Sehingga menghasilkan suatu umat, suatu umat yang keseluruhan individunya merupakan seorang pemuda.
Banyak hal-hal yang dapat dilakukan oleh pemuda. Tetapi bukankah kita mengetahui bahwa pemuda Islam bukan hanya harus bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri, tetapi juga harus bertanggung jawab terhadap pemuda lainnya. Bukankah seluruh umat muslim itu adalah saudara, dan saudara harus menjaga saudaranya sendiri. Memberi motivasi merupakan suatu hal yang simple namun luar biasa dimana “motivasi” menurut ilmu sosiologi merupakan cara seseorang untuk membangkitkan jiwa orang lain agar dapat melakukan sesuatu yang dianggap sulit sebelumnya. Motivasi yang berhubungan dengan agama merupakan hal yang baik dimana semua jiwa pemuda Islam pastilah memiliki ghirah (kecemburuan yang berakar dari agama). Jika kita mengaitkan motivasi itu dengan masalah agama, maka efek atau akibat dari motivasi itu akan menjadi lebih kuat beberapa kali lipat.
Terdapat juga cara-cara yang dapat dilakukan oleh pemerintah maupun wiraswastawan yaitu mendirikan sekolah-sekolah yang bernuansa Islami. Dimana motto utama sekolah itu adalah unggul dalam prestasi berlandaskan nilai Islami. Hal-hal utama yang dapat dikejar disekolah tersebut adalah prestasi-prestasi seperti Olimpiade Sains, Olimpiade Olahraga, Karya Tulis Ilmiah, English Debate Competion dan masih banyak lagi. Pendirian sekolah semacam ini sangat sesuai dengan ilmu Tarbiah yaitu menciptakan kaderisasi. Cara ini sangat ampuh untuk menciptakan kader-kader muslim yang berkualitas dalam membangun prestasi dan peradaban Islam di dunia. Sekolah seperti ini mengedepankan agama dengan melakukan berbagai aktivitas agama seperti shalat jamaah 5 waktu, tadarus, pengajian, musyawarah, dan hal-hal lainnya dengan tetap tidak melupakan peraihan prestasi baik extrakurikuler maupun intrakurikuler. Cara ini telah terbukti efektif dengan sudah adanya sekolah semacam ini di beberapa tempat di negara kita dan terciptanya prestasi-prestasi luar biasa oleh mereka dari prestasi skala nasional maupun skala internasional. Sehingga yang harus kita lakukan adalah memperbanyak jumlah sekolah semacam ini.
Meningkatkan kajian-kajian Islam untuk membuka pikiran umat muslim juga cara yang cukup baik. Kajian-kajian dapat dilakukan dimana saja mulai dari dirumah, dimesjid, disekolah, ataupun secara on-air seperti dari radio ataupun televisi. Kajian dapat dilakukan oleh siapa saja mulai dari anak-anak hingga orangtua tanpa memandang umur dan jenis kelamin. Isi kajian haruslah berupa hal-hal yang menyadarkan umat Islam akan apa yang terjadi dengan umat Islam sekarang dan bedanya dengan umat-umat terdahulu. Hal-hal yang mengobarkan semangat juga harus diberikan seperti memikirkan bagaimana kondisi saudara kita di Palestina atau Irak, yang saat ini sedang tidak seberuntung kita. Kajian juga harus berisi hal-hal yang mengajak kita untuk merefleksikan diri kita tentang siapa sebenarnya diri kita, untuk apa kita ada, dan apa yang seharusnya kita lakukan, hal-hal tersebut dapat membuat umat Islam untuk mengintropeksi dirinya sendiri dan berubah menjadi seorang pemuda muslim sejati. Kajian juga dapat diberikan dalam bentuk tulisan seperti di majalah, di koran, di internet, di facebook, bahkan pada baliho di jalan pun kita dapat menuliskan kalimat syiar.
Sekarang marilah kita melihat lagi diri kita masing-masing sebagai seorang individu Islam. Sudah benarkah apa yang kita lakukan selama ini, bermanfaatkah apa yang saya lakukan selama ini, atau inikah yang harus saya lakukan selama ini. Kita umat islam telah terpuruk selama 10 abad, dengan kehidupan yang hanya dilalui oleh kesia-siaan. Kita telah melupakan perintah yang sudah disuratkan dalam Al-Quran dan Hadits tentang apa yang seharusnya kita lakukan. Kita telah melupakan itu dan menganggap apa yang kita lakukan saat ini adalah benar. Sehingga yang ada bagi kita saat ini hanyalah keterpurukan dan ketinggalan. Sekarang marilah kita buka kembali hal yang telah lama hilang pada diri kita. Hal yang telah lama kita lupakan. Hal yang telah kita tinggalkan selama beberapa abad. Kembalilah kita pada apa yang disebut dengan “guide book” kita. Dan perlihatkan kalau kita bisa. Perlihatkan kalau kita bisa menciptakan prestasi-prestasi yang banyak dan luar biasa. Perlihatkan kalau kita bisa membangun kembali peradaban ini seperti yang telah dilakukan orang-orang terdahulu, bahkan melebihi mereka. Tunjukkan kalau kita bisa dan kita tidak seperti apa yang mereka pikirkan. Ayo umat Islam, tunjukkan ghirahmu!

No comments:

Post a Comment

Komentar yang banyak
Kritik dan saran diperlukan dalam pengembangan Blog ini agar menjadi lebih baik