WELCOME 3:)

LETS ROCK WITH THE WORLD
MAKING WORLD KNOW WHO US
and SHOWING REASON for OUR EXISTENCE

Total Pageviews

Saturday, December 18, 2010

LKTI se-Jawa

PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA (MASYARAKAT) INDONESIA DALAM MEMANFAATKAN POTENSI SUMBER DAYA ALAM INDONESIA SEHINGGA MENCEGAH TERJADINYA PEMANASAN GLOBAL

Diusulkan oleh:
Muhammad Shanan Asyi (130110100008) 2010
Ivan Kurnianto (130110100180) 2010

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJAJARAN
JATINANGOR
2010



PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA (MASYARAKAT) INDONESIA DALAM MEMANFAATKAN POTENSI SUMBER DAYA ALAM INDONESIA SEHINGGA MENCEGAH TERJADINYA PEMANASAN GLOBAL






Muhammad Shanan Asyi (130110100008) 2010
Ivan Kurnianto (130110100180) 2010



FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJAJARAN
JATINANGOR
2010


LEMBAR PENGESAHAN

Karya tulis ini diajukan untuk mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah Se-Jawa 2010.

1. Judul Karya Tulis : Peningkatan Kualitas Sumber DayaManusia (Masyarakat) Indonesia dalam Memanfaatkan Potensi Sumber Daya Alam Indonesia sehingga Mencegah Terjadinya Global Warming

2. Ketua Kelompok
a. Nama Lengkap : Muhammad Shanan Asyi
b. NIM : 1301-1010-0008
c. Jurusan : Kedokteran
d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Padjajaran

3. Anggota Kelompok :
a. Nama Lengkap : Ivan Kurnianto
b. NIM : 1301-1010-0180
c. Jurusan : Kedokteran
d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Padjajaran

4. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Kuswandewi Mutyara, dr., MSc.
b. NIP : 1973100519990320 02
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl Cikutra Baru V na 2A Bandung, 0811217081







Jatinangor, 7 November 2010

Menyetujui,

Dosen Pembimbing Ketua Kelompok




(Kuswandewi Mutyara, dr., MSc.) (Muhammad Shanan Asyi)
NIP. 1973100519990320 02 NIM. 130110100008


Menyetujui,
Ketua Jurusan/Pembantu Dekan Kemahasiswaan




(Januarsih Iwan, dr.,MS)
NIP.195101271980112001












LEMAR PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA TULIS

Judul Karya Tulis : “Peningkatan Kualitas Sumber DayaManusia (Masyarakat) Indonesia dalam Memanfaatkan Potensi Sumber Daya Alam Indonesa sehingga Mencegah Terjadinya Global Warming”
Nama Penulis : 1. Muhammad Shanan Asyi (130110100008)
2. Ivan Kurnianto(130110100180)
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan memang benar karya tulis dengan judul yang tersebut di atas merupakan karya orisinil dan belum pernah dipublikasikan dan/atau diperlombakan di luar kegiatan “Lomba Karya Tulis Ilmiah Se-Jawa yang diselenggarakan oleh Universitas Brawijaya 2010”. Demikian pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya, dan apabila terbukti terdapat pelanggaran di dalamnya, maka kami siap untuk didiskualifikasi dari kompetisi ini sebagai bentuk tanggung jawab kami.
Jatinangor, 7 November 2010







Nb : * nama terang dan tanda tangan
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul “Peningkatan Kualitas Sumber DayaManusia (Masyarakat) Indonesia dalam Memanfaatkan Potensi Sumber Daya Alam Indonesia sehingga Mencegah Terjadinya Global Warming” tepat pada waktunya.
Karya tulis ilmiah ini dibuat dalam rangka mengikuti lomba karya tulis Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Se-Jawa 2010 yang diselenggarakan oleh UKM PRISMA (Pusat Riset dan Kegiatan Mahasiswa) Faperta Universitas Brawijaya.
Penyelesaian dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini tidak lepas dari bantuan, motivasi, inspirasi, bimbingan serta pengarahan baik moral maupun materi, langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak. Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan yang telah diberikan kepada penulis dengan balasan aik di masa yang akan datang. Besar harapan penulis agar karya tulis ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.




Jatinangor, 5 November 2010
Penulis




DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
LEMBAR PENGESAHAN iii
LEMBAR ORISINALITAS v
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI vii
DAFTAR GAMBAR ix
DAFTAR TABEL........................................................................................... x
ABSTRAK xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Perumusan Masalah 3
1.3 Tujuan 4
1.4 Manfaat 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pemanasan Global 5
2.2 Khatulistiwa yang Tak Sehijau Dulu 5
2.3 Ozon 6
2.4 Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Alam ........................................ 7
2.5 Khatulistiwa Tak Sehijau Dulu 8
2.6 Peningkatan Gas Rumah Kaca 9
2.7 CFC.. 10
2.8 Dampak Pemanasan Global 12
2.9 Dampak Penipisan Ozon 14
2.10 Solusi Alternatif Mengatasi Global Warming 16
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Sumber Daya Manusia di Indonesia 21
3.2 Solusi Yang Pernah Ditawarkan Belum Optimal 22
3.2 Solusi Yang Tidak Terealisasi 22
3.3 Kekayaan Sumber Daya Alam Indonesia 22
3.4 Pencegahan Global Warming dengan SDA di Indonesia 24
3.5 Sistem Tebang Pilih Tanam 29
3.6 Menipisnya Lapisan Ozon Sejalan dengan Global Warming 31
3.7 SDM memanfaatkan SDA 31
3.8 SDM Haruslah Produktif 32
3.9 Efektifitas dari Gagasan 34
3.10 Yang Berperan dalam Pengimplementasian Gagasan 35
3.11 Langkah-langkah Pengimplementasian Gagasan 35
BAB IV PENUTUP
1.1 Kesimpulan 42
1.2 Saran 43
DAFTAR PUSTAKA 44
DAFTAR RIWAYAT HIDUP 45


DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Perusakan lapisan ozon oleh CFC ............................................... 12
Gambar 2. Daerah gletser abadi .................................................................... 13
Gambar 3. Struktur CFC dan HFC ............................................................... 19
Gambar 4. Monomer bioplastik .................................................................... 28

















DAFTAR TABEL
Tabel 1. Komposisi gas pada lapisan stratosfer............................................... 7
Tabel 2. Komposisi gas rumah kaca ................................................................ 9
Tabel 3. Komposisi biogas .............................................................................. 17
Tabel 4. Luas hutan Indonesia ........................................................................ 23
Tabel 5. Luas lahan hutan Indonesia keseluruhan .......................................... 26















ABSTRAK

“Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia (Masyarakat) Indonesia dalam Memanfaatkan Potensi Sumber Daya Alam Indonesia sehingga Mencegah Terjadinya Global Warming”

Muhammad Shanan Asyi dan Ivan Kurnianto
Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan beberapa dekade terakhir ini, menunjukan bahwa temperatur di bumi mengalami kenaikan yang signifikan antara 10- 20 Celcius/tahun yang tentunya mempengaruhi seluruh kehidupan di bumi ini yang lebih dikenal dengan pemanasan global. Dewasa kini, beberapa gejala alam telah ditimbulkan sebagai efek dari pemanasan global tersebut seperti perubahan iklim yang ekstrim, tenggelamnya beberapa pulau di dunia, kurangnya sanitasi air bersih, punahnya beberapa spesies flora dan fauna serta munculnya gangguan kesehatan. Sampai saat ini, masyarakat dari berbagai golongan memikirkan upaya yang bisa dilakukan untuk meminimalisir dampak dari pemanasan global tersebut. Tujuan umum karya tulis ini adalah untuk menjelaskan dan menyadarkan masyarakat Indonesia bahwa Indonesia memiliki jumlah dan keanekaragaman sumber daya alam yang sangat tinggi yang dapat dimanfaatkan untuk upaya mitigasi pemanasan global . Teknik penulisan karya tulis ilmiah ini menggunakan metode penelitian deskriptif yang dilakukan melalui penelusuran literatur yang terkait akan masalah yang disajikan dalam karya tulis ini. Dari penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa harus adanya peningkatan mutu sumber daya manusia Indonesia dalam memanfaatkan potensi sumber daya alam yang melimpah di Indonesia dalam upaya mencegah terjadinya global warming.


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi yang sangat pesat pada beberapa abad terakhir telah membawa kemajuan yang bersifat global. Mulai dari transportasi, industri, komunikasi, pengobatan serta sektor kehidupan lainnya terkena dampaknya. Seluruh negara di duniapun merasakan efeknya tanpa terkecuali. Abad dimana sesuatu yang dikatakan tidak mungkin oleh orang-orang terdahulu telah tiba.
Transportasi yang lebih cepat, komunikasi yang mudah walaupun berjauhan, pengobatan yang telah menyembuhkan penyakit-penyakit mematikan, industri-industri yang menghasilkan produk yang berkualitas merupakan contoh dampak-dampak dari kemajuan teknologi. Namun selain dampak-dampak tersebut kemajuan teknologi juga menghasilkan dampak yang bersifat negatif.
Tercemarnya udara melalui gas buang kendaraan, radiasi-radiasi oleh gelombang-gelombang sinyal komunikasi, limbah-limbah pabrik, kesenjangan sosial dalam pengobatan (masyarakat kurang mampu banyak yang tidak dapat membayar pengobatan yang menggunakan alat-alat teknologi mutakhir) adalah beberapa contoh dampak negatif kemajuan teknologi. Pencemaran udara tidak hanya dihasilkan oleh gas buang kendaraan saja, namun dapat juga dari berbagai hal lain (contohnya gas buang industri). Pencemaran udara dikarenakan udara terakumulasi oleh beberapa gas yang merusak, dan salah satu diantarnya adalah gas rumah kaca.
Secara definisi, gas rumah kaca dibutuhkan untuk keberlangsungan hidup di Bumi karena dapat menjaga suhu permukaan bumi tetap stabil sehingga sesuai untuk terjadinya proses kehidupan. Disebut gas rumah kaca karena sistem kerja gas-gas tersebut di atmosfer bumi mirip dengan cara kerja rumah kaca yang berfungsi menahan panas matahari di dalamnya agar suhu di dalam rumah kaca tetap hangat, dengan begitu tanaman di dalamnya pun akan dapat tumbuh dengan baik karena memiliki panas matahari yang cukup. Planet kita pada dasarnya membutuhkan gas-gas tersebut untuk menjaga kehidupan di dalamnya. Tanpa keberadaan gas rumah kaca, bumi akan menjadi terlalu dingin untuk ditinggali karena ketiadaan lapisan yang mengisolasi panas matahari. Sebagai perbandingan, planet mars yang memiliki lapisan atmosfer tipis dan tidak memiliki efek rumah kaca memiliki temperatur rata-rata -180 Celcius.
Dalam laporan PBB (FAO) yang berjudul Livestock's Long Shadow: Enviromental Issues and Options (Dirilis bulan November 2006), PBB mencatat bahwa industri peternakan adalah penghasil emisi gas rumah kaca yang terbesar (18%), jumlah ini lebih banyak dari gabungan emisi gas rumah kaca seluruh transportasi di seluruh dunia (13%). Emisi gas rumah kaca industri peternakan meliputi 9% karbon dioksida, 37% gas metana (efek pemanasannya 72 kali lebih kuat dari CO2), 65% nitro oksida (efek pemanasan 296 kali lebih kuat dari CO2), serta 64% amonia penyebab hujan asam. Peternakan menyita 30% dari seluruh permukaan tanah kering di Bumi dan 33% dari area tanah yang subur dijadikan ladang untuk menanam pakan ternak. Peternakan juga penyebab dari 80% penggundulan Hutan Amazon.
Dalam seratus terakhir ini, komposisi gas rumah kaca di atmosfer meningkat tajam yang menyebabkan naiknya suhu di permukaan bumi dan atmosfer. Peningkatan suhu di permukaan bumi dan atmosfer yang terjadi dalam kurun waktu yang singkat inilah yang disebut dengan global warming.
Pemanasan global kini telah menenggelamkan daratan-daratan kecil yang berada di pesisir laut, erosi, kenaikan permukaan air laut, gangguan kesehatan pada manusia, punahnya beberapa spesies flora dan fauna, mencairnya es di kutub utara, naiknya suhu di permukaan bumi, persediaan air yang menipis, rusaknya ekosistem laut, serta perubahan iklim yang ekstrim bagi kehidupan di bumi. 1
Gangguan kesehatan pada manusia diakibatkan oleh terganggunya kebutuhan kesehatan yang mendasar: air dan udara yang bersih, tempat tinggal yang memadai, dan makanan yang cukup. Pemanasan global telah mengakibatkan meningkatnya polutan di udara, meningkatnya penyebaran penyakit melalui air yang tidak bersih dan udara yang terkontaminasi, membahayakan produksi pertaninan, dan meningkatkan resiko cuaca yang ekstrim. 1
Pemanasan global ini telah dikategorikan menjadi bencana alam luar biasa yang telah mengancam seluruh komponen kehidupan di bumi. Akan tetapi apabila hanya sekedar kesadaran saja yang muncul tanpa tindakan, itu akan menjadi sia-sia belaka.
Indonesia merupakan negara dengan sumber daya alam yang melimpah. Banyak dari sumber daya alam itu dapat digunakan dalam upaya mitigasi pemanasan global. Akan tetapi masih kurangnya pemahaman masyarakat akan pemanasan global dan cara untuk mengatasinya masih menyebabkan ketidakoptimalan penggunaan sumber daya ini.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka perumusan masalah dalam penulisan karya tulis ini adalah:
1. Apakah pemanasan global?
2. Apa saja yang menyebabkan pemanasan global?
3. Bagaimana dampak pemanasan global bagi kehidupan?
4. Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah yang harus dimanfaatkan
5. Peningkatan kualitas mutu masyarakat sebagai sumber daya manusia
6. Tehnik-tehnik meningkatkan kualitas sumber daya manusia sehingga diharapkan mencegah pemanasan global.
1.3 Tujuan
Pembuatan karya tulis ini bertujuan:
1. Untuk menjelaskan definisi pemanasan global
2. Untuk menjelaskan penyebab pemanasan global
3. Untuk menjelaskan dampak dari pemanasan global bagi kehidupan
4. Memberi pengetahuan bahwa Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah yang harus dimanfaatkan
5. Untuk menjelaskan bahwa diperlukan peningkatan kualitas mutu masyarakat sebagai sumber daya manusia
6. Untuk memberitahukan langkah-langkah atau tehnik-tehnik untuk meningkatkan sumber daya manusia sehingga diharapkan mencegah pemanasan global.
1.4 Manfaat
Diharapkan karya tulis ini dapat meningkatkan pengetahuan kepada seluruh komponen masyarakat dan dapat dijadikan bahan pertimbangan dan masukan bagi pemerintah tentang adanya sumber daya alam yang sangat melimpah di Indonesia. Tehnik-tehnik dalam pemanfaatan sumber daya alam tersebut juga dijelaskan dalam karya tulis ini sehingga diharapkan akan mengurangnya laju pemanasan global dan terciptanya lingkungan hidup yang lebih baik nantinya.





BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pemanasan Global
Pemanasan global adalah proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut dan permukaan Bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan bumi telah meningkat selama kurang lebih seratus tahun terakhir. Sebagian besar peningkatan suhu tersebut diakibatkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca yang dihasilkan dari aktivitas manusia.
Tidak hanya saat ini, pemanasan global juga diperkirakan akan mengalami peningkatan hingga seratus tahun kedepan. Model iklim yang dihasilkan dari Interngovermental Panel on Climate Change (IPCC), suhu permukaan global akan meningkat 1,1 hingga 6,40C dalam jenjang waktu 1990-2100. Hal tersebut menyebabkan pemanasan permukaan Bumi dan kenaikan permukaan air laut.1
Gas rumah kaca yang terakumulasi di atmosfer memantulkan kembali panas dari bumi dengan mekanisme yang disebut efek rumah kaca (green house effect).
2.2 Efek Rumah Kaca
Efek rumah kaca merupakan proses alami yang dapat membantu proses pemanasan permukaan bumi dan atmosfer. Efek rumah kaca tersebut mengandung komposisi gas yang dapat mengubah keseimbangan energi planet dengan menyerap radiasi gelombang panjang yang dipantulkan dari bumi. Komponen gas rumah kaca itu tersusun dalam tiga molekul besar yaitu karbondioksida (CO2), uap air (H2O) dan metana (CH4) serta komponen gas yang terdapat dalam jumlah sedikit. Pada awal kehidupan efek rumah kaca berperan penting untuk menstabilkan suhu bumi.
Mekanisme dari efek rumah kaca adalah energi yang dipancarkan dari sinar matahari dipantulkan oleh permukaan bumi sebanyak 26% tersebar kembali ke angkasa oleh awan dan partikel atmosfer lain. Sekitar 19% dari energi yang tersedia diserap oleh awan, gas dalam lapisan ozon dan partikel di atmosfer. Kurang lebih 4% dipantulkan kembali ke angkasa. Sisa energi rata-rata sekitar 51% dari radiasi matahari mencapai permukaan bumi. Energi tersebut yang digunakan dalam sejumlah proses seperti pemanasan permukaan tanah, mencairnya es dan salju, penguapan air dan fotosintesis pada tumbuhan. Pemanasan tanah oleh sinar matahari tersebut menyebabkan permukaan bumi menjadi radiator energi pada pita gelombang panjang (radiasi inframerah). Sebagian besar radiasi inframerah tersebut diikat oleh komponen gas-gas rumah kaca.2
Green house effect telah menyebabkan masalah yang sangat luar biasa yang dihadapi dunia yaitu pemanasan global. Namun selain dari pemanasan global, masih ada satu masalah lagi yang juga tidak kalah hebatnya, yaitu penipisan lapisan ozon.
2.3 Ozon
Ozon adalah gas yang secara alami terdapat di atmosfer. Masing-masing molekul ozon tersusun atas tiga atom oksigen (O3). Sekitar 10% ozon berada di lapisan troposfer. Sekitar 90% ozon berada di lapisan stratofer yaitu wilayah di atmosfer yang terletak mulai dari puncak troposfer hingga ketinggian sekitar 50 kilometer. Ozon yang berada pada stratosfer itu yang disebut dengan lapisan ozon.3
Lapisan ozon merupakan lapisan bumi yang berfungsi sebagai pelindung bumi dari pengaruh berbahaya radiasi sinar matahari. Ozon akan cepat bereaksi dengan berbagai bahan-bahan kimia. Sekarang ini, konsentrasi molekul-molekul ozon di atmosfer jauh lebih sedikit dibandingkan dengan gas-gas lainnya seperti oksigen (O2) dan nitrogen (N2). Di lapisan troposfer dekat permukaan bumi, konsentrasi ozon lebih sedikit berkisar antara 0,02-0,1 molekul ozon untuk setiap satu juta molekul udara.



Tabel 1. Komposisi gas pada lapisan stratosfer yang normal3
Nama Gas Volume Pada Lapisan stratosfer (%)
Nitrogen (N2) 78,08%
Oksigen (O2) 20,95%
Argon (Ar) 0,93%
Karbondioksida (CO2) 0,034%
Neon (Ne) 0,0018%
Helium (He) 0,0052%
Ozon (O3) 0,0006%
Hidrogen (H2) 0,00005%
Krypton (Kr) 0,00011%
Metana (CH4) 0,00015%
Xenon (Xe) Sangat kecil

2.4 Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Alam
Sumber daya manusia atau biasa disingkat menjadi SDM merupakan potensi yang terkandung dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang adaptif dan transformatif yang mampu mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan. Dalam pengertian praktis sehari-hari, SDM lebih dimengerti sebagai bagian integral dari sistem yang membentuk suatu organisasi. Oleh karena itu, dalam bidang kajian psikologi, para praktisi SDM harus mengambil penjurusan industri dan organisasi.
Sumber daya alam (SDA) adalah potensi sumber daya yang terkandung dalam bumi (tanah), air, dan dirgantara yang dapat didayagunakan untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan manusia.
Dibutuhkannya pembahasan mengenai sumber daya manusia dan sumber daya alam ini akan dijelaskan pada bab pembahasan. Sekarang mari kita melihat hal-hal apa saja yang menjadi penyebab dari global warming.
2.5 Khatulistiwa Tidak Sehijau Dulu
Khatulistiwa merupakan julukan untuk negara yang penuh dengan keanekaragaman jenis tumbuhan disertai dengan jumlah tumbuhan yang melimpah, negara khatulistiwa tersebut salah satunya adalah Indonesia. Tidak jarang, negara khatulistiwa disebut juga sebagai paru-paru dunia karena berperan sebagai produsen oksigen terbesar. Sungguh ironi, berdasarkan data jumlah hutan di Indonesia sangat menurun yang disebabkan oleh penebangan hutan liar, penambangan, perkebunan agrikultur dalam skala besar, pendayagunaan lahan menjadi pemukiman penduduk. Penebangan hutan di Indonesia terjadi sekitar 51 km2 setiap harinya. Angka tersebut diperoleh dari kalkulasi data laporan “State Of World’s Forest 2007” yang dikeluarkan the UN Food and Agriculture Organization’s (FAO). Menurut laporan tersebut, sepuluh negara membentuk 80% hutan primer dunia yaitu Indonesia, Meksiko, Papua Nugini dan Brazil mengalami kerusakan terparah sepanjang kurun waktu 2000-2005. Akibatnya, penebangan hutan tersebut menimbulkan dampak yang terasa oleh seluruh komponen kehidupan seperti erosi tanah, peningkatan polusi udara, berkurangnya cadangan oksigen bagi kehidupan dan lain sebagainya.5
Di Indonesia sendiri, hal tersebut semakin diperparah dengan kondisi pemerintah yang menganggap bahwa hutan sebagai sebagai sumber uang dan dapat digunakan untuk kepentingan pribadi atau kelompok. Namun apabila kita telaah, hutan tersebut juga berperan sebagai penjaga keseimbangan ekosistem dan tatanan kehidupan. Dapat kita rasakan, populasi pohon yang berkurang menyebabkan suhu di bumi menjadi panas dan polusipun kian bertambah karena regulasi fotosintesis yang tidak seimbang dengan kadar polusi gas yang dihasilkan. Apabila kita amati, salah satu gas rumah kaca tersebut merupakan karbon dioksida (CO2) yang sekarang ini berjumlah banyak pada lapisan statosfer bumi. Padahal hal tersebut bisa teratasi apabila jumlah pohon mencukupi untuk melakukan regulasi gas karbon dioksida dalam proses fotosintesis..
2.6 Peningkatan Gas Rumah Kaca Selama Kurang Lebih 3 Abad Terakhir
Dewasa ini, komposisi dari gas–gas rumah kaca tersebut telah mengalami peningkatan jumlah yang sangat signifikan. Berikut merupakan tabel komposisi gas rumah kaca pada saat tahun 1750 dan tahun 2003 serta sumbernya:
Tabel 2. Komposisi Gas Rumah Kaca4
Gas Konsentrasi gas (1750) Konsentrasi gas (2003) Perubahan kadar konsentrasi (%) Sumber alami dan kegiatan manusia
CO2 280 ppm 376 ppm 34% Pembusukan bahan organik, pembakaran hutan, aktifitas gunung berapi, pembakaran bahan bakar fosil,
CH4 0,71 ppm 1,79 ppm 152% Lahan basah, pembusukan bahan organik, ekstraksi gas alam dan minyak, pembakaran biomassa,

NO 270 ppb 319 ppb 18% Hutan Grassland samudra tanah

CFC 0 880ppm - Kulkas, aerosol spray propelan, larutan pembersih
Ozon O3 Tidak diketahui Bervariasi dengan lintang dan ketinggian di atmosfer Umumnya menurun di Stratosfer dan meningkat di dekat permukaan bumi Dibuat secara alami oleh aksi sinar matahari pada oksigen molekuler

Data pada tabel tersebut menunjukan bahwa adanya peningkatan dari semua gas rumah kaca. Awal tahun 1700, perubahan sosial yang dibawa oleh Revolusi Industri meningkatkan jumlah karbondioksida memasuki atmosfer. Emisi dari penjumlahan pembakaran bahan bakar fosil sekitar 65% dari karbon dioksida berlebih yang sekarang ditemukan di atmosfer kita. 35% sisanya berasal dari deforestasi dan konversi padang rumput, hutan, dan ekosistem hutan terutama ke dalam sistem pertanian. Ekosistem alam bisa menampung 20 sampai 100 kali lebih banyak karbon dioksida per-satuan luas dari sistem pertanian.3
Sebagaimana yang telah diketahui pada subbab sebelumnya bahwa penipisan lapisan ozon merupakan masalah yang sejalan dengan global warming. Sekarang mari kita melihat hal apa yang menjadi penyebab menipisnya lapisan ozon.
2.7 CFC Merupakan Molekul Utama Penyebab Terurainya Ozon
Sekarang ini konsentrasi tertinggi ozon permukaan berasal dari udara yang tercemar oleh aktivitas manusia. Radiasi ultraviolet (UV) yang berasal dari matahari berbahaya bagi kehidupan di bumi. Semakin meningkatnya jumlah radiasi UV (UV-B) dapat merusak rantai makanan di laut. Pada dasarnya, atmosfer bertindak sebagai perisai terhadap radiasi matahari melalui penyebaran dan penyerapan oleh molekul-molekul gas yang ada di dalam atmosfer bumi. Terhadap hal ini, ozonlah yang paling efektif menyerap radiasi UV. Secara alami, molekul-molekul ozon terbentuk dan rusak di atmosfer bumi. Secara alami pula, penipisan lapisan ozon terjadi di atas kutub selatan (antartika) setap musim semi.
Secara kimiawi, semua molekul ozon terdiri dari tiga atom oksigen. Akan tetapi ozon di stratosfir memiliki fungsi lingkungan yang sangat berbeda dengan ozon troposfir. Ozon stratosfir baik bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya karena dapat menyerap radiasi ultraviolet (UV-B) yang berasal dari matahari. Apabila tidak diserap oleh molekul ozon stratosfir, maka UV-B akan sampai ke permukaan bumi dalam jumlah yang membahayakan kehidupan. Paparan terhadap UV-B yang terjadi pada masa kanak-kanak dan jumlah kumulatif paparan adalah faktor penting yang menentukan resiko. Pemaparan yang berlebihan terhadap radiasi UV-B juga dapat merusak kehidupan tumbuhan di darat, organisme bersel tunggal, dan ekosistem perairan. Radiasi UV yang lain yaitu UV-A, yang tidak terserap oleh ozon, dapat menyebabkan penuaan kulit secara prematur. Penyerapan radiasi UV-B oleh ozon merupakan sumber panas di stratosfir. Hal ini membantu memelihara kondisi di stratosfir sebagai kawasan yang stabil dimana suhu udara meningkat dengan ketinggian. Oleh karena itu ozon memainkan peran kunci dalam mengendalikan struktur suhu di atmosfir bumi.6
Belakangan ini diketahui bahwa telah terjadi penipisan lapisan ozon yang abnormal. Sejak dua dekade yang lalu, ozon di antartika telah semakin menipis pada musim semi secara tidak alami. Para peneliti menemukan bahwa penipisan tersebut sebagai akibat langsung dari pelepasan chlorofluorocarbon (CFC) oleh kegiatan manusia ke atmosfer. Selama ini CFC digunakan sebagai zat pendorong (propellant) pada produk-produk aerosol (spray) dan sebagai media pendingin (coolant) pada alat-alat pendingin seperti air conditioner (AC) dan kulkas. Begitu terlepas ke udara, maka zat kimia yang stabil ini tidak bisa terurai ketika berada di lapisan atmosfer bawah dan memerlukan satu dekade untuk bermigrasi kelapisan statosfer. Begitu mencapai stratosfer, maka molekul-molekul CFC yang biasanya stabil, karena bertemu langsung dengan radiasi UV maka akan terurai menjadi atom-atom yang reaktif. Atom-atom reaktif ini selanjutnya bereaksi dengan ozon sehingga menghasilkan senyawa baru. Namun, senyawa baru tersebut tidak stabil dan terus menerus merusak ozon. Satu atom klorin dapat merusak ribuan molekul ozon sebelum akhirnya terikat menjadi senyawa yang stabil ketika kerusakan ozon berhenti.
Gambar 1. Perusakan lapisan ozon oleh CFC6

2.8 Dampak Pemanasan Global
Para ilmuan menggunakan model komputer dari temperatur, pola presipitasi, dan sirkulasi atmosfer untuk mempelajari pemanasan global. Berdasarkan model tersebut, para ilmuan telah membuat beberapa prakiraan mengenai dampak pemanasan global terhadap cuaca, tinggi permukaan air laut, pantai, pertanian, kehidupan hewan liar dan kesehatan manusia.
2.8.1 Dampak terhadap sanitasi air dan persediaan pangan
Kenaikan suhu udara 1-2ºC akan menyebabkan produktivitas sereal merosot di belahan Bumi bagian selatan. Kenaikan suhu udara di atas 4ºC akan menurunkan produksi pangan di seluruh dunia. Kenaikan suhu hingga 1ºC akan mengurangi persediaan air dan meningkatkan kekeringan di beberapa wilayah ekuator. Selain itu, Kenaikan suhu di atas 1ºC juga dapat menimbulkan banjir, kekeringan, erosi, dan kualitas air yang semakin menurun. Naiknya air laut akan memperluas pengasinan air tanah sehingga menurunkan persediaan air tawar bagi daerah-daerah di pesisir pantai. Ratusan juta orang akan menghadapi kekurangan air.
2.8.2 Mencairnya gletser abadi
Sekarang ini lapisan es di Kutub Utara sudah mulai mencair. Kenaikan suhu di atas 1ºC hingga 4ºC akan mencairkan sebagian besar es dan air laut akan naik setinggi 2-7 meter selama berabad- abad hingga ribuan tahun. Kenaikan suhu di atas 4ºC akan menyebabkan es mencair hampir seluruhnya. Hilangnya gletser es di beberapa tempat pada kenaikan suhu hingga 1ºC sudah terlihat. Kenaikan suhu di atas 2ºC akan menyebabkan sebagian wilayah es Antartika Barat mencair dan air laut akan naik setinggi 1,5-5 meter selama berabad-abad hingga ribuan tahun.7
Gambar 2. Daerah gletser abadi yang mencair7

Mencairnya gletser tersebut telah menenggelamkan sedikitnya 18 pulau di dunia telah tenggelam dan beberapa pulau yang telah tak layak untuk dihuni.
2.8.3 Bencana alam
Selain itu, pemanasan global juga telah menjadi stimulan datangnya bencana lain seperti angin topan, banjir bandang, gelombang panas, kekeringan dan kebakaran. Angin topan disebabkan karena naiknya suhu permukaan bumi di atas 20 celcius yang meningkatkan intensitas terjadinya angin topan. Stres panas dan gelombang panas semakin meningkat dengan naiknya suhu hingga 2ºC. Di atas suhu 2ºC, frekuensi gelombang panas akan meningkat dengan cepat dan mengakibatkan kematian, gagal panen, matinya tunas baru pepohonan, kebakaran hutan, dan kerusakan ekosistem. Diperkirakan frekuensi dan intensitas kekeringan di wilayah ekuator semakin meningkat. Sementara itu, kenaikan suhu udara di atas 2ºC, akan menyebabkan kekeringan ekstrim meningkat dari 1% menjadi 30%. 8
2.8.4 Ancaman kepunahan spesies hewan
• 15-40% spesies terancam punah; spesies Kutub Utara, misal beruang kutub dan karibau, kemungkinan besar bisa punah.
• 20-50% spesies terancam punah, termasuk di sini, 25-60% mamalia, 30-40% burung, dan 15-70% kupu-kupu di Afrika Selatan; hancurnya Hutan Amazon.11
2.9 Dampak Penipisan Lapisan Ozon Bagi Komponen Biotik
Pemanasan global dan penipisan lapisan ozon memerikan imbas yang sangat besar bagi seluruh komponen biotik di bumi. Dapat kita rasakan, sekarang ini banyak sekali jenis tipe penyakit kulit yang baru mulai bermunculan yang disinyalir akibat rangsangan dari sinar UV terdadap tubuh secara langsung. Secara garis besar, dampak yang diakibatkan oleh pemanasan global adalah sebagai berikut:
2.9.1 Dampak Terhadap Kesehatan
Hasil studi labolatorium dan epidemiologis menunjukan bahwa UV-B menyebabkan kanker kulit nonmenaloma dan memainkan peran utama dalam perkembangan malignant melanoma. Disamping itu, UV-B juga menyebabkan katarak. Seluruh sinar matahari mengandung UV-B, sekalipun dalam kondisi ozon yang natural. Dengan demikian, penting bagi kita untuk selalu membatasi paparan langsung terhadap sinar matahari. Namun demikian, penipisan lapisan ozon akan meningkatkan jumlah radiasi UV-B dan akan meningkatkan resiko terhadap kesehatan manusia.10


2.9.2 Dampak Terhadap Tanaman
Proses fisiologis dan perkembangan tanaman dipengaruhi oleh radiasi UV-B. Terlepas dari mekanisme untuk mengurangi atau memperbaiki dampak tersebut dan terbatasnya kemampuan untuk beradaptasi terhadap meningkatnya tingkat UV-B, pertumbuhan tanaman tetap dapat secara langsung dipengaruhi oleh radiasi UV-B.
2.9.3 Dampak Terhadap Ekosistem Laut
Phytoplankton yang berperan sebagai fondasi rantai makanan di perairan. Produktivitas phytoplankton terbatas pada zona euphotic yaitu lapisan atas dari zona perairan dimana cukup tersedia sinar matahari untuk mrndukung produktivitasnya. Posisi organisme pada zona euphotic dipengaruhi factor eksternal berupa angin dan gelombang. Paparan langsung terhadap radiasi UV-B matahari berpengaruh baik terhadap mekanisme orientasi dan motilitas di dalam siklus phytoplankton, menyebabkan menurunnya tingkat hidup dari organisme tersebut. Para peneliti telah menjelaskan adanya suatu hubungan langsung di dalam produksi phytoplankton akibat penipisan lapisan ozon yang mengarah pada peningkatan radiasi UV-B. Sebuah studi telah menunjukkan terjadinya penurunan sebesar 6-12% di daerah yang miskin ozon. Radiasi UV-B telah diketahui dapat menyebabkan kerusakan pada tahap pertumbuhan awal siklus hidup ikan, udang, kepiting, jenis amphibi dan binatang lainnya. Dampak terburuk adalah menurunnya kapasitas reproduksi dan pertumbuhan larva. Dalam keadaan normal sekalipun, radiasi UV-B dapat member dampak yang signifikan terhadap populasi binatang perairan.9
2.9.4 Dampaknya Terhadap Siklus Biogeokimia
Meningkatnya radiasi UV matahari dapat mempengaruhi siklus biogeokimia di daratan dan di perairan, dengan demikian akan merubah baik sumber (sources) dan rosot (sinks) dari gas rumah kaca dan gas telusur penting lainnya seperti karbon dioksida (CO2), karbon monoksida (CO), carbonyl sulfide (COS) dan gas-gas lainnya termasuk ozon. Kemungkinan terjadi perubahan seperti ini akan berkontribusi terhadap biosphere-atmosphere feedbacks yang memperlemah atau memperkuat pembentukan gas-gas tersebut atmosfir.
2.9.5 Dampaknya Terhadap Berbagai Jenis Bahan
Polimer sintetis, dan polimer alami (biopolymer), serta berbagai bahan komersial lainnya sangat dipengaruhi oleh radiasi UV matahari. Berbagai jenis bahan yang ada saat ini dapat terlindung dari radiasi UVB karena menggunakan beberapa bahan aditiv khusus. Dengan demikian adanya penigkatan tingkat radiasi UV-B matahari akan mempercepat terjadinya kerusakan bahan, memperpendek waktu pakainya di luar ruangan (outdoor).
2.10 Solusi Alternatif untuk Mengatasi Global Warming dan Penipisan Lapisan Ozon
Pemanasan global dan juga penipisan lapisan ozon menimbulkan masalah yang besar. Akibat masalah yang ditimbulkan mengakibatkan sebagian besar orang berpikir, berinovasi, dan menciptakan solusi alternatif. Berikut beberapa solusi alternatif yang sudah pernah diciptakan dan digunakan.
2.10.1 Biogas
Biogas merupakan gas yang dihasilkan oleh aktivitas anaerobic atau fermentasi dari bahan bahan organik seperti kotoran manusia, kotoran ternak, limbah domestik (rumah tangga), sampah biodegradable atau setiap limbah organik yang biodegradable dalam kondisi anaerob. Kandungan utama dalam biogas adalah metana (CH4) dan karbon dioksida (CO2). Komposisi biogas tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 3. Komposisi Biogas13
Komponen %
Metana (CH4) 55-75
Karbon dioksida (CO2) 25-45
Nitrogen (N2) 0-0,03
Hidrogen (H2) 1-5
Hidrogen Sulfida (H2S) 0-3
Oksigen (O2) 0,1-0,5

Biogas merupakan bahan bakar yang dapat diperbaharui (renewable) dan sesuai untuk digunakan sebagai energy alternatif yang ramah lingkungan pengganti minyak tanah, gas LPG, butana, batu bara, maupun bahan-bahan lain yang merupakan bahan bakar yang berasal dari fosil.
2.10.2 Konverter Katalitik
Konverter katalitik merupakan alat penyaring pada emisi gas kendaraan bermotor yang berfungsi untuk mengubah polutan yang membahayakan pada gas buang menjadi polutan yang tidak berbahaya. Katalis adalah sebuah bahan pada konverter katalitik yang menyebabkan suatu perubahan kimia tanpa menggunakan reaksi kimia pada bagian tersebut. Hasilnya adalah gas buang yang keluar dari konverter katalik kandungan HC, CO, dan NOx lebih rendah dibanding dengan gas emisi yang masuk.
Pada konverter katalis terdapat dua katalisator yang berbeda. Satu katalis memperlakukan HC dan CO, sedangkan yang satunya lagi memperlakukan NOx. Katalis untuk HC dan CO mempengaruhi HC untuk bergabung dengan oksigen yang menghasilkan H2O (air) dan CO2 (karbon dioksida). Katalis ini juga memengaruhi CO untuk bergabung dengan oksigen yang menghasilkan CO2 atau karbon dioksida. Jenis ini dinamakan konventer oksidasi, karena mengoksidasikan HC dan CO, yaitu menggabungkan dengan oksigen. Logam yang digunakan sebagai katalis oksidasi adalah platina dan paladium.
Katalis untuk NOx bekerja dengan cara yang berbeda yaitu dengan memisahkan oksigen dari nitrogen. Jenis ini dinamakan konverter reduksi. Logam rhodium digunakan untuk mereduks NOx menjadi nitrogen dan oksigen.
2.10.3 Alternatif pengganti CFC
Chlorofluorocarbon (CFC) merupakan senyawa organik yang mengandung karbon, klorin, dan flourin, diproduksi sebagai volatile turunan dari metana dan etana. Subkelas umum adalah hydroflourocarbons (HFC) yang berisikan dengan hydrogen.
Banyak CFC telah digunakan sebagai pendingin, propelan (dalam aerosol), dan pelarut. CFC memiliki sifat yang yang tidak stabil sehingga mudah bereaksi dengan senyawa lain sampai terjadi keseimbangan. Sifat fisik CFC dan HCFC adalah tetrahedral. Karena atom flourin dan klorin sangat berbeda dalam ukuran dari hidrogen dan satu sama lain, berasal CFC menyimpang dari simetri tetrahedral sempurna. Sifat fisik CFC dan HCFC pada umumnya aadalah volatiletetapi kurang daripada alkana induk.
Reaksi penting pada sebagian CFC adalah foto-pemotongan diinduksi dari ikatan C-Cl:
CCl3F CCl2F Cl+
Atom klorin berperilaku sangat berbeda dengan molekul klorin (CL¬2). Cl merupakan zat yang radikal yang dapat menjadi pengkatalis konversi ozon (O3) menjadi O2. Ozon menyerap radiasi UV lebih banyak dari O2, sehingga deplesi yang memungkinkan lebih dari radiasi energi yang tinggi untuk mencapai bumi. Berikur merupakan gambar struktur CFC dan HCFC.
Gambar 3. Struktur CFC dan HFC5

Oleh karena itu, telah dilakukan pengembangan pencarian alternatif pengganti CFC yaitu hydroflourocarbons (HCFC). HCFC tersebut kurang stabil di atmosfer yang lebih rendah, sehingga memungkinkan terurai sebelum mencapai lapisan ozon. Namun demikian, sebagian yang signifikan dari HCFC melakukan pemecahan di stratosfer dan telah memberikan kontribusi untuk penumpukan klotin lebih daripada perkiraan. Kemudian HCFC diganti dengan hidroflourocarbon (HFC) yang memiliki daya tahan lebih pendek sehingga lebih mudah untuk diurai. Selain itu, HFC juga memiliki sifat tidak berwarna, volatile yang relatif tidak beracun cairan dan gas dengan bau yang agak manis dan lebih stabil sehingga tidak mudah bereaksi dengan senyawa lain terutama dengan ozon.
2.10.4 Bioplastik
Bioplastik atau plastik organik adalah bentuk plastik yang berbahan baku dari biomassa seperti minyak nabati, pati jagung dan pati kacang atau mikrobiota dan dalam prosesnya tidak menggunakan bahan bakar fosil yang berasal dari minyak bumi. Bioplastik diklasifikasikan berdasarkan jenis bahan bakunya menjadi:12
1. Plastik yang berbasis pati, memiliki keunggulan untuk menyerap kelembapan. Oleh sebab itu, jenis plastik ini sering digunakan dalam industri farmasi sebagai bungkus obat.
2. Plastik berbasis selulosa merupakan ester selulosa seperti selulosa asetat, nitroselulosa dan turunannya berupa seluloid.
3. Bio alifatik polyester terutama polyhidroksialkanoat (Odha) seperti poli-3-hidroksibutirat (PHB), polyhidroksivalerate (PHV), polyhidroksihexanoate (PHH)
4. poliasamlaktat (PLA) plastic merupakan plastik transparan yang dihasilkan dari gula tebu atau glukosa. Plastik ini tidak hanya meyerupai plastic konvensional petrokimia seperti PE atau PP tetapi juga mudah untuk diproses pada peralatan standar yang sudah ada untuk memproduksi plastic konvensional. PLA dan campurannya tersedia dalam bentuk granulates dan digunakan dalam industry pengolahan plastic untuk produksi foil, cetakan, kaleng, gelas, botol dan kemasan.
5. poli-3-hidroksibutirat (PHB) adalah polyester yang diproduksi oleh bakteri tertentu dalam pengolahan glukosa dan pati. Karakteristiknya menyerupai dengan petroplastik polipropyline. PHB digunakan untuk produksi film transparan yang telah diproses dengan titik lebur lebih dari 1300C dan merupakan biodegradable tanpa residu, dan
6. poliamida 11 (PA 11) adalah biopolymer yang berasal dari minyak bumi. Dikenal dengan nama dagang Rislan B. memiliki sifat yang sama dengan PA 12 yaitu tahan panas sehingga sering digunakan pada saluran bahan bakar otomotif, tabung rem pneumatic, selubung kabel antitermite listrik, minyak fleksibel dan pipa gas, umbilical control cair, sepatu olahraga, komponen alat elektronik dan kateter.


BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Sumber daya Manusia Merupakan Aset bagi Indonesia.
Sebagaimana telah dijelasakan pada bab tinjauan pustaka bahwa sumber daya manusia adalah seluruh kemampuan atau potensi penduduk yang berada di dalam suatu wilayah tertentu beserta karakteristik atau ciri demografis, sosial maupun ekonominya yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembangunan. Jadi membahas sumber daya manusia berarti membahas penduduk dengan segala potensi atau kemampuannya. Seperti yang telah kita ketahui bahwa Indonesia berada di urutan nomor pertama dengan jumlah penduduk terbanyak di ASEAN dan pada urutan keempat di dunia. Jumlah penduduk Indonesia menurut data terbaru pada tahun 2010 adalah 237,56 juta jiwa (sumber: Badan Pusat Statistik)
Jumlah penduduk Indonesia yang sangat tinggi menandakan bahwa Indonesia memiliki jumlah yang sangat tinggi dalam sumber daya manusia. Hal ini merupakan salah satu aset bangsa bila dikelola dengan baik. Namun mengapa Indonesia masih tetap terpuruk sampai sekarang dan masih kalah dengan negara lainnya dikarenakan kualitas serta daya saing sumber daya manusia Indonesia masih sangat rendah.
Kualitas sumber daya manusia (SDM) bukanlah suatu hal yang hanya akan stagnum pada suatu level tertentu, namun dapat ditingkatkan dengan cara menimba ilmu dan berlatih. Banyaknya jumlah SDM Indonesia dapat merupakan suatu hal yang sangat menguntungkan bangsa jika kualitas SDM itu dapat ditingkatkan. Bukan hanya tugas pemerintah dalam upaya mendorong meningkatnya sumber daya manusia tersebut namun juga dibutuhkan kesadaran yang berasal dari diri sendiri.


3.2 Solusi-solusi Yang Pernah Ditawarkan Belum Dapat Dilakukan Secara Optimal
Banyak solusi-solusi dan ide-ide yang telah muncul. Pada bab tinjauan pustaka kita dapat melihat beberapa solusi yang pernah ditawarkan. Namun apakah berarti solusi tersebut tidak dapat mengatasi masalah sehingga global warming tidak juga berkurang kecepataanya? Sebenarnya permasalahannya bukanlah hal tersebut. Solusi-solusi yang pernah ditawarkan sudah merupakan hal yang cukup baik, namun penggunaannya secara optimal yang masih belum dapat dilaksanakan. Hal itu terlebih lagi terjadi pada negara-negara yang memiliki potensi sangat besar dalam melakukan solusi-solusi tersebut (contoh: Indonesia).
Belum optimalnya solusi-solusi sebelumnya dikarenakan masih kurangnya pengetahuan masyarakat akan solusi-solusi tersebut. Kurangnya pengetahuan dikarenakan masyarakat tidak mengetahui adanya solusi-solusi semacam itu ditambah lagi masyarakat tidak tahu cara melakukannya (contoh: membuat biogas) dan cara mengimplementasikannya.
3.3 Indonesia Sangat Kaya jika Ditinjau dari Segi Sumber Daya Alam
Jika dilihat berdasarkan data, Indonesia merupakan negara yang sangat banyak dari segi kualitas dan kuantitas sumber daya alam. Data menunjukkan data luas hutan Indonesia.
Tabel 4. Luas Hutan Indonesia berdasarkan alokasi sumber dana7
Luas hutan yang begitu besar menunjukkan kekayaan alam yang melimpah. Kekayaan yang begitu melimpah di Indonesia tidak dimanfaatkan dengan baik oleh pemerintah dan juga masyarakat. Data dari “State Of World’s Forest 2007” yang dikeluarkan the UN Food and Agriculture Organization’s (FAO) mengatakan bahwa Indonesia mengalami kerusakan hutan terparah selama kurun waktu 2000-2005. Hal itu dapat mengindikasikan bagaimana masyarakat Indonesia belum dapat memanfaatkan dengan baik serta melestarikan kekayaan alam yang terdapat di Indonesia. Melestaikan kekayaan alam dapat dilakukan dengan cara menjaga (contoh: menjaga dari kerusakan dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab) dan merawat kekayaan alam itu dengan baik. Selain dilestarikan kekayaan alam itu haruslah dapat dimanfaatkan agar dapat berguna bagi kehidupan (contoh: untuk bahan baku bioplastik). Jika saja masyarakat Indonesia dapat memanfaatkan dengan baik apa yang ada di alam ini, maka akan banyak manfaat yang akan didapat.
3.4 Potensi-potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang Terdapat di Indonesia yang Dapat Membantu Mencegah terjadinya Global Warming
Dari banyaknya SDM di Indonesia, terdapat banyak juga SDM yang dapat membantu mengurangi dampak dari global warming yang melanda pada akhir dekade ini. Kekayaan alam yang melimpah ini akan jadi sangat bermanfaat jika masyarakat Indonesia dapat mengoptimalkannya dengan baik. Beberapa SDM yang bermanfaat tersebut adalah: biogas, hutan Indonesia, terumbu karang Indonesia, fitoplankton, dan bahan untuk mensintesis kantung plastik organik. Disini saya akan membahas satu-satu mengenai jumlahnya di Indonesia dan efesiensinya.
3.4.1. Biogas
Biogas memberi keuntungan yang sangat banyak dibandingkan dengan penggunaan bahan bakar fosil. Sebagaimana kita ketahui bahwa kandungan gas rumah kaca terbanyak ditempati oleh CH4 yaitu sekitar 60%, kedua baru ditempati oleh CO2 yaitu sekitar 40%. Sumber utama banyaknya CH4 ini berasal dari kotoran-kotoran ternak atau limbah-limbah yang dimana dapat difermentasikan dengan bakteri metalogen, bakteri anaerob yang berfementasi membentuk Methana. Selain dari itu sampah-sampah organik juga ikut menyumbangkan biogas ke atmosfer. 13
Selain dari jumlahnya yang lebih besar di atmosfer methana memiliki efek menyerap panas 72 kali lebih kuat dibandingkan CO2. 13
Berdasarkan hal diatas kita dapat menyimpulkan bahwa yang paling harus dikurangi jumlahnya di atmosfer yang paling utama ialah Methana. Methana memiliki jumlah yang lebih melimpah di atmosfer. Selain itu methana juga memiliki daya menyerap yang jauh lebih besar dibandingkan CO2. Otomatis masalah utama dalam global warming ini adalah methana.
Pemanfaatan biogas merupakan sebuah solusi alternatif yang sangat baik dalam mengurangi jumlah methana. Selain dari mengurangi jumlah Methana biogas dapat dilihat dari aspek lain. Reaksi pembakaran Methana memang tetap menghasilkan gas CO2. Namun konsentrasi gas CO2 yang dikeluarkan lebih sedikit dibandingkan dengan pembakaran biasa menggunakan bahan bakar fosil. Efisiensi dalam segi pembakaran memiliki dua manfaat. Selain biogas dapat mengurangi gas methana, biogas dapat juga menghasilkan CO2 yang lebih sedikit ke atmosfer.
Biogas juga memberi keuntungan dalam aspek kebersihan, perekonomian, dan penghematan penggunaan sumber daya yang tidak dapat diperbaruhi. Biogas bukan merupakan bahan bakar yang harus dibeli seperti bahan bakar lainnya. Biogas dihasilkan oleh limbah-limbah buangan, kotoran ternak, dan zat-zat buangan lainnya. Sehingga biogas tidak perlu kita beli namun kita tinggal mengambilnya saja jika diperlukan. Selain tidak memerlukaan biaya itu juga membantu kita membersihkan tempat tinggal kita. Sehingga tidak ada lagi kotoran-kotoran yang berserakan yang menganggu keindahan lingkungan.
Jika kita melihat dari segi perekonomian bangsa ini juga merupakan hal yang sangat baik dimana jika masyarakat lebih memilih menggunakan biogas daripada bahan bakar fosil, pemerintah dapat mempertimbangkan untuk mengurangi angka subsidi bahan bakar fosil sehingga berguna untuk pembiayaan dibidang lainnya dan juga menghemat uang negara.
Pengunaan sumber energi yang tidak dapat diperbaruhi yang selama ini ditakutkan akan kehilangan persediaanya dari bumi juga dapat dikurangi pemakaiannya.
3.4.2. Hutan di Indonesia
Menurut data dari dinas kehutanan, Indonesia memiliki data hutan sebagai berikut:
Tabel 5. Luas Hutan Indonesia keseluruhan (2006) 5
Indonesia Forest Figures
Forest Cover
Total Forest Area: 88.495.000 ha
% Land of Area: 48,8%
Primary Forest Cover: 48.702.000 ha
% Land of Area: 26,9%
% Total Forest Area: 55,0%
Namun sayangnya hutan Indonesia yang sangat luas itu sudah mengalami kerusakan pada akhir dekade ini (seperti yang telah dijelaskan pada bab tinjauan pustaka). Hutan di Indonesia sebenarnya merupakan salah satu negara dari sepuluh negara penyumbang hutan terbesar di dunia. Kerusakan ini semakin diperparah dengan kinerja pemerintah yang menganggap hutan sebagai lahan bisnis.
Padahal dengan adanya hutan maka karbon dioksida yang merupakan gas rumah yang memberi dampak terjadinya global warming dapat diambil oleh tumbuh-tumbuhan melalui proses yang disebut fotosintesis. Reaksi fotosintesis:
6H2O + 6CO2 + cahaya → C6H12O6 (glukosa) + 6O2

Reaksi tersebut secara jelas memperlihatkan bahwa CO2 akan didaur ulang untuk menghasilkan O2. Selain menjadi berkurangnya jumlah CO2 yang akan sampai ke atmosfer, tumbuhan hijau juga menghasilkan O2 yang merupakan sumber kehidupan. Manfaat tumbuhan hijau yang sangat luar biasa ini sudah dilupakan oleh masyarakat Indonesia. Sumber daya alam yang melimpah yang seharusnya sangat berguna bagi bumi ini telah terbuang percuma.
3.4.3. Bahan-bahan untuk Mensintesis Bioplastik
Bioplastik merupakan plastik organik yang dapat diperbaruhi. Bioplastik dapat menanggulangi masalah meningkatnya sampah di dunia. Plastik yang biasa yang terbuat dari bahan polymer yang tidak dapat didaur ulang dan akan menumpuk sebagai sampah. Sampah plastik itu nanti akan menyebabkan penambahan sampah dan bertambah kotornya kota. Salah satu cara penghilangan sampah non-organik adalah dengan membakarnya. Pembakaran itu akan menghasilkan gas CO2 yang mana akan menambah gas rumah kaca di atmosfir dan akan meningkatkan global warming. 12
Selain itu pembuatan plastik biasa juga menggunakan bahan bakar fosil. Dimana hal itu akan meningkatkan pembakaran sehingga menghasilkan CO2 dan juga mengurangi sumber daya manusia yang tidak dapat diperbaruhi (bahan bakar fosil). 12
Bioplastik merupakan plastik yang cepat mengurai. Setelah pemakaian sudah menjadi kebiasaan masyarakat sehari-hari untuk membuang sampah. Setelah pembuangan sampah maka bioplastik akan cepat mengurai itu akan menghambat adanya sampah yang mana akan mengurangi adanya pembakaran. Bioplastik terbuat dari bahan-bahan organik seperti minyak, tepung, pati, dan sagu yang dimana jumlahnya sangat melimpah di Indonesia.
Gambar 4. Monomer bioplastik8




Bioplastik juga dapat dibuat dari monomer yang selain dari yang diatas. Mahasiswa dari Fakultas Pertanian UGM pernah menelliti Mikroalge semacam tanaman penghasil agar agar. Dari Pene litian ini lahirlah pembungkus makanan ramah lingkungan yang dibuat dari endible film dari mikroalga platensis. Hasilnya adalah lembar pembungkus dan mudah diurai. Tak tahu itu kertas atau plastik. Tebal seperti kertas, mengkilap seperti plastik.
3.4.4 Terumbu Karang
Indonesia merupakan salah satu negara dengan wilayah laut yang luas di dunia. Dalam laut Indonesia terdapat banyak kehidupan, salah satunya adalah terumbu karang. Terumbu karang yang banyak di wilayah laut Indonesia memungkinkan dapat mengatasi peningkatan laju global warming. Pada terumbu karang penyerapan karbon (carbon sink) dalam proses asimilasi dimungkinkan terjadi, khususnya di kawasan Indonesia.
Terumbu karang di lautan dapat mengikat karbon dalam senyawa CO2 untuk proses fotosintesis yang dilakukan oleh tumbuhan yang memiliki zat hijau daun atau klorofil. Hal ini mungkin saja terjadi karena terumbu karang terdiri dari unsur binatang karang bernama Polip yang melakukan simbiosis mutualisme dengan tumbuhan alga, yakni ganggang hijau. CO2 akan diubah menjadi O2 saat terumbu karang melakukan fotosintesis.
Namun sekarang kondisi tersebut mulai berubah. Banyak terumbu karang Indonesia telah rusak. Rusaknya terumbu karang disebabkan oleh penggunaan bahan peledak dalam penangkapan ikan. perubahan iklim global beberapa waktu terakhir ini juga menjadi salah satu penyebab rusaknya terumbu karang. Perubahan iklim berakibat terhadap naiknya suhu air laut. Suhu air laut yang naik secara terus-menerus menyebabkan kerusakan terumbu karang.
3.4.5 Phytoplankton
Phytoplankton merupakan organisme fotoautotrhopic yang terdapat di dalam jaring-jaring makanan laut. Phytoplankton mencakup tiga kingdom Archabacteria, Eubacteria, dan Protista yang mana dapat melakukan fotosintesis dan merupakan produsen pada rantai makanan laut. Sebagai negara maritim (negara kepulauan) Indonesia memiliki kekayaan laut yang melimpah. Kelimpahan itu berisi organisme-organisme bawah laut yang sangat bermanfaat salah satunya Phytolankton. Phytoplankton menambah keanekaragaman hayati laut Indonesia. Phytoplankton menjadi sumber Oksigen bagi perairan dan juga daratan. Phytoplankton juga memberikan warna yang indah bagi laut Indonesia dengan warna pigmennya yang eksotis. Phytoplankton dapat mengurangi pemanasan global dengan cara mengikat CO2 dan mengubahnya menjadi O2. Namun sekarang kondisi itu berubah dengan terjadinya banyak kerusakan di perairan Indonesia.
3.5 Sistem Tebang Pilih Tanam dan Satu Orang Satu Pohon
Selain dari cara-cara memanfaatkan sumber daya alam Indonesia memiliki satu keuntungan lain. Indonesia merupakan negara keempat terbanyak penduduknya di dunia dan nomor satu di ASEAN. Banyaknya penduduk menandakan banyaknya SDM di Indonesia. SDM di Indonesia menyebabkan banyak hal yang dapat dilakukan untuk mengelola SDA dan bumi ini. Keunggulan dalam jumlah SDM ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin.
Kerusakan hutan di Indonesia yang semakin parah menyebabkan mengurangnya “si hijau” dari Indonesia. Pengurangan ini bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah namun juga merupakan tanggung jawab seluruh masyarakat Indonesia karena hal ini diakibatkan oleh seluruh penduduk Indonesia. Kelalaian pemerintah dalam menindak tegas pelaku pengrusakan dan mengantisipasi adanya kerusakan menyebabkan hal ini terjadi. Ketidak sadaran dan ketidakwaspadaan masyarakat sehingga membuat celah bagi pelaku pengrusakan hutan juga suatu hal yang buruk. Maka dari itu dibutuhkan adanya sistem tebang pilih tanam dan satu orang satu pohon. Program tebang pilih telah mulai dilakukan oleh Dinas Kehutanan Indonesia sejak tahun 1999. Ada tiga prinsip yang digunakan dalam melakukan program tebang pilih, yaitu
• Penebangan berdasarkan limit diameter tertentu keanekaragaman hayati setempat.
• Penanaman dalam jalur merupakan kegiatan menanam dalam rangka pemanfaatan ruang tumbuh dengan jenis-jenis tanaman unggulan setempat.
• Jalur antara adalah jalur tegakan tinggal yang dibina dan dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas dan mempertahankan keanekaragaman hayati.
Selain itu masyarakat juga dapat ikut aktif dalam penanaman tanaman dengan prinsip satu orang satu pohon. Dalam kegiatan tersebut masyarakat dihimbau untuk memulai menanam pohon diberbagai tempat yang memungkinkan, walaupun hanya sekedar di pot untuk pekarangannya. Dengan adanya penanaman tumbuhan pengikatan gas-gas pemicu global warming dapat meningkat.
3.6 Menipisnya Lapisan Ozon Merupakan Masalah yang Sejalan dengan Global Warming
Global warming merupakan peningkatan suhu rata-rata atmosfer dan permukaan bumi yang diakibatkan oleh gas rumah kaca. Sinar matahari mengirim 3 jenis gelombang yaitu sinar Inframerah, sinar UV, dan sinar tampak. Sinar Inframerah merupakan sinar yang menjadi penyebab Global Warming. Sinar tampak merupakan sinar yang memberikan warna yang tampak dan memberikan cahaya ke permukaan bumi. Sinar yang juga tidak kalah menimbulkan masalah adalah sinar UV. Sinar UV berfungsi dalam beberapa proses biologis contohnya seperti mengatur pertumbuhan tumbuhan. Namun dalam jumlah yang berlebih sinar UV itu menimbulkan masalah seperti kanker kulit, mutasi DNA, dan lain-lain seperti telah dijelaskan di bab tinjauan pustaka.
Sebagaimana telah kita ketahui bahwa sinar UV tidak sepenuhnya menyinari bumi namun sebagian besar dari sinar UV diserap oleh lapisan ozon. Permasalahan yang ada saat ini bahwa lubang-lubang ozon ini telah menipis dan ada juga yang telah menimbulkan lubang seperti halnya terdapat di Antartika. Hal ini merupakan suatu hal yang sangat berbahaya bagi kelangsungan seluruh organisme mahluk hidup di bumi.
CFC disinyalir sebagai molekul utama yang menyebabkan penipisan lapisan ozon. Gas-gas yang menyebabkan penipisan lapisan ozon bukanlah CFC saja namun terdapat banyak gas lain. Namun CFC tersebut yang merupakan bidang utamanya. Cara alternatif untuk mengurangi proses perusakan ozon ini adalah dengan membuat senyawa alternatif pengganti CFC yaitu HCFC.
3.7 SDM Memanfaatkan SDA yang Ada Secara Optimal
Dari uraian di atas kita dapat melihat bahwa Indonesia memiliki sumber daya alam yang sangat melimpah ruah. Namun sayangnya, masyarakat Indonesia belum dapat memanfaatkan hal tersebut dengan baik. Hal-hal yang menyebabkan SDM Indonesia belum dapat memanfaatkan SDA Indonesia yang ada secara optimal dikarenakan kurangnya pengetahuan mereka tentang manfaat dari SDA tersebut. Kondisi-kondisi di atas dimana hampir sebagian dari sumber daya alam Indonesia dapat mencegah pemanasan global merupakan suatu data yang sangat baik untuk ditinjau.
Kekayaan Indonesia dengan sumber dayanya yang melimpah ruah haruslah dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai sdm. Tugas seluruh masyarakat Indonesia adalah mengoptimalkan sumber daya yang ada di alam tersebut. Pengoptimalan-optimalan tersebut berupa:
1. Menggunakan seluruh zat-zat limbah yang ada seperti kototan ternak, limbah-limbah domestic (rumah tangga), sebagai biogas sehingga akan menimbulkan banyak manfaat.
2. Menjaga hutan di Indonesia agar tidak lagi terjadi kerusakan oleh okmun-oknum yang tidak bertanggung jawab
3. Melestarikan seluruh sumber daya perairan Indonesia termasuk didalamnya terumbu karang dan fitoplankton (menjaga dengan mengurangi limbah buangan pabrik yang merusak dan pengeboman perairan)
4. Melestarikan seluruh sumber daya alam yang ada di Indonesia (beberapa dari sumber daya alam membantu proses mitigasi dari Global Warming. Contoh: hutan mengkonversi CO2 menjadi O2, hewan ternak menghasilkan kotoran yang dapat dimanfaatkan sebagai biogas)
5. Memanfaatkan gandum, minyak, pati, dan tepung serta bahan lainnya yang dapat dijadikan bioplastik untuk mensintesis bioplastik agar terciptanya plastik yang dapat didaur ulang
6. Melakukan sistem tebang-pilih-tanam dan gerakan satu orang satu pohon.
3.8 SDM Haruslah Produktif
SDM Indonesia yang sangatlah banyak dalam segi kuantitas haruslah dapat dimanfaatkan. Jangan hanya melihat hasil-hasil penemuan (teknologi-teknologi dalam mencegah global warming) dari orang-orang yang berasal dari negara lain tetapi mereka juga harus ikut berkontribusi. Permasalahan-permasalahan yang dihadapi dunia seperti halnya global warming dan penipisan lapisan ozon telah mengembangkan berbagai macam teknologi. Panel Surya dan mesin konverter katalitik merupakan contoh dari inovasi teknologi yang baru-baru ini dikembangkan. Harus adanya juga inovasi dari SDM kita untuk mengatasi pemanasan global ini selain dengan mengoptimalkan sumber daya alam lokal.
Negara jepang merupakan negara yang berkontribusi besar terhadap mitigasi pemanasan global. Jepang saat ini merupakan satu-satunya negara yang memiliki teknologi panel surya. Teknologi panel surya ini bekerja dengan sangat efisien karena dia menghasilkan pembakaran tanpa menghasilkan CO2. Hal ini sangat membantu pengurang jumlah gas rumah kaca di atmosfer.
Baru-baru ini juga di Indonesia terjadi inovasi yang luar biasa. Namun hal ini bukan berasal dari anak Indonesia. Seorang ilmuwan asal Jepang (tinggal di Indonesia) yaitu Takakura berhasilkan menciptakan tempat sampah organik. Bakteri-bakteri sudah dimasukkan didalam tempat sampah tersebut dengan sistematika yang sangat baik dan dimana sampah organik yang masuk akan dicerna oleh bakteri dan menjadi kompos.
Dalam upaya mencegah penipisan lapisan ozon juga sudah terdapat teknologi-teknologi baru. Contohnya penemuan teknologi mesin konverter katalitik yang mengurai gas-gas yang merusak lapisan ozon pada asap knalpot kendaraan bermotor.
Setelah teknologi-teknologi maju yang berasal dari orang luar, sudah saatnya putra Indonesia sekarang yang berkontribusi dalam mengurangi permasalahan global ini.

3.9 Efektivitas dari Gagasan yang Telah Diajukan
Berbagai hal telah diutarakan diatas. Indonesia memiliki potensi sumber daya alam yang begitu melimpah, sayangnya itu belum dapat dimaksimalkan oleh sumber daya manusia (masyarakat) Indonesia. Gagasan diatas memberi anjuran agar masyarakat Indonesia meningkatkan kualitasnya sebagai sumber daya manusia agar dapat memanfaatkan sumber daya alam yang telah ada dengan baik. Dengan masyarakat Indonesia memanfaatkan sumber daya alam mereka dengan baik itu telah berarti mereka telah meningkatkan kualitas mereka sebagai sumber daya manusia. Potensi memanfaatkan apa yang ada dengan efesien merupakan potensi yang luar biasa yang akan dimiliki oleh masyarakat Indonesia sebagai sumber daya manusia. Selain meningkatkan kualitasnya dalam pemanfaatan sumber daya alam, masyarakat Indonesia juga dapat meningkatkan kualitasnya dalam bidang inovasi teknologi baru. Teknologi-teknologi baru yang mutakhir juga dapat menjadi salah satu cara yang jitu dalam mengatasi global warming.
Namun bagaimanakah dampak yang ditimbulkan dari hal tersebut? Seberapa jauhkah hal tersebut memberi dampak yang baik?
Hutan Indonesia yang melimpah diharapkan akan sangat membantu dalam mengurangi gas CO2 karena adanya proses fotosintesis yang dilakukan oleh tumbuhan hijau. Selain mengurangi CO2, fotosintesis juga akan meningkatkan kadar Oksigen yang akan meningkatkan kesehatan komponen biotik. Hal itu juga terjadi di lingkungan aquatic dimana terdapat fitoplankton dan terumbu karang. Biogas memiliki efektivitas yang sangat banyak seperti yang telah diutarakan sebelumnya. Sehingga diharapkan pengurangan gas Methana di atmosfer dapat tercapai. Selain biogas, bioplastik juga akan memberikan dampak yang sangat baik dikarenakan ini akan menurunkan kadar sampah yang tidak dapat didaur ulang (unrenewable), dimana sampah yang tidak dapat didaur ulang biasanya akan dibakar dan akan menghasilkan gas CO2. Inovasi-inovasi dari masyarakat Indonesia dalam pembentukan gagasan lain dan teknologi-teknologi baru juga sangat diharapkan. Sistem tebang-pilih-tanam dan satu orang satu pohon juga akan sangat membantu. Jika di Indonesia terdapat penduduk sebanyak 237,56 juta jiwa, maka akan terdapat 237,56 juta pohon yang akan menghiasi bumi Indonesia.
4.10 Siapa-siapa yang Berperan Dalam Pengimplementasian Gagasan
Gagasan-gagasan diatas memang terbilang baik jika benar-benar dapat dilaksanakan. Namun siapakah yang berhak dibebani tanggung jawab terhadap ide-ide itu? Gagasan-gagasan di atas bukan hanya merupakan tanggung jawab masyarakat dan juga pemerintah, namun merupakan kewajiban segenap penduduk bangsa Indonesia. Masyarakat, pemerintah, presiden, orang tua, remaja, semuanya memiliki tanggung jawab dalam hal tersebut.
Dalam peran pelaksanaan pemanfaatan kualitas sumber daya Indonesia itu merupakan tanggung jawab segenap elemen bangsa. Hal-hal yang akan dilaksanakan dapat dilakukan oleh seluruh masyarakat tanpa perbedaan status umur dan sosial. Manusia sebagai SDM wajib memanfaatkan potensi yang ada di bumi sebagai perwujudan dari arti SDM itu sendiri. Selain peran yang menyeluruh, ada juga peran khusus yang dilakukan oleh tingkat kelompok sosial dan umur tertentu. Peran-peran khusus tersebut antara lain:
1. Pemerintah:
Pemerintah merupakan aspek yang paling penting dalam hal ini. Pemerintah merupakan kepala dari suatu negara. Jika kepala itu tidak benar atau rusak atau kacau, maka seluruh komponen juga akan ikut kacau. Pemerintah yang paling banyak dapat melakukan banyak hal dalam hal ini. Hal-hal yang dapat dilakukan oleh pemerintah antara lain:
1. Menjalan program tebang pilih tanam sebagai program pemerintah (berupa aturan/kebijakan) dan diimplementasikan ke seluruh masyarakat Indonesia (sudah dilakukan namun belum optimal)
2. Menjalankan program satu orang satu pohon sebagai program pemerintah (berupa aturan/kebijakan dan diimplementasikan ke seluruh masyarakat Indonesia
3. Mempromosikan gagasan-gagasan ini kepada segenap masyarakat Indonesia melalui sosialisasi langsung ke pemukiman penduduk
4. Meningkatkan ilmu pengetahuan masyarakat terhadap masalah ini sehingga diharapkan akan adanya pengembangan potensi diri dalam memanfaatkan sumber daya alam yang ada. Caranya adalah dengan diadakannya penyeluruhan atau sodialisasi ke setiap pemukiman melalui tim yang dibentuk oleh pemerintah itu sendiri
2. Remaja
Selain pemerintah sektor lainnya yang juga turut mengambil andil besar dalam hal ini adalah remaja. Remaja merupakn kondisi dimana umur seseorang 13-19 tahun. Salah satu ciri dari remaja adalah masih adanya fisik yang kuat, sehat, dan terhindar dari berbagai macam penyakit. Oleh karena itu sudah sepantasnya lah remaja yang menjadi pelaku utama dalam mengimplementasikan gagasan ini. Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh remaja antara lain:
1. Melakukan ide-ide yang terkandung dalam gagasan secara lebih optimal dibandingkan status usia lain secara lebih optimal dikarenakan fisik yang masih bugar
2.Menjaga alam ini dengan sungguh-sungguh untuk mencegah terjadinya kerusakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab (langsung melaporkan kepada pihak yang berwajib jika melihat ada oknum-oknum yang sedang melakukan pengrusakan).
3. Memberikan protes atau aspirasi kepada pemerintah melalui wakil rakyat apabila pemerintah tidak menjalankan hal-hal yang telah disebutkan di atas dan tidak menjaga hutan ini dengan sungguh-sungguh
4. Tetap mengimplementasikan seluruh gagasan yang telah disebutkan diatas jika nanti tidak muda lagi.
5. Memperluas gagasan-gagasan tersebut sehingga menciptakan ide-ide yang lebih baik kedepannya (semua gagasan yang telah diutarakan diatas dipertimbangkan dan didiskusikan lagi sehingga muncul gagasan yang jauh lebih baik kedepan).
3. Guru
Guru merupakan sang pemberi ilmu kepada anak didiknya. Guru merupakan hal utama penyebab kemajuan suatu bangsa. Karena guru jugalah perdaban di dunia menjadi lebih maju. Berdasarkan fungsinya yang mendidik guru memiliki kontribusi sebagai berikut:
1. Pemberi ilmu mengenai: global warming, dampaknya, cara menanganinya, dan gagasan-gagasan diatas. Dapat secara formal maupun informal (cara formal melalui kerjasama dengan dinas pendidikan, sedangkan informan dapat melalui kegiatan ekstra kurikuler) .
2. Pendidik yang mengajak dan mengawasi anak didiknya untuk mencintai alam dan melakukan gagasan-gagasan
3. Menasehati dan menindak dengan tegas anak didiknya jika dia melakukan perbuatan-perbuatan yang dapat merusak alam
4. Memperluas gagasan-gagasan tersebut sehingga menciptakan ide-ide yang lebih baik kedepannya.
4. Orang tua
Orang tua merupakan awal dimana individu baru (anak) belajar untuk pertama kalinya. Seperti kata pepatah “buah tidak jatuh jauh dari pohonnya”, anak memiliki kecenderungan meniru apa yang dilakukan dan diajarkan oleh orang tuanya. Untuk itu orang tua memiliki peran sentral terhadap akan jadi seperti apa anak itu nantinya. Berikut beberapa kontribusi orang tua:
1. Mendidik anak sejak kecil mengenai masalah global warming dan pengimplementasian gagasan. Dapat dengan cara memberi ilmu mengenai masalah tersebut.
2. Mengajak dan mengajarkan anak untuk mencintai lingkungan hidup
3. Mengawasi anak dari pengaruh pemikiran yang merusak (menanyakan anak tersebut tentang hal-hal apa saja yang telah didapat baik disekolah maupun lingkungan sekitar dan langsung memberitahu hal yang baik jika terdapat hal yang tidak baik).
4. Mengawasi tingkah laku anak agar tidak melakukan hal-hal yang merusak lingkungan
5. Memberi contoh kepada anak tingkah perilaku yang baik dan bermanfaat bagi lingkungan
6. Tidak melakukan perilaku yang buruk terhadap lingkungan yang kemungkinan besar akan dicontoh oleh si anak.
3.11 Langkah-langkah Strategis dalam Mengimplementasikan Gagasan

Gagasan-gagasan yang sudah diberikan memang terlihat cukup baik dan sistematis. Namun diharapkan gagasan tersebut dapat dilaksanakan secara optimal agar dapat memberikan hasil yang maksimal. Berikut langkah-langkahnya:
1. Program dari pemerintah dalam upaya pemberian penyeluruhan tentang global warming dan gagasan

Program ini sebaiknya dimulai dengan adanya penyeluruhan kepada seluruh komponen masyarakat oleh pemerintah tentang global warming dan gagasan ini. Hal ini diharapkan agar semua masyarakat megetahui tentang bahayanya global warming dan adanya gagasan ini, bukan hanya sebagian masyarakat saja.




2. Pemerintah mencanangkan program tentang gagasan tersebut

Jika gagasan diatas hanya dijadikan sebagai anjuran, bukan kewajiban maka hanya sebagian masyarakat saja yang akan ikut berkontribusi didalamnya. Namun jika pemerintah menjadikan apa yang terkandung dalam gagasan sebagai program pemerintah dan wajib dilakukan oleh seluruh komponen bangsa Indonesia, maka hal itu akan menjadi lebih maksimal. Program pemerintah dapat berupa suatu aturan/ kebijakan yang wajib dipatuhi oleh masyarakat.

3. Orang tua ke anak, guru ke murid

Sekalipun hal di atas sudah menjadi program wajib namun bukankah lebih baik kalau orangtua dan guru juga mendidik anaknya secara lebih lanjut. Jikalau muncul pertanyaan, untuk apa program pemerintah tersebut? Bukankah sudah seharusnya fungsi dari orangtua dan guru untuk menjelaskan. Orangtua menjelaskan kepada sang anak, guru menjelaskan kepada sang murid. Orang tua dan murid juga dapat memberi penjelasan yang lebih lanjut tentang global warming dan gagasan ini jika penyeluruhan yang dilakukan pemeintah belum mereka mengerti dan belum mereka tangkap secara jelas maksudnya. Selain itu orangtua dan guru juga dapat menginduksi sang anak dan murid untuk berpikir diluar program itu. Maksdudnya disini adalah mereka bukan hanya berpikir bahwa itu merupakan program wajib dari pemerintah yang harus dijalankan, tetapi juga mereka benar-benar berpikir tentang bahayanya global warming, bagaimana cara mengatasinya, harusnya kita melestarikan alam, harusnya kita berpola hidup ramah lingkungan, harusnya kita berinovasi untuk menciptakan kehidupan lebih maju, sehingga diharapkan akan adanya pengembangan gagasan yang lebih baik dan ide-ide yang lebih cemerlang nantinya.



4. Remaja harus dapat melakukan gagasan lebih optimal dibandingkan tingkat usia yang lain
Remaja merupakan masa-masa aktif seorang individu. Pada saat remaja inilah seorang individu berada pada kondisi fisik yang maksimal. Kondisi fisik yang maksimal ini harus dimanfaatkan oleh remaja untuk melakukan gagasan-gagasan tersebut lebih banyak dari pada status usia yang lain. Hal ini dapat berakibat bahwa hasil yang dicapai akan lebih maksimal.
5. Adanya kompetisi-kompetisi tentang gagasan-gagasan baru
Diharapkan pemerintah-pemerintah dan instansi-instansi terkait dapat membuat ajang-ajang kompetisi tentang inovasi-inovasi teknologi dan gagasan-gagasan baru untuk mencegah terjadinya global warming. Hal ini diharapkan agar dapat mendorong minat siswa tersebut untuk berkreasi dan berinovasi. Sehingga diharapkan gagasan-gagasan baru yang lebih baik dan teknologi-teknologi terbaru akan muncul ke depannya.
6. Pengembangan pola pikir pelajar dan mahasiswa inovatif dan kreatif
Diharapkan siswa memiliki dan mengembangkan pola pikir yang inovatif dan kreatif sehingga ke depannya gagasan-gagasan lain dan ide-ide baru yang lebih baik diharapkan akan muncul. Sebab di tangan generasi peneruslah nasib bumi ini selanjutnya.
7. Semua bagian turut ambil bagian dalam melindungi alam dan bumi dari pelaku kerusakan
Diharapkan semua sektor masyarakat turut ambil bagian dalam menjaga bumi kita ini dari pelaku-pelaku pengrusakan yang tidak bertanggung jawab. Bukan hanya pemerintah saja yang akan melindungi bumi tapi juga para masyarakat. Hal dilandasi oleh kalimat “bumi ini milik kita bersama”.

8. Penindakan tegas terhadp pelaku pengrusakan
Pemerintah haruslah bertindak tegas kepada pelaku pengrusakan yang akan merusak lingkungan ini dan menyebabkan bumi ini kembali rentan. Tindakan berupa hukuman yang tegas haruslah diberikan agar menciptakan efek jera bagi para pelaku. Masyarakat juga diharapkan turut andil bukan dengan cara main hakim sendiri, namun melaporkan ke pemerintah jika melihat ada oknum-oknum yang berencana, sedang, ataupun telah melakukan pengrusakan terhadap alam kita ini.
9. Diharapkan seluruh penduduk bangsa Indonesia dapat melakukan gagasan dan langkah-langkah di atas dengan jelas sehingga hasil yang diharapkan akan sangat maksimal dan mencapai tujuan perbaikan yang diharapkan
Semua gagasan-gagasan yang telah disebutkan dan langkah-langkah diatas haruslah dapat terlaksana dengan baik sehingga hasil-hasil yang didapatkan diharapkan akan diperoleh secara maksimal. Tujuan utama gagasan ini adalah terciptamya perbaikan di bumi sehingga dapat mengurangi global warming yang berimbas pula pada mengurangnya dampak-dampak buruk dari global warming terhadap bumi. Sehingga jika seluruh masyarakat Indonesia dapat melakukan gagasan-gagasan tersebut dengan benar dan maksimal maka hasil yang dicita-citakan akan dapat diperoleh.






BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Global warming saat ini menjadi permasalahan yang sangat mendunia. Tidak ada satu negara pun yang tidak mendapatkan efek dari global warming ini. Mencairnya es kutub, naiknya permukaan air laut, terjadinya bencana alam, dan berbagai dampak lainnya merupakan masalah yang harus dihadapi oleh segenap bangsa. Hal itu juga dibarengi dengan menipisnya lapisan ozon yang mana meningkatkan intensitas sinar UV yang menyinari bumi sehingga mengancam kehidupan komponen biotik.
Pada bab pembahasan tadi telah diutarakan gagasan yang diajukan oleh penulis dalam mencegah pemanasan global ini. Sumber daya alam Indonesia yang melimpah haruslah dimanfaatkan semaksimal mungkin dalam mencegah pemanasan global. Hutan yang melimpah, serta fitoplankton dan terumbu karang yang beraneka ragam haruslah dapat dimanfaatkan dengan baik. Kotoran ternak yang selama ini dianggap mengotori lingkungan juga dapat dijadikan sumber energi alternatif berupa biogas, terlebih lagi itu memiliki keuntungan yang sangat banyak. Karena itu adanya keharusan agar kualitas sumber daya manusia kita dapat ditingkatkan sehingga potensi yang ada di dalam masyarakat Indonesia dapat dimanfaatkan dengan baik untuk mengelola sumber daya alam ini.
Inovasi dari masyarakat Indonesia juga dibutuhkan dalam mencetak gagasan-gagasan baru atau teknologi-teknologi baru dalam mencegah global warming ini. Sehingga diharapkan kedepannya laju global warming yang meningkat ini dapat dikurangi. Gaya hidup sehat yang berwawasan lingkungan dan juga program satu orang satu pohon serta sistem tabang-pilih-tanam juga akan sangat membantu dalam menurunkan laju global warming.
Pemerintah diharapkan dapat berkontribusi besar dalam masalah ini. Dengan berlakunya gagasan ini sebagai program pemerintah yang wajib bagi seluruh masyarakat Indonesia, maka diharapkan efektivitasprogram ini akan menjadi sangat maksimal. Remaja juga diharapkan berkontribusi lebih banyak dibandingkan status usia lain dikarenakan kondisi fisik yang masih optimal. Guru dan orangtua juga dapat mendidik murid dan anak mereka sehingga pemahaman dan implementasi yang dilakukan akan menjadi lebih baik.
Diharapkan gagasan ini akan memberi efek yang sangat besar dalam penurunan laju global warming sebagaimana yang telah diutarakan diatas dalam subbab efektivitas gagasan. Angka laju global warming yang menurun, Indonesia yang semakin hijau dan bersih, menurunnya angka pesakit dan meningkatnya kualitas hidup, sumber daya alam yang makin melimpah dan terjaga, serta menurunnya dampak dari global warming diharapkan dapat diperoleh jika gagasan dapat diimplementasikan dengan benar. Sehingga diharapkan nantinya dunia akan aman dari ancaman global warming dan bumi yang kita huni ini terselamatkan.
4.2 Saran
Diharapkan gagasan-gagasan yang diberikan ini dapat diimplementasikan dengan baik oleh seluruh komponen masyarakat Indonesia yaitu pemerintah dan masyarakat. Tanpa adanya kerjasama dari dua komponen ini, maka hasil yang diharapkan tidak akan optimal dan tidak akan menimbulkan solusi apapun bagi masalah global warming.
Peran orangtua dan guru juga diharapkan dalam mendidik anak dan murid mereka sehingga dapat menghilangkan adanya kesalahan persepsi dan lebih menambah pemahaman mereka.Seluruh masyarakat Indonesia sebaiknya jangan menyia-nyiakan potensi yang ada karena potensi yang ada di Indonesia ini adalah berkah yang harus kita syukuri dan digunakan sebaik mungkin. Semoga bumi yang kita cintai ini dapat terselamatkan dari ancaman global warming.

DAFTAR PUSTAKA
1. http://www.worldwatch.org/node/6294 diakses pada tanggal 29 Oktober pukul 16.00
2. http://vegclimatealliance.org/livestock-and-climate-change-qa diakses pada tanggal 29 Oktober 2010 pukul 17.00
3. Pidwirny, M. (2006). "The Greenhouse Effect". Fundamentals of Physical Geography, 2nd Edition.
4. http://www.physicalgeography.net/fundamentals/7h.html diakses pada tanggal 30 Oktober 2010 pukul 15.00
5. http://www.cbc.ca/consumer/story/2008/05/05/polar-bears.html diakses pada tanggal 30 Oktober pukul 15.00
6. http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/opini/ozon-dan-pemanasan-global.html diakses pada tanggal 30 Oktober pukul 15.10
7. http://sciencenow.sciencemag.org/cgi/content/full/2008/610/2 diakses pada tanggal 30 Oktober pukul 15.10
8. http://www.oceana.org/climate/impacts/rising-seas/ diakses pada tanggal 30 Oktober pukul 15.15
9. http://www.telegraph.co.uk/earth/environment/climatechange/6259404/Arctic-Ocean-acid-will-dissolve-shells-of-sea-creatures-within-10-years.html diakses pada tanggal 30 Oktober pukul 15.17
10. http://www.naturalnews.com/023402.html diakses pada tanggal 30 Oktober pukul 15.20
11. http://www.cbc.ca/consumer/story/2008/05/05/polar-bears.html diakses pada tanggal 30 Oktober pukul 15.25
12. http://www.unep.org/Tunza/children/inner.asp?ct=actions diakses pada tanggal 30 Oktober pukul 15.30
13. http://www.sciencedaily.com/releases/2008/09/080918192943.htm diakses pada tanggal 30 Oktober pukul 15.45



DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Nama lengkap : Muhammad Shanan Asyi
2. Tempat, tanggal lahir : Banda Aceh, 30 Januari 1993
3. Fakultas, jurusan : Fakultas Kedokteran, Jurusan Pendidikan Dokter
4. Universitas : Universitas Padjajaran
5. No. telepon : (0651) 31174
6. Email : shanan_az@yahoo.com
7. Alamat lengkap : Jl. Sukagalih no 180/182 A Sukajadi Bandung
8. Motto hidup : Hidup bukan hanya untuk sekarang tetapi untuk hari esok dan waktu yang akan datang
9. Prestasi yang telah diraih : 1. Juara III Olimpiade Biologi kota Banda Aceh 2008
2. Juara I Olimpiade Biologi prov. NAD 2008
3. Peserta Olimpiade Sains Nasional Biologi 2008
4. Juara Harapan II Essay Injection FK Unsyiah prov. NAD 2008
5. Juara II Cerdas Cermat Reproductive Health prov. NAD 2009
6. Juara I Olimpiade Biologi kota Banda Aceh 2009
7. Semifinalis Cerdas Cermat LCTB prov. NAD 2009
8. Purna Paskibraka Indonesia prov. NAD 2009
9. Semifinalis LCTB IPB nasional 2009
10. Finalis IBSC FB UGM nasional 2009
11. Juara I ESSAY BKKBN Provinsi 2010
12. Juara II Cerdas Cermat MIPA Provinsi 2010













1. Nama lengkap : Ivan Kurnianto P
2. Tempat, tanggal lahir : Yogyakarta, 05 Februari 1992
3. Fakultas, jurusan : Fakultas Kedokteran, Jurusan Pendidikan Dokter
4. Universitas : Universitas Padjajaran
5. No. telepon : 085718999864
6. Email : key.vank@hotmail.com
7. Alamat lengkap : Jl.Qomari 5, Vila Ilhami Tangerang
8. Motto hidup : Hidup dengan berjalan bukan dengan merangkak
9. Prestasi yang telah diraih : 1. Semifinalis Lomba NOMS Nasional 2007
2. Juara 3 NOMS se JABOTABEK 2007
3. Juara 1 lomba ALCEACE Se Banten 2007
4. Juara 3 Olimpiade Biologi tingkat Tanggerang

No comments:

Post a Comment

Komentar yang banyak
Kritik dan saran diperlukan dalam pengembangan Blog ini agar menjadi lebih baik