WELCOME 3:)

LETS ROCK WITH THE WORLD
MAKING WORLD KNOW WHO US
and SHOWING REASON for OUR EXISTENCE

Total Pageviews

Friday, May 27, 2011

Prognosis dan Diagnosis Neonatal Sepsis

PROGNOSIS and DIAGNOSIS
Complication and Prognosis:
- Related with Inflammatory process
- Bersamaan dengan neonatal problem
Include: Endocarditis, Septic Emboli, Abscess formation, septic joint with residual disability,dan osteomyelitis dan bone destruction. Recurrent bacterimia may occur in fewer than 5 % patient. Candidemia dapat enyebabkan vasculitis, endocarditis, dan endopthalmitis as well as abscess in the kidney, liver, lungs, dan brain.
Mortality rate neonatal sepsis sekitar 20 %dapat berupa septic shock, DIC, dan organ failure. Fatality rate pada neonatal bacterrial meningitis antara 20 dab 25 %. Contoh komplikasi meningitis termasuk, vebtriculitis, cerebritis, dan brain abscess.
Diagnosis:
Biasanya yang menaandakan terjadinya infeksi: primary respiratory disorde, cardiac disease, CNS injury, anemia, and metabolic abnormalities usually include infection.
Serologic screening test untuk treponema palidum, rubella, dan hepatitis B virus. Maternal culture juga diambil pada N. Gonorheae, GBS, Herpex siimplex, dan Chlamydia.
Pemeriksaan USG, jika ada terjadinya pertumbuhan yang terhamabat. Lalu dilanjutkan dengan pemeriksaan darah fetal. Biasanya dilakukan Cardocentesis untuk melihat total dari IGM asssay. Normal fetal IGM level lebih kecil dari pada 5 mg/dL. Specific IGM test tersedia untuk CMV, T. P_allidum. Dan toxoplasmosis.
Jika hasilnya mengarah kepada adanya infeksi oleh spesifik pathogen, Akan digunakan kultru melalui amniocentesis.
Pneumonia agak sulit dilakukan karena jaringan paru2 tidak dapat diidentifikasi dengan mudah. Pada bagian atas saluran pernjafasan mungkin dilakukan, tetapi agak sulit karena bronscope dapat terkontaminasi dengan udara. Yang paling reliable adalah dengan memeriksa pleural fluid, dan darah..
Untuk mendeteksi meningitis dilakukan pengambilan pada cerebrospinal fluid. 70-85 % neonatal dengan meningitis memiliki hasil yang positif dengan blood culture.
Head USG berfungsi untuk mendeteksi ventriculitis dan brain abscess.
Peningkatan neutrofil dapat mengindikasikan infeksi oleh bakteri, Thrombocytoenia bukanlah indikator yang spesifik untuk infeksi. Untuk mengecek adanya inflammatory process dilakukannya pengukuran ESR, CRP, Haptoglobin, Fibrinogen, nitroblue tetrazolium dye, IL-6 dan leukosite alkaline phospatase

No comments:

Post a Comment

Komentar yang banyak
Kritik dan saran diperlukan dalam pengembangan Blog ini agar menjadi lebih baik