WELCOME 3:)

LETS ROCK WITH THE WORLD
MAKING WORLD KNOW WHO US
and SHOWING REASON for OUR EXISTENCE

Total Pageviews

Friday, May 27, 2011

Fase Ovulatory

FASE OVULATORY

Fase Preovulasi
• Waktu antara akhir menstruasi dan ovulasi
• Biasanya terjadi pada hari ke 6-13 pada siklus 28 hari
• Ciri-cirinya fluid-filled antrum yang tersusun dari plasma dengan sekresi sel granulosa
• Estrogen meningkat memberikan efek feedback negative terhadap sekresi FSH, sebaliknya LH mengalami biphasic regulasi karena sirkulasi estrogen (pada konsentrasi rendah estrigen menghambat LH, sedangkan pada konsentrasi tinggi merangsang LH)
• Progesteron tetap karena belum terbentuk korpus luteum
• Pada ovarium
o Beberapa secondary follicle mulai sekresi estrogen dan inhibin
o Pada hari ke-6 ada single follicle yang berkembang menjadi dominant follicle, estrogen dan inhibin yang disekresikan dominant follicle akan mengurangi sekresi FSH yg mngakibatkan follicle lain tidak tumbuh dan atresia
o Dominant follicle akan berkembang mature dan membesar hingga diameter >20 mm dan siap ovulasi, selama maturasi estrogen disekresikan meningkat
Ovulasi
• Adalah meluruhnya mature (graafian) follicle dan melepaskan oocyte sekunder ke rongga pelvic, terjadi pada hari ke-14 pada siklus 28 hari. Selama ovulasi oocyte sekunder dikelilingi oleh zona pellucida dan corona radiata
• Estrogen yang tinggi pada akhir preovulasi memacu efek feedback positif terhadap sekresi LH dan GnRH dan menyebabkan ovulasi, seperti berikut:
o Estrogen yang tinggi menstimulasi pelepasan GnRH lebih banyak dari hipotalamus, ini juga langsung menstimulasi gonadotro pada pituitari anterior untuk mensekresikan LH
o GnRH meningkatkan sekresi FSH dan LH additional oleh pituitary anterior
o LH menyebabkan peluruhan dari follicle mature dan pengeluaran oocyte sekunder kira-kira 9 jam serelah puncak LH. Oocyte sekunder dan corona radiatanya disalurkan ke uterine tube
• Oocyte masuk ke rongga pelvic dimana nantinya disintegrasi. Kadang-kadang jumlah darah yang sedikit masuk ke rongga pelvic dari follicle yang meluruh yang bisa menyebabkan sakit yang disebut mittelschmerz pada waktu ovulasi (sakit bagian tengah pelvic)
Gejala-Gejala Yang Sering Muncul Setelah Ovulasi Dan Menjekang mens
• Mood yang kurang baik, tertekan
• Kecemasan , tegang
• Mudah marah, interpersonal conflict
• Perut terasa mual
• Fisik: payudara nyeri dan membengkak, pusing, kembung
• Bau badan tak sedap
• Perubahan nafsu makan
Hubungan Ovulasi Dan Fertilitas
Menstruasi adalah luruhnya dinding endometrium jika sel telur (ovum) tidak dibuahi oleh sperma. Siklus menstruasi normal adalah 21-35 hari, lamanya rata-rata 2-7 hari dengan jumlah darah per hari sekitar 60 cc. Sedangkan ovulasi adalah waktu dimana keluarnya sel telur (ovum) dari folikelnya, biasanya terjadi pada siklus haid yang normal waktunya 2 minggu menjelang haid yang akan datang. Ovulasi berlangsung hanya 24 jam dalam tiap bulannya.
Seseorang dikatakan fertil atau subur apabila terjadi pembuahan sel telur oleh sperma. Tentu saja siklus menstruasi sangat menentukan apakah seseorang ovulasi atau tidak. Pada seseorang yang siklus haidnya normal saja terjadinya ovulasi sekitar 85 %. Pada siklus abnormal tentu saja makin sulit terjadi ovulasi. Pada saat setelah melahirkan seseorang bisa saja terjadi amenore (tidak haid) selama beberapa waktu jika dia menyusui secara eksklusif, hal ini disebabkan tingginya hormon prolaktin yang menekan ovulasi dan menstruasi. Namun jika seorang ibu menyusui mengalami haid atau perdarahan setelah nifasnya bisa saja sudah terjadi ovulasi karena prolaktinnya sudah tidak cukup lagi untuk menekan ovulasi. Ini yang sering tidak disadari karena mungkin ibu tersebut tidak menyangka bahwa dia sudah mengalami ovulasi walaupun masih menyusui.

No comments:

Post a Comment

Komentar yang banyak
Kritik dan saran diperlukan dalam pengembangan Blog ini agar menjadi lebih baik