Urine Storage and Preservation
Penyimpanan dan Pengawetan Urin sama – sama memiliki tujuan penting untuk menjaga integritas urin dan mencegah pertumbuhan mikroba pada urin tersebut . Pencegahan tersebut dilakukan dengan menyimpan langsung spesimen urin yang baru dikumpulkan kedalam refrigrator , dan jika dibutuhkan tambahkan bahan – bahan kimia untuk pengawetannya . Dalam penyimpanan urin, sebaiknya urin disimpan pada suhu 4°C dalam refrigrator dan urin tersebut dimasukkan terlebih dahulu kedalam botol tertutup untuk memperkecil perubahan susunan urin oleh kuman – kuman . Idealnya spesimen tersebut harus dikirim ke laboratorium dan dianalisis dalam waktu 1 jam setelah pengumpulan .
Bahan yang digunakan sebagai pengawet :
a. Sodium Florida : Digunakan untuk tes glukosa , menghambat pertumbuhan
bakteri dan mencegah glikolisis sel .
b. Formalin : Mengawetkan elemen – elemen dalam urine .
c. HCL : Mengawetkan kalsium untuk tes phosporus .
d. Boric Acid : - Mengawetkan elemen urin seperti estriol dan esterogen
selama lebih dari 7 hari .
- Mengawetkan Kreatinin, Asam urat, Glukosa
- Mempertahankan pH dan mengawetkan protein .
e. Sodium Carbonate : Mengawetkan Porphyrin, urobilin .
f. Toluena : Menghambat perombakan urin oleh kuman dan baik dipakai
untuk mengawetkan glukosa .
g.Thymol : Mempunyai daya awet seperti Toluena
h.Natrium Carbonate : Mengawetkan Urobiinogen jika hendak menentukan
ekskresinya per 24 jam .
i.Asam Sulfat Pekat : Mengawetkan Urin untuk penetapan kuantitatif kalsium,
nitrogen, dan zat organik lain .
j. Formaldehyde, mercury, benzoate : Meningkatkan berat jenis urin
No comments:
Post a Comment
Komentar yang banyak
Kritik dan saran diperlukan dalam pengembangan Blog ini agar menjadi lebih baik